8 tahun kemudian ......
Arif duduk bersandar di atas sofa . Jarum jam menunjukkan pukul 3 pagi . Reyhana masih lagi belum pulang . Selalunya wanita itu hanya bekerja hingga pukul 10 malam sahaja . Paling lambat pun pukul 12 .
Namun , entah kenapa malam itu dia lambat benar pulang ke rumah .
" Mana dia ni ? Kata balik pukul 10 , ini dah pukul 3 . " gusar Arif .
Sudah 8 tahun mereka berkahwin namun masih belum mempunyai cahaya mata . Alasan Reyhana kerana dia tidak mahu terikat .
Arif mengeluh berat . Entah bila agaknya dia dapat menimang cahayanya sendiri .
Bunyi kenderaan memecahkan lamunan Arif .
" You pergi mana ? Kenapa lambat balik ? " soal Arif sejurus Reyhana masuk ke dalam rumah .
Reyhana tersentak . Dia sangkakan Arif sudah lena dibuai mimpi .
" Eh , sayang . Kenapa you tak tidur lagi ? Tunggu I ke ? So sweet . Dah jom tidur . " dalih Reyhana .
" Jawab soalan I . You pergi mana ? " desak Arif .
Reyhana menggaru kepalanya yang tidak gatal .
" I kerjalah . You ingat I pergi mana ? " rengus Reyhana . Dia terus menapak ke tingkat atas .
Arif tersenyum sinis .
" I call Lea . Dia cakap kerja you habis pukul 10 . Lama betul you drive . 5 jam . I rasa rumah kita tak adalah jauh sangat dari tempat kerja you . "
Langkah Reyhana terhenti .
Dia call Lea ? Aduh , macam mana ni ?
" I keluar kejap dengan kawan lama I . " jawab Reyhana .
" Keluar dengan kawan pula . Tadi kata ada kerja . Mana satu sebenarnya you ni ? " soal Arif .
" I ada kerja tadi lepastu kawan I call ajak keluar . Itulah yang sebenarnya . " ujar Reyhana .
Arif diam . Jauh disudut hatinya , dia dapat rasakan yang Reyhana berbohong .
" Sampai pukul 3 pagi ? You sedar tak yang you ni isteri I ? " tegas Arif .
" Relakslah . I keluar dengan kawan I je pun . Bila sembang , I tak sedar masa berlalu . Takpayahlah nak memekak macam I ni baru balik clubbing . " rengus Reyhana .
" Takboleh ke nak call bagitahu I ? I ni siapa pada you ? " Arif mula meninggikan suara .
" Memang you suami I but you tak ada hak nak halang apa yang I nak buat ! " balas Reyhana kasar . Dia terus berlari ke tingkat atas . Kedengaran bunyi pintu bilik dihempas kuat .
" Rey , I tak habis cakap lagi . Rey ! Reyhana ! "
Arif beristighfar . Dia terlalu ikutkan api kemarahannya . Perangai Reyhana semakin berubah setiap hari . Arif tertanya - tanya mengapakah isterinya berubah sedemikian .
Sebab aku ke ?
Arif membetulkan tali leher yang dipakainya . Dia memandang Reyhana sekilas .
Tidur lagi ?
" Rey , bangun . Dah pukul 8 ni . You tak kerja ke ? " kejut Arif .
Reyhana menggaru kepalanya .
" Janganlah kacau I . Tahu tak I ngantuk . Penat . You lainlah . Menganggur . Kerja pun tak ada . " balas Reyhana . Dia menarik selimut menutupi mukanya .
Arif mengeluh .
Gerak pun tak guna . Sukahati engkaulah !
Malas mahu mengambil pusing Arif turun ke bawah untuk bersarapan . Dia mengambil sekotak susu dengan bijirin .
Setiap hari , dia menguruskan makan , minum dan pakaiannya sendiri . Tiada beza rasanya sewaktu dia bujang . Rumah pun dia yang kemaskan . Pinggan mangkuk dia yang basuh .
" Ada bini pun tak guna . Semua benda aku buat sendiri . " omelnya sendirian .
Setelah jam hampir menunjukkan pukul 8:30 , Arif keluar dari rumah . Hari ini merupakan hari pertama dia bekerja di sebuah syarikat ternama .
" Encik Arif ? " panggil seorang wanita lembut .
Arif mengangguk .
" Sila ikut saya . Saya akan tunjukkan bilik encik . " ujar wanita itu .
Arif bingkas bangun lalu membuntuti wanita itu . Syarikat tempat dia berkhidmat merupakan syarikat yang besar . Syarikat ini mempunyai beberapa cawangan di luar negara . Arif ada mengkaji sedikit sebanyak tentang latar belakang syarikat ini .
" Encik Arif , ini bilik encik . Kami harap encik selesa bekerja di sini . " tambah wanita itu lagi .
" Sebelum itu , nama saya Aleya . Encik boleh panggil saya Kak Leya je . Sebentar lagi , CEO dan COO syarikat ini akan datang jumpa encik . Kalau tak ada apa - apa saya keluar dulu . " pamit Kak Leya .
Arif melemparkan senyuman seraya menganggukkan kepala . Dia memerhati sekeliling .
Cantik juga bilik aku ni .
Tidak sampai beberapa minit , kedengaran bunyi ketukan pintu .
Arif terkedu . Orang dihadapannya ini sangat dia kenali .
" Encik Arif , ini COO syarikat kita , Cik Kasih . " ujar Tuan Zahid .
Kasih terdiam . Wajah inilah yang dia rindukan selama ini . Airmatanya mula bergenang namun sedaya upaya dia cuba bertahan .
" Arif Azwan . " ujar Arif menghulur salam perkenalan .
Kasih tersenyum manis .
" Nur Kasih . "
" Kalau Kasih nak tahu , encik Arif ni bekas guru dulu . Tapi , sebenarnya dia berkelulusan dalam bidang pemasaran ni . " terang Tuan Zahid .
Kasih mengangguk .
Telefon bimbit Tuan Zahid berdering . Tertera nama setiausahanya .
" Kasih , papa kena pergi . Ada meeting . "
" Kalau macam itu , Kasih ikutlah . " jawab Kasih .
" Tak perlulah . Kasih duduk sini . Terangkan pada encik Arif mengenai syarikat kita . " arah Tuan Zahid . Dia menepuk lembut bahu Kasih sebelum beredar dari bilik .
Hanya tinggal Kasih dan Arif sahaja di dalam bilik itu .
" Jemputlah duduk . Tak akan awak nak berdiri . " pelawa Arif . Kasih hanya menurut .
" Tak sangka kan ? Kecil betul dunia ni . Rupanya TZ Holdings ni syarikat papa awak . "
" Itulah . Kenapa awak berhenti jadi cikgu ? " soal Kasih yang mula ramah .
" Sebab saya rasa dah tak ada apa - apa untuk saya disitu . Lagipun , saya kena berpindah ke KL so , itu je satu pilihan yang saya ada . " jawabnya .
Dia memandang Kasih . Gadis itu kelihatan semakin cantik .
Kasih mula berasa kurang selesa direnung sedemikian .
" Kenapa awak pandang saya macam tu ? " soal Kasih .
" Awak nampak cantik sangat bila bertudung . Manis je wajah awak . " puji Arif .
Wajah Kasih berona merah .
" Alhamdulillah , Allah dah buka hati saya untuk berhijab . "
" Saya terlupa kadang - kadang . Nur Kasih dihadapan saya ni sebenarnya dah membesar menjadi wanita yang sangat cantik dan matang . " ujar Arif sambil tersenyum . Kelihatan dua lesung pipitnya .
Jantung Kasih berdegup laju .
Ya Allah , kenapalah dia ni tak pernah tua ! Comelnya . Jangan senyum please ! Saya tak kuat !
Share this novel