Arif mematikan enjin keretanya . Setelah sepuluh minit memandu , dia tiba jua akhirnya di sekolah .
Kasih mengetuk tingkap kereta Arif . Dia memberikan isyarat menyuruh Arif keluar . Lelaki itu segera mencapai beg galasnya lalu keluar dari kereta .
" Selamat pagi , cikgu . Kopi atau teh ? " ujar Kasih menyuakan dua bekas minuman .
Arif tersenyum menampakkan dua lesung pipitnya .
" Kopi . "
" Dah agak dah . Saya tahu cikgu suka minum kopi . " balas Kasih sambil menghirup air tehnya .
" Awal datang hari ni ? Dating ke tadi ? " usik Arif . Dia mengerling jam tangannya . Jarum jam baru menunjukkan pukul 7 .
Kasih membuat muka .
" Cikgu , selama ni pun saya datang awallah . Cuma , cikgu je yang selalu terlebih awal . " jawab Kasih .
Arif mengangkat kening .
" Eh yeke ? Kenapa saya tak tahu yang selama ni awak selalu datang awal ? " usiknya lagi .
Kasih menarik muka .
" Tak naklah kawan cikgu . Bye ! " rajuk Kasih . Dia segera berjalan meninggalkan Arif .
Arif ketawa kecil .
Merajuk ?
Dia berlari anak untuk mengejar Kasih .
" Kasih . " panggil Arif . Kasih menghentikan langkahnya namun tidak menoleh memandang Arif .
" Awak marah saya ke ? " soal Arif .
Kasih senyum sinis .
" Saya mana layak nak marah cikgu . Nanti tak pasal - pasal gagal pula Fizik saya . " perlinya .
Arif batuk kecil .
" Amboi , marahnya . Saya minta maaflah ye , wahai Nur Kasih . " pujuk Arif .
Kasih diam . Jantungnya laju berdegup . Matanya tepat memandang mata Arif .
Dia cepat - cepat mengalihkan pandangannya .
" Taknak ! Saya taknak maafkan cikgu . " ujar Kasih kemudian cepat - cepat berjalan pergi .
" Kasih ! " panggil Arif . Kasih buat tak endah sahaja . Dalam diam , dia senyum sendirian .
Sayang juga dia dekat aku , bisik hati Kasih .
Kasih meletakkan bukunya di atas meja . Loceng berbunyi menandakan waktu rehat . Semua pelajar keluar untuk ke kantin .
" Kasih , kau tak turun rehat ke ? " soal Isya .
" Tak , aku tak lapar . Aku ingat nak buat revision sikit . " jawabnya .
" Eleh , entah - entah nak dating dengan cikgu Arif kan ? " usik Isya .
" Kau nampak kamus ni ? Aku baling nanti . Dah pergilah kau . " balas Kasih .
Isya hanya ketawa sebelum berjalan pergi . Kasih meraba - raba laci mejanya mencari buku rujukan .
Tapi , yang dia capai adalah sebuah kotak berwarna putih krim .
" Kepada Nur Kasih , saya minta maaf . Jadi kawan saya balik boleh ? " Kasih membaca isi kandungan sekeping nota kecil dia atas kertas itu .
Kasih senyum sendirian . Dia membuka kotak itu . Kotak itu dipenuhi dengan pelbagai coklat kegemarannya . Dia tersenyum sendirian .
Mesti cikgu Arif yang bagi .
" Ehem . " dehem Arif yang dari tadi berdiri di belakang Kasih .
Kasih tersentak tapi pura - pura biasa .
" Ala , dah dapat coklat pun marah lagi ke ? Jangan marah dah , saya ada sesuatu untuk awak . " ujar Arif . Dia menarik kerusi lalu duduk dihadapan Kasih .
Dia mengeluarkan dua bekas makanan yang berisi nasi dan tomyam ayam .
" Bekal untuk siapa pula ni ? " soal Kasih kehairanan .
" Bekal untuk kitalah . Tak akanlah nak makan coklat pula . Makanlah , saya yang masak ni . " jawab Arif . Dia menyudu sesuap nasi lalu memakannya .
Kasih geram .
" Saya tengah marah ni tau . Cikgu boleh pula makan depan saya . "
" Janganlah marah . Kasihan saya , makan seorang diri . Tak apalah , saya pergi dululah . Orang tak sudi kan ? " umpan Arif . Dia kemudiannya bangun .
" Yelah , saya maafkan . Dahlah jangan cikgu pula yang merajuk . " ujar Kasih .
Arif tersenyum kegembiraan .
" Macam itulah . Saya suka tengok awak marah , nampak comel ."
Wajah Kasih berona merah .
Ah , sudah . Cikgu janganlah macam ni .
" Sedapnya tomyam ni . Saya suka . Nanti lain kali biar saya pula masak untuk cikgu . " jujur Kasih .
" Pandai ke masak ni ? " usik Arif .
" Mestilah pandai . Tengok tanganlah . " balas Kasih .
" Tengok sikit . "
Kasih menghulurkan tangannya .
" Em , kenapa nampak macam pandai makan je ni ? " usiknya lagi .
Kasih menjeling Arif .
" Eleh , tengoklah nanti . Silap - silap , cikgu siap lari pergi kantin tau nak minta nasi tambah sebab saya masak sedap sangat . " ujar Kasih .
Arif hanya ketawa .
Imaginasi dia ni , tinggi betul . Aih , comelnya dia ni .
" Kenapa pandang lama - lama ? Saya tahulah saya cantik tapi janganlah pandang macam itu . Cikgu menganggu fokus saya dalam menikmati tomyam ni . " seloroh Kasih .
" Eh , perasannya . Makan diam - diam sudah . Saya ambil nanti bekal tu baru tahu . " ugut Arif .
Kasih mengangguk seraya menunjukkan tanda menzip mulutnya .
Arif menggelengkan kepala .
Boleh mereng jadinya kalau layan awak ni , Kasih .
Share this novel