Kasih duduk di hadapan dewan pembedahan bersama Puan Maria . Mulutnya tidak henti - henti berdoa agar pembedahan Zack berjalan lancar .
Beberapa hari yang lepas , Puan Maria menghubunginya untuk memberitahu yang Zack sudah mempunyai penderma yang sesuai . Kasih cuma berharap agar nyawa Zack dan pendermanya selamat .
Setelah beberapa jam , muncul doktor dari dalam dewan itu .
" Alhamdulillah puan , pembedahan Encik Zakhrudin berjalan lancar . Keadaan Encik Zakhrudin stabil cuma kami masih lagi perlu memantau keadaannya . Encik Zakhrudin akan ditempatkan di wad biasa selepas ini . " ujar doktor itu .
Puan Maria dan Kasih tersenyum kegembiraan .
" Terima kasih doktor sebab dah selamatkan nyawa anak saya . "
" Itu memang tanggungjawab saya puan . Saya minta diri dulu . " pamit doktor muda itu .
" Alhamdulillah , aunty . Zack selamat akhirnya . " ujar Kasih .
Puan Maria mengangguk .
" Ini mesti sebab cinta Kasih yang kuat untuk dia kan ? " balas Puan Maria .
Kasih senyum nipis .
Cinta ? Ya Allah , patutkah aku memberitahu kebenarannya ?
" Aunty , sebenarnya .. " belum sempat Kasih menghabiskan kata - katanya Puan Maria telah pun mengatakan sesuatu .
" Aunty nak cepatkan perkahwinan Kasih dengan Zack . "
Kasih terkedu .
" Aunty minta maaf . Bukannya aunty nak langgar syarat Kasih , tapi aunty risaukan keadaan Zack . Dia perlukan seseorang untuk jaga dia . Aunty memang boleh jaga dia . Tapi sampai bila ? Aunty ni dah tua , bila - bila masa sahaja aunty boleh dipanggil ilahi . " tutur Puan Maria menzahirkan kebimbangannya .
" Zack , perlukan seorang isteri yang setia untuk dia disaat susah dan senang . Macam Kasih . Aunty yakin , Kasihlah calon yang terbaik untuk Zack . Kasih fahamkan niat aunty ? " soal Puan Maria .
Kasih tersenyum .
" Jangan risau . Kasih faham . Kasih setuju dengan aunty . Kita akan cepatkan perkahwinan ini . "
Entah dari mana Kasih dapat kekuatan untuk berkata sedemikian .
Wajah Puan Maria bertukar ceria .
" Betul ni ? Kasih tak main - main ? " soal Puan Maria .
Kasih mengangguk .
" Terima kasih , Kasih . Sebab inilah aunty sayangkan Kasih . "
Ya Allah , semoga keputusan ini yang terbaik untuk semua orang .
Kasih memegang sejambak bunga . Dia mengetuk pintu bilik Zack . Kelihatan Puan Maria turut berada di dalam bilik itu .
" Eh , Kasih ganggu ke ? Sorrylah . " pinta Kasih .
" Mana ada . Kasihlah orang yang paling dialu - alukan . Zack ni dah rindu sangat dengan Kasih . "
" Ibu ! Mana ada Kasih , ibu ni main - main je . " nafi Zack . Wajahnya merah menahan malu .
Puan Maria dan Kasih hanya ketawa .
" Kasih sembanglah dengan Zack . Aunty nak ke cafe kejap . Lapar pula perut ni . "
Kasih menganggukkan kepala . Dia mengambil tempat di sisi katil Zack .
" Macam mana sekarang ? Okay sikit ? " soal Kasih .
" Tadi sakit sikit , tapi lepas awak datang dah okay . Kalau suruh lari 100 meter boleh ni . " usik Zack .
" Main - main ye . Pergilah lari , saya nak tengok . "
Zack ketawa terbahak . Dia merasa senang kalau Kasih ada disampingnya .
" Betulkah ibu kata perkahwinan kita akan dicepatkan ? "
" Betullah tu . "
" Bukannya saya tak suka tapi bukan syarat awak supaya kita bertunang setahun ke ? " soal Zack pelik .
" Apa salahnya kita kahwin awal . Lagipun , awak tu perlukan jagaan sepenuhnya . Saya tak boleh jaga awak selagi saya belum jadi isteri awak . " balas Kasih .
" Wah , terharunya saya ! Kahwin hari ni jom ? Jumaat ni hari yang baik tau . " usik Zack .
" Janganlah gatal sangat . Tunggulah bulan depan . " ujar Kasih geram .
" Lupa pula , Isya tak datang ke ? "
" Oh , Isya outstation . Minggu depan dia balik . Dia pesan supaya awak jaga kesihatan awak . Hargai buah pinggang yang orang dah dermakan tu . "
Zack tersenyum .
" Tapi , saya teringin sangat nak tahu siapa penderma buah pinggang saya ni . Awak tahu tak siapa ? "
Kasih menggeleng .
" Doktor kata penderma itu merahsiakan identitinya . " ujar Kasih .
" Siapapun dia , saya bersyukur sangat sebab dia dah selamatkan nyawa saya . Saya tak mampu nak balas balik budi dia ni . "
" Awak boleh balas dengan cara jaga buah pinggang awak tu baik - baik . Tunjukkan dekat dia yang dia tak buat keputusan yang salah dengan derma buah pinggang kepada awak . " balas Kasih sambil tersenyum .
" Zack , saya kena balil ofis . Nanti ada masa saya lawat awak okay ? " pamit Kasih .
Zack mengangguk . Dia memerhatikan Kasih sehingga gadis itu hilang dari pandangannya .
Telefon bimbit di atas meja dicapai . Zack mendail nombor seseorang .
" Mail , kau busy tak ? Aku ada job sikit untuk kau . " ujar Zack . Wajahnya tampak serius .
Share this novel