Mata kuliah nayla hari ini tak banyak . jadi dia bisa pulang lebih awal . Apalagi hari ini dia sudah ada janji dengan kakak kedua nya untuk berjalan jalan hari ini . Ardian sengaja mengajak Nayla jalan jalan untuk menepati janjinya tempo hari . kebetulan hari ini sangat pas dengan jadwal mereka yang sama sama tak begitu padat .
Setelah dosen meninggalkan ruangan . Nayla bergegas merapikan semua peralatan kampusnya ke dalam tas yang dia bawa . Ardian sudah menghubungi nya via chat kalau Ardian sudah menunggunnya di depan gerbang . Langkah kaki nya dia percepat karena dia merasa tak enak pada Ardian jika harus menunggunya terlalu lama .
"Naylaa"
Tiba tiba ada suara memanggil namanya dari arah belakang . yang sontak membuat dia menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah belakang .
"buru buru banget sih , mau kemana emang. dari tadi aku ngikutin kamu sampe lari larian tau " keluh silvia ngos ngosan .
Nayla mengerutkan keningnya lalu terkekeh geli "kamu ngejer aku ?"
Silvia mengangguk dia masih mengatur napas nya agar kembali tenang .
"ngapain silvia ya Ampun " ucap Nayla geleng geleng .
"lagian kamu buru buru banget . aku kan mau ajak kamu ke cafe depan kampus mumpung pulang cepet "
"yaah , sayang banget sil . aku udah ada janji sama kakak ku . lain kali deh janji"
Sebenarnya Nayla sangat ingin menerima ajakan Silvia . Tapi , dia sudah terlanjur berjanji pada Ardian untuk pergi bersamanya . Apalagi terlihat jelas ekspresi kecewa pada wajah silvia yang membuatnya semakin tak enak hati . untung saja teman satu satunya ini mau mengerti dengan keadaannya .
"yaudah gapapa lain kali aja . tapi janji yaa "
Nayla menganggukan kepala nya . memeriksa jam yang melingkar di tangannya . dia hampir lupa jika Ardian sudah menunggunya sejak tadi . dia segera berpamitan pada silvia . lalu melanjutkan langkahnya menuju gerbang utama .
Sesampainya di gerbang . Nayla celingak celinguk mencari keberadaan Ardian . Sampai menemukan sosok laki laki yanng melambaikan tangan ke arah nya yang tak lain adalah Ardian . Nayla tersenyum pada Ardian lalu menghampiri nya .
Nayla masuk kedalam mobil Ardian . sekali lagi tersenyum pada Ardian seraya memasang sealbelt nya .
"maaf ya dek , kakak parkirnya agak jauh . soalnya tadi ngehalangin jalan " ucap Ardian cengengesan.
Sebetulnya tadi Ardian parkir cukup dekat dengan gerbang agar nantinya Nayla dengan mudah mencari keberadaannya . Namun sebelum Nayla datang dia sudah ditegur terlebih dahulu oleh security kampus karena mobilnya sedikit menghalangi jalan akses keluar masuk kampus . makanya dia memindahkan mobilnya .
Nayla mengangguk mengerti . karena sungguh dia tak mempermasalahkan itu . apa lagi dia malah merasa Ardian terlalu lama menunggu nya datang .
"gapapa kak . justru aku minta maaf . pasti kakak udah lama nunggu nayla kan "
Ardian yang sudah fokus menyetir . sekilas menoleh kearah Nayla lalu menggelengkan kepalanya .
"tidak , sama sekali tidak lama"
Jawaban itu membuat Nayla menganggukan kepala nya beberapa kali . hati sedikit lega . semoga saja yang di ucapkan kakaknya sungguhan .
"jadi kita mau kemana ? " kali ini Ardian bertanya namun matanya masih fokus pada jalan didepannya .
"kemana aja kak , aku ngikut aja"
"oke , kita kulineran aja ya. kakak agak lapar soalnya"
"gass kak "
Ardian melajukan mobilnya menuju tempat wisata kuliner yang memang terkenal di daerah nya . Ada berbagai jenis makanan disana. Mau makanan ringan ataupun berat . Manis atau lun Asin . Ardian sengaja memilih mengajak Nayla kesana . karena dia yakin adiknya itu pasti suka .
Setelah melewati beberapa kemacetan . mereka pun sampai pada tujuan mereka . lahan parkir pun sudah penuh untung saja masih tersisa untuk beberapa mobil lagi . Banyak juga orang orang yang berlalu lalang disana . memang merupakan satu tempat favorite baik kalangan anak muda juga para orang orang yang sudah berkeluarga .
"wahh kak , ramai sekali "
"iya disini pasti ramai nay . kalo kamu ga suka kita bisa cari tempat lain saja "
Nayla menggeleng ribut . "tidak , aku suka kok kak . ayo kita turun"
Ardian tersenyum seraya mengangguk . kemudian mereka berdua turun bebarengan . Ini tempat emamg Ramai , jadi Ardian memutuskan untuk menggandeng adiknya itu agar tidak terpisah dengannya .
Nayla tersontak kaget kala Ardian tiba tiba menggandeng tangannya . namun kemudian dia mengerti maksud dari kakaknya itu . dia hanya tidak ingin dia tertinggal apalagi Nayla bukan tipe orang yang bisa menerobos kerumunan .
Dengan tangan yang masih bergandengan . Ardian menawarkan beberapa makanan yang mereka lihat . Nayla juga membeli beberapa makanan yang dia inginkan .
Setelah selesai dengan petualangan hari ini . mereka memutuskan untuk pulang . apalagi hari semakin sore . belum lagi mereka harus melewati beberapa jalan yang pasti akan macet . makanya mereka memilih pulang lebih cepat .
Setelah menerobos beberapa kemacetan . Akhirnya mereka sampai juga di rumah . Ardian memghentikan mobilnya di halaman depan rumah . Setelah melepaskan sealbelt . mereka memasuki rumah dengan suasana hati yang gembira . sesekali mereka tertawa menceritakan kejadian di tempat wisata kuliner tadi . Sampai tanpa sadar ketika melewati ruang keluarga kedua orang tua mereka dan Abian sudah disana .
"waah , kalian sepertinya senang sekali hari ini "
Nayla dan Ardian menghentikan langkah kaki mereka . menoleh kearah sumber suara . kemudian menghampirinya .
"kalian dari mana emangnya " tanya Almira .
"dari wisata kuliner mah . ardian udah janji mau bawa Nayla jalan jalan"
Almira mengangguk mengerti "trus apa yang membuat kalian terus menerus tertawa sampai tak sadar ada kami disini"
mereka berdua menoleh kearah Wira yang sedari tadi terkekeh melihat tingkah yang mereka lakukan . sedangkan Abian hanya diam dengan wajah datar nya seraya menatap ponselnya.
kemudian Ardian mencerikan semua yang terjadi di tempat tadi . membuat orang tua nya ikut tertawa terbahak . namun itu membuat wajah Nayla menjadi memerah seperti udang rebus karena menahan malu .
Sedangkan Abian yang tetap konsisten dengan wajah datar nya . ikut mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ardian . lalu menoleh kearah Nayla dengan tatapan tajam nya . Hati nya mendadak gusar melihat keakraban diantara Nayla dan juga adiknya itu . dia merasa tak suka jika Nayla dekat dengan lelaki lainnya walaupum Ardian adalah adiknya .
lalu Abian beranjak pergi meninggalkan mereka tanpa pamit membuat semua orang menatap aneh padanya . tak lama Nayla dan Ardian pun ikut pamit ke kamar agar bisa membersihkan diri mereka dahulu .
Share this novel