Kasih mendandan rambutnya . Dia mencalit sedikit lip balm agar bibir tidak pucat . Baju sweatshirt digandingkan dengan jeans menampakkan sisi remajanya .
" Anak mama lawa - lawa ni nak pergi mana ? " soal Puan Sofia sebaik sahaja Kasih turun dari tingkat atas .
" Aik , mama dah lupa ke ? Kasih nak pergi lawat cikgu Ariflah . Kan Kasih dah sihat . " ujarnya .
Dia berjalan ke dapur lalu mengambil bubur nasi yang dimasaknya pagi tadi .
" Oh , patutlah Mak Limah cerita rajin sangat Kasih masak bubur hari ini . Rupanya untuk boyfriend . " usik Puan Sofia .
Kasih menjegil .
" Mama , bukan boyfriend tapi cikgu , okey . Fullstop ! "
" Kasih sure ke dah betul - betul sihat ni ? Mama risaulah . "
Kasih memegang bahu mamanya .
" Don't worry , mama . Kasih kan kuat . Lagipun , Pak Mat ada . Dia boleh hantar Kasih sampailah ke bilik cikgu Arif . " ujarnya .
Puan Sofia tersenyum lega .
" Kalau macam itu baguslah . Tapi , hati - hati ye . " pesan Puan Sofia .
Kasih menganggukkan kepala . Dia pamit setelah menyalami mamanya .
Kasih berjalan pantas sambil membawa bekas yang mengandungi bubur nasi yang dimasaknya pagi tadi . Ini adalah kali kedua dia masak untuk lelaki itu .
Mesti nanti cikgu Arif suka !
Pintu bilik cikgu Arif dikuak . Kelihatan lelaki tiu sedang khusyuk membaca buku .
" Assalammualaikum . "
Arif mengangkat muka . Dia tersenyum manis .
" Waalaikummussalam , Kasih . "
Kasih senyum lalu duduk di kerusi sebelah katil .
" Cikgu dah sihat ? " soal Kasih .
" Saya okay dah . Cuma badan lemah sikit . Doktor cakap sebab kekurangan air . In sha Allah , esok saya dah boleh keluar . "
Kasih mengangguk tanda faham .
" Cikgu , terima kasih sangat - sangat sebab selamatkan saya . Saya tak tahulah apa yang akan jadi pada saya kalau cikgu tak ada . " jujur Kasih .
" Sama - sama . Saya cuma menjalankan tanggungjawab saya sebagai seorang guru , manusia dan ... " Arif tidak menghabiskan ayatnya .
" Dan ? " soal Kasih ingin tahu .
" Dan sebagai seorang pelindung awak . Kan saya dah janji nak lindungi awak . " ujarnya lembut .
" Saya nak minta maaf juga . Kalau saya tak gatal pergi merayau mesti cikgu tak kena tahan macam ini . Saya minta maaf sangat - sangat . "
" Kasih , bukan salah awak . Ini semua takdir Allah . Kalau perkara ini tak berlaku mungkin sampai sekarang kita tak selamat lagi , kan ? " balas Arif .
Baginya , setiap yang berlaku ada hikmah . Dan ini adalah hikmah yang terindah buat mereka berdua .
" Tapi , saya tolong tak ikhlas . Saya nakkan bayaran balik . " sambung Arif lagi .
Kening Kasih terangkat .
Bayaran ?
" Cikgu nak apa ? " soal Kasih .
" Saya nak awak dukung saya balik , keliling hospital ni . Saya tak larat nak jalan sendiri . " usik Arif .
" Eh , cikgu tu dahlah berat macam gajah . Mana larat saya nak dukung . " rungut Kasih .
" Awak tu lagi berat . Dah retak tulang pinggang saya tahu tak . Badan je nampak kurus tapi berat mengalah mak beruang . Saya nak dukung juga ! " tegas Arif .
Kasih mencekak pinggang .
" No , minta benda lain . "
Arif tersenyum .
" Kalau taknak dukung , nak kiss boleh ? Nak 4 kiss . Satu dekat dahi , satu dekat pipi kanan , satu dekat pipi kiri dan satu lagi dekat bi ... " dia tidak menghabiskan ayatnya tapi dia menjuihkan bibirnya .
Bulat mata Kasih melihat gaya Arif . Dia mencubit lengan lelaki itu .
" Aduh , ampun ! Sakit Kasih ! " jerit Arif .
" Kiss tak ada , tapi cubit ada . Mana tempat yang nak kiss tadi ? " soal Kasih .
" Ampun ! Taknak kiss ! Taknak ! Lepaslah Kasih . Aduh , sakit ! " ujarnya menahan kesakitan .
Kasih melepaskan cubitannya . Dia tersenyum puas .
" Lain kali jangan mengada - ngada lagi . " ugut Kasih .
Arif ketawa kecil .
Garang tapi comel . Alahai , Arif . Nasib engkaulah .
" Bekal itu untuk siapa ? " soal Arif . Matanya melirik bekal di tangan Kasih .
" Oh , saya lupa pula . Geram sangat sampai terlupa nak bagi bekal ni . Saya masak ni khas hanya untuk insan bernama Arif Azwan . Sebab sebelum ni cikgu tak makan bekal yang saya bagi , kali ini cikgu kena makan . " ujar Kasih sambil menyuakan bekal itu kepada Arif .
Pintu bilik dibuka dengan kasar . Seorang wanita muda menerpa masuk .
" Sayang , you okay ke ? I am so sorry sebab lambat . I baru balik dari Canada . " kata wanita itu kepada Arif .
Arif tercengang . Dia diam membisu . Matanya tepat memandang Kasih .
Kasih kaget . Dia memandang wanita itu . Dari gayanya nampak seperti artis ataupun super model . Dia diserbu seribu satu soalan . Wanita di hadapannya ini membuatkan dia pelik .
Sayang ? Siapa dia ni ? Kenapa dia panggil cikgu Arif sayang ?
" Oh , you ada tetamu . Sorry , I tak perasan . Bytheway , what is your name ? " soal wanita itu .
Kasih segera bangun . Dia menghulurkan tangannya .
" Nur Kasih , saya murid cikgu Arif . " ujarnya perlahan .
Wanita itu tersenyum .
" Reyhana , isteri Arif . " jawabnya .
Jantung Kasih seakan terhenti berdetak . Dia sukar untuk percaya dengan apa yang didengarinya . Terasa mahu pecah jantungnya .
Isteri ? Ya Allah !
Arif hanya diam membisu . Dia tidak mampu berbuat apa - apa .
" Cikgu , saya balik dulu . Assalammualaikum . " pamit Kasih . Dia sedaya upaya menahan air matanya daripada jatuh . Dia mencapai beg tangannya lalu keluar dari bilik itu .
Arif hanya mengangguk lemah .
Kasih , maafkan saya .
Reyhana memerhatikan sahaja . Dia terasa ada satu aura yang pelik .
" Wow , LV ! Latest design tu . Mesti anak orang kaya ni . " ujarnya yang teruja dengan beg tangan Kasih .
Dia menoleh memandang wajah Arif yang murung .
" Sayang , you okay ke ni ? You ada apa - apa ke dengan budak tadi ? " soalnya .
" I cuma cikgu dia je . " jawabnya pendek .
Reyhana pelik tapi cuba buat tak endah . Matanya terpandangkan bekal bubur yang ada di atas meja .
" Wow , bubur ! Sedapnya . I pun dah lapar ni . " Reyhana mahu mengambil bubur itu tapi dihalang oleh Arif .
" No , it's mine . " larangnya .
Reyhana geram .
" What's wrong with you ? I nak rasa sikit je . "
" You nak makan cafe ada dekat tingkat bawah . This is mine . " tegas Arif .
Reyhana merengus .
" Whatever ! I'm going to the cafe . Nak apa - apa ? "
" No , I'm fine . " jawabnya pendek .
Reyhana membiarkan sahaja Arif . Dia terus keluar dari bilik itu .
Arif membuang pandangan ke luar tingkap . Sir matanya perlahan mengalir .
Kasih , maafkan saya sebab sakitkan hati awak . Saya tak berniat Kasih .
Kasih berlari menuju ke keretanya . Dia mengesat airmatanya . Perit rasa hatinya . Lelaki yang dia suka selama ini adalah suami orang .
Apa salah aku ? Kenapa dia mainkan perasaan aku ?
Air matanya mengalir deras . Dia tidak mampu menahannya lagi . Dia benar - benar terluka .
Share this novel