Puan Sofia mengenggam erat tangan Kasih . Sudah 2 hari Kasih tidak sedarkan diri . Puan Sofia hanya mampu berdoa dan bertawakal agar anak gadisnya itu selamat .
" Kasih , bangunlah sayang . Mama rindu Kasih sangat - sangat . " bisik Puan Sofia . Dia mengusap balutan di kepala Kasih .
Puan Sofia teruskan berzikir di sisi Kasih . Moga dengan cara ini Kasih boleh sedar .
Kasih mula bergerak . Badannya meronta - ronta . Puan Sofia kaget .
" Kasih , bangun ! Doktor ! " jerit Puan Sofia sambil menekan butang kecemasan .
" Aaahhhh ! " ronta Kasih . Doktor tiba bersama jururawat .
" Puan sila tunggu di luar sebentar . " pinta seorang jururawat .
Puan Sofia akur . Terketar - ketar tangannya mendail nombor Tuan Zahid .
" Hello , kenapa Sofia ? "
" Abang , Kasih dah sedar . " ujarnya kepada Tuan Zahid . Lelaki itu terus mematikan talian lalu bergegas pergi ke hospital .
Puan Sofia duduk resah . Semoga Kasih benar - benar sudah sembuh .
" Doktor , macam mana dengan anak saya ? " soal Puan Sofia sebaiknya doktor keluar dari bilik Kasih .
" Alhamdulillah , dia dah sedar . Dia sudah pulih tapi kami akan tahan dia untuk sehari lagi bagi pemeriksaan selanjutnya . Kalau dia okay , petang esok dia dah boleh keluar . " terang doktor .
" Terima kasih , doktor . " ujar Puan Sofia . Dia terus masuk ke dalam bilik Kasih .
" Mama ! " ujar Kasih teruja .
" Kasih ! Ya Allah , anak mama . Mama ingat mama akan hilang Kasih . Terima kasih , ya Allah ! " Dia memeluk Kasih dengan erat .
" Papa mana ? " soal Kasih setelah meleraikan pelukan .
" Papa ada meeting but don't worry , papa dah on the way . " jawabnya .
" Isya ada datang ? " soalnya lagi .
" Ada semalam . Kasihan mama tengok dia . Risau sangat dia dengan Kasih . Nanti kalau ada masa Kasih call dia , okey ? "
Kadih menganggukkan kepala . Dia menganggap Isya seperti keluarganya sendiri . Begitu juga dengan gadis itu .
" Mama , Kasih minta maaf sebab buat mama dan papa risau . "
" No , sayang . Bukan salah Kasih . Ini takdir Allah . Mama dan papa tak salahkan sesiapa pun . Sama ada Kasih , cikgu Arif mahupun cikgu Ain . "
" Cakap pasal cikgu Arif , mana dia ye ? Dia dah selamat kan ? Kasih betul - betul tak tahu apa dah jadi selepas itu . " omelnya .
Puan Sofia tersenyum .
" Dah , dia dah selamat . Tapi , Kasih terhutang budi dekat dia . Lepas Kasih jatuh pokok , cikgu Arif tu dukung Kasih sampai tempat perkhemahan Kasih . Hampir 5 km dia jalan sambil dukung Kasih . "
Kasih diam sendiri . Dia tidak sangka cikgu Arif sanggup mendukungnya hingga sejauh itu .
" Nasib baik anak mama ni kurus . Kalau berisi ? Mahu patah pinggang cikgu Arif dibuatnya . " usik Puan Sofia .
Kasih ketawa kecil .
" Mama , Kasih nak lawat cikgu Arif . " ujar Kasih .
" Sabarlah dulu , Kasih tak sembuh lagi . Nanti kalau Kasih dah betul - betul sihat baru mama izinkan . " nasihat Puan Sofia .
Kasih akur . Dia sudah tidak sabar lagi untuk berjumpa dengan cikgu Arif a.k.a Cikgu Comel a.k.a Superhero .
Puan Sofia memanang Kasih yang senyum sendirian . Dia dapat rasakan yang Kasih benar - benar suka akan cikgu muda itu .
Alahai , anak mama .
Share this novel