Pemandangan di air terjun sangat memukau setiap mata yang memandang . Begitu juga demgan Kasih , dia terlalu khusyuk memandang sehingga tidak perasan ada seseorang mendekatinya .
" Menung jauh nampak . Ingat boyfriend ke ? " usik Arif . Dia mengambil tempat di sebelah Kasih .
Suasana tapak perkhemahan masih lagi lengang kerana banyak lagi pelajar yang belum sampai .
" Haah , ingat dekat boyfriend . Agaknya apalah dia tengah buat sekarang kan ? " duga Kasih .
Arif terkejut .
" Oh , betullah ada boyfriend . Tak cakap . "
" Macam manalah nak cakap . Cikgu kan popular , busy je memanjang . Manalah ada masa nak sembang dengan saya . Sampai bekal yang saya bagi pun cikgu taknak makan . " rajuk Kasih .
Masih jelas lagi diingatannya , beberapa hari yang lepas . Dia memberikan bekal kepada cikgu Arif tapi bekal itu hanya dibiarkan di atas meja sehingga basi .
" Pasal yang itu , saya betul - betul tak sengaja . Saya minta maaf . Saya sibuk betul hari itu . " pintanya .
" Yelah , sibuk dengan cikgu Ain kan ? Ke hulur ke hilir , berkepit je . Saya syak dia suka cikgu . Dan saya syak dia tak suka saya . "
" Eh , yeke ? Alamak , seganlah saya ada dua orang perempuan cantik sukakan saya . " gurau Arif .
Kasih menjeling .
Gatalnya dia ni kan !
" Bukan seorang je ke ? Siapa lagi satu ? " soal Kasih .
" Yang sebelah saya ni , dari tadi duk jealous . Cakap jelah awak suka saya . " duga Arif .
Kasih ketawa sinis .
" Saya ? Sukaka cikgu ? Memang taklah . Saya ni dah ada boyfriend . " balasnya .
Arif berpusing menghadap Kasih .
" Siapa sebenarnya boyfriend awak tu ? Saya kenal tak ? Zack eh ? "
" Kenapa cikgu sibuk nak tahu ? Haa , I see . Cikgu suka saya sebenarnya kan ? Jujur jelah cikgu , buat apa nak malu ? Kalau saya reject pun bermaruah . "
Arif membulatkan matanya .
" So , awak nak reject saya lah ? Bagus sangat ke Zack tu ? " rengusnya . Geram pula dia rasa .
Kasih ketawa .
" Aloo , comelnya bila cikgu marah . " ujar Kasih jujur .
Kemarahan Arif mula mengendur .
" Awak cakap apa tadi ? " soalnya .
" Saya cakap cikgu lesung pipit depan saya ni , tersangatlah comel bila marah . Saya rasa macam nak cubit pipi dia . Faham ? " ujar Kasih seraya senyum .
Arif ketawa kecil .
Geram je aku dengan kau ni . Pipi dahlah gebu . Aku gigit kang . Hei , sabar Arif sabar .
" Tak , jangan nak perdaya saya . Cakap siapa boyfriend awak ? " soal Arif tidak mahu mengalah .
" Boyfriend saya tu , papa . Saya ni tak cantik untuk ada boyfriend . Lainlah macam awak tu , banyak peminat . "
" Oh , kiranya saya ni kacaklah kan . Bergaya . Berkarisma . Macho . Tu yang banyak orang gilakan saya . "
Kasih mencebik .
" No , semua tu tak ada kat cikgu . Jangan nak perasan . " ujar Kasih .
" Kacak . "
" No ! "
" Berkarisma . "
" Dahlah cikgu . "
" Charming . "
" Tak ada ." potong Kasih . Dia mencubit pinggang Arif .
Arif menjerit kecil .
" Aduh , sakitlah ! "
Kasih menjelir lidah .
" Padan muka ! "
" Nur Kasih ! " jerit satu suara .
Kasih segera berdiri . Arif pula masih tercengang .
" Kamu ingat ini kem bapa kamu ke ? Duduk melepak je . Dah tak ada kerja lain ke ? " marah cikgu Ain .
Kasih hanya tertunduk diam .
" Saya tahulah bapa kamu tu Tan Sri . Tapi , bukan bermakna kamu boleh buat sesuka hati . Kami ni cikgu bukannya kawan kamu . Oh , anak orang kaya memang macam ni ke ? Buat apa - apa sesuka hati . Langsung tak hormat cikgu . Huh , teruk betul perangai . " herdik Ain .
Kasih menahan air matanya . Tidak pernah sekalipun dia berkelakuan seperti itu .
Arif bingkas bangun . Dia merasakan Ain sudah keterlaluan .
" Cikgu Ain , kem ini adalah kem bina semangat bukannya kem ketenteraan . Lagipun , saya rasa Kasih tak salah . Cikgu tengok sendiri , banyak lagi pelajar tak sampai . Tak ada pula cikgu bising . Jadi , apa alasan cikgu untuk marah anak murid saya secara tiba - tiba . "
Cikgu Ain diam . Dia mati kata - kata . Dia merengus kemudian terus berlalu pergi dari situ .
" Kan saya dah kata , cikgu Ain tak suka saya . " ucap Kasih . Dia mengelap air matanya .
" Perasaan awak je tu . Tapi , awak anak Tan Sri eh ? Kenapa saya tak tau ? " soal Arif yang lebih berminat dengan tajuk itu .
" Tak penting pun . Yang berstatus besar hanya papa saya , bukannya saya . Perkara macam ini tak perlu dihebohkan pun . " ujarnya .
Arif menganggukkan kepala . Satu sikap yang dia suka tentang Kasih ialah gadis ini sangat merendah diri . Dia tidak pernah kisah dengan status keluarganya .
" Ala , comelnya . Nampaknya Nur Kasih dah semakin matang . "
" Oh , selama ni saya budak - budak lah ? " soal Kasih . Keningnya terangkat sebelah .
" Mungkin . " ujar Arif lalu ketawa .
" Nak kena cubit lagi ke ? " ugut Kasih .
" Taknak . Nanti cikgu favourite awak tu marah . " usik Arif sambil menjuihkan mulutnya ke arah cikgu Ain .
Kasih ketawa kecil .
Favourite ? No !
Share this novel