BAB 1

Romance Completed 19234

Arif mematikan enjin keretanya . Setelah sepuluh minit memandu , dia tiba jua akhirnya di sekolah .

Kasih mengetuk tingkap kereta Arif . Dia memberikan isyarat menyuruh Arif keluar . Lelaki itu segera mencapai beg galasnya lalu keluar dari kereta .

" Selamat pagi , cikgu . Kopi atau teh ? " ujar Kasih menyuakan dua bekas minuman .

Arif tersenyum menampakkan dua lesung pipitnya .
" Kopi . "

" Dah agak dah . Saya tahu cikgu suka minum kopi . " balas Kasih sambil menghirup air tehnya .

" Awal datang hari ni ? Dating ke tadi ? " usik Arif . Dia mengerling jam tangannya . Jarum jam baru menunjukkan pukul 7 .

Kasih membuat muka .
" Cikgu , selama ni pun saya datang awallah . Cuma , cikgu je yang selalu terlebih awal . " jawab Kasih .

Arif mengangkat kening .
" Eh yeke ? Kenapa saya tak tahu yang selama ni awak selalu datang awal ? " usiknya lagi .

Kasih menarik muka .
" Tak naklah kawan cikgu . Bye ! " rajuk Kasih . Dia segera berjalan meninggalkan Arif .

Arif ketawa kecil .
Merajuk ?

Dia berlari anak untuk mengejar Kasih .

" Kasih . " panggil Arif . Kasih menghentikan langkahnya namun tidak menoleh memandang Arif .

" Awak marah saya ke ? " soal Arif .

Kasih senyum sinis .
" Saya mana layak nak marah cikgu . Nanti tak pasal - pasal gagal pula Fizik saya . " perlinya .

Arif batuk kecil .
" Amboi , marahnya . Saya minta maaflah ye , wahai Nur Kasih . " pujuk Arif .

Kasih diam . Jantungnya laju berdegup . Matanya tepat memandang mata Arif .

Dia cepat - cepat mengalihkan pandangannya .

" Taknak ! Saya taknak maafkan cikgu . " ujar Kasih kemudian cepat - cepat berjalan pergi .

" Kasih ! " panggil Arif . Kasih buat tak endah sahaja . Dalam diam , dia senyum sendirian .

Sayang juga dia dekat aku , bisik hati Kasih .

Kasih meletakkan bukunya di atas meja . Loceng berbunyi menandakan waktu rehat . Semua pelajar keluar untuk ke kantin .

" Kasih , kau tak turun rehat ke ? " soal Isya .

" Tak , aku tak lapar . Aku ingat nak buat revision sikit . " jawabnya .

" Eleh , entah - entah nak dating dengan cikgu Arif kan ? " usik Isya .

" Kau nampak kamus ni ? Aku baling nanti . Dah pergilah kau . " balas Kasih .

Isya hanya ketawa sebelum berjalan pergi . Kasih meraba - raba laci mejanya mencari buku rujukan .

Tapi , yang dia capai adalah sebuah kotak berwarna putih krim .

" Kepada Nur Kasih , saya minta maaf . Jadi kawan saya balik boleh ? " Kasih membaca isi kandungan sekeping nota kecil dia atas kertas itu .

Kasih senyum sendirian . Dia membuka kotak itu . Kotak itu dipenuhi dengan pelbagai coklat kegemarannya . Dia tersenyum sendirian .

Mesti cikgu Arif yang bagi .

" Ehem . " dehem Arif yang dari tadi berdiri di belakang Kasih .

Kasih tersentak tapi pura - pura biasa .

" Ala , dah dapat coklat pun marah lagi ke ? Jangan marah dah , saya ada sesuatu untuk awak . " ujar Arif . Dia menarik kerusi lalu duduk dihadapan Kasih .

Dia mengeluarkan dua bekas makanan yang berisi nasi dan tomyam ayam .

" Bekal untuk siapa pula ni ? " soal Kasih kehairanan .

" Bekal untuk kitalah . Tak akanlah nak makan coklat pula . Makanlah , saya yang masak ni . " jawab Arif . Dia menyudu sesuap nasi lalu memakannya .

Kasih geram .
" Saya tengah marah ni tau . Cikgu boleh pula makan depan saya . "

" Janganlah marah . Kasihan saya , makan seorang diri . Tak apalah , saya pergi dululah . Orang tak sudi kan ? " umpan Arif . Dia kemudiannya bangun .

" Yelah , saya maafkan . Dahlah jangan cikgu pula yang merajuk . " ujar Kasih .

Arif tersenyum kegembiraan .
" Macam itulah . Saya suka tengok awak marah , nampak comel ."

Wajah Kasih berona merah .
Ah , sudah . Cikgu janganlah macam ni .

" Sedapnya tomyam ni . Saya suka . Nanti lain kali biar saya pula masak untuk cikgu . " jujur Kasih .

" Pandai ke masak ni ? " usik Arif .

" Mestilah pandai . Tengok tanganlah . " balas Kasih .

" Tengok sikit . "

Kasih menghulurkan tangannya .

" Em , kenapa nampak macam pandai makan je ni ? " usiknya lagi .

Kasih menjeling Arif .
" Eleh , tengoklah nanti . Silap - silap , cikgu siap lari pergi kantin tau nak minta nasi tambah sebab saya masak sedap sangat . " ujar Kasih .

Arif hanya ketawa .
Imaginasi dia ni , tinggi betul . Aih , comelnya dia ni .

" Kenapa pandang lama - lama ? Saya tahulah saya cantik tapi janganlah pandang macam itu . Cikgu menganggu fokus saya dalam menikmati tomyam ni . " seloroh Kasih .

" Eh , perasannya . Makan diam - diam sudah . Saya ambil nanti bekal tu baru tahu . " ugut Arif .

Kasih mengangguk seraya menunjukkan tanda menzip mulutnya .

Arif menggelengkan kepala .
Boleh mereng jadinya kalau layan awak ni , Kasih .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience