Puan Sofia mengetuk pintu bilik Kasih . Pintunya berkunci . Sejak pulang dari melawat cikgu Arif , Kasih mula mengasingkan diri .
" Kasih , buka pintu sayang . Jomlah makan . Dah 2 hari Kasih tak makan . Nanti Kasih jatuh sakit . Mama risau sayang . " pujuk Puan Sofia .
Senyap tiada jawapan .
" Kasih , please buka pintu ni . Kasih tak sayang mama ke ? Jangan buat mama macam ini . " ujar Puan Sofia lagi .
Kasih tidak menyahut tapi pintu dibuka . Puan Sofia segera masuk ke dalam bilik .
Kasih berdiri di hadapannya sambil tunduk memandang lantai .
" Ya Allah , Kasih ! Kenapa ni ? Did anything bad happen to you ? " soal Puan Sofia cemas .
Kasih mengangguk laju . Air matanya jatuh deras .
" Ma , apa salah Kasih ? Jahat ke Kasih ni ? Kenapa dia tergamak mainkan perasaan Kasih ? " soal Kasih sambil menangis .
" Siapa sayang ? Apa yang dah berlaku ? Bagitahu mama . "
" Cikgu Arif . Dia dah kahwin , ma . Dia langsung tak bagitahu Kasih . Dia bagi Kasih harapan ma . Dia tipu Kasih . " luah Kasih .
Puan Sofia terdiam . Dia memeluk Kasih .
" Sabar sayang . Ini semua ujian Allah . "
" Apa salah Kasih , ma ? Kenapa dari awal dia tak jujur dengan Kasih ? Kenapa dia biarkan Kasih hanyut dalam perasaan Kasih ? Kenapa ma ? Kenapa ! " Kasih kecewa .
" Sabar Kasih . Istighfar banyak - banyak . Mungkin dah tertulis di Luth Mahfuz yang cikgu Arif bukan milik Kasih . Kasih kena redha . "
" Kasih boleh redha , ma . Tapi , kenapa dia tipu ? Kenapa dia tak jujur ? "
" Kasih benci dia , ma . Kasih benci ! " jerit Kasih .
Sayu hati Puan Sofia melihat Kasih menangis . Terasa seolah dia dapat merasai setiap keperitan Kasih .
Kasihan anak mama , getus hatinya .
Kasih berjalan lemah . Pandabgannya dihalakan ke lantai . Dia kehilangan semangat untuk melakukan apa - apa . Dia seakan mayat hidup . Jasadnya bernyawa tapi hatinya telah mati .
Langkahnya terhenti apabila ternampak seseorang berdiri di hadapannya . Dengan perlahan dia mengangkat muka .
Cikgu Arif ?
Kasih cepat - cepat berpatah balik . Dia tidak kuat lagi untuk berjumpa dengan lelaki itu .
" Kasih ! Tunggu ! " panggil Arif .
Langkah Kasih terhenti . Dia berdiri kaku .
" Kasih , awak okay ke ? " soal Arif .
" Saya okay je . " tipu Kasih . Dia langsung tidak memandang wajah Arif .
" Awak tipu . Kenapa awak jauhkan diri dari saya ? "
" Mana ada . Saya betul - betul sibuk . SPM kan nak dekat . Saya kena study betul - betul . "
" Kalau macam itu kenapa awak lari tadi ? Selama ni boleh je awak tegur saya . " ujar Arif . Dia dapat merasakan yang Kasih menjauhkan diri daripadanya .
Kasih diam . Pandangannya dihalakan ke lantai
Share this novel