Ini sudah hari ketiga Nayla tak berangkat kuliah . sebetulnya kaki Nayla sudah bisa diajak berjalan namun orang tua dan kakak angkat nya masih tak memberi kan izin untuknya . Nayla sudah merasa sangat jenuh dengan suasana yang itu itu saja . dia ingin kembali ke kampus . bertemu dengan sahabatnya silvia . anak itu terus menghubungi nya via ponsel . selalu menanyakan kapan dia akan kembali datang ke kampus .
Tapi Nayla bersihkukuh . mengiba pada ayah dan ibu angkat nya itu agar di beri izin untuk mendatangi kampus . Bukan hanya bosan di rumah tapi dia juga tak ingin terus ketinggalan mata pelajaran .Nayla terus mengiba memasang wajah melasnya , mengatupkan kedua tangan nya memohon .
"ayah , bunda izinin ya . Nayla udah sembuh kok ini buktinya udah bisa jalan kakinya "
mendengar adiknya terus menerus memohon untuk datang ke kampus padahal kaki nya belum sepenuhnya sembuh membuat Abian maupun Ardian menolak keinginan Nayla .
",nggakk" ucap Abian dan Ardian barengan . sontak membuat Nayla menoleh seraya mengerutkan keningnya tak suka .
"aku ga nanya kakak ya" ucap nya memanyunkan bibirnya.
"kamu itu masih sakit , jalan aja masih pincang " tambah Abian sedikit ketus namun di beri anggukan oleh Ardian .
"udah sembuh kak , nih kalo ga percaya " ucapnya seraya menghentak hentak kan kaki nya kelantai dengan pelan. namun baru tiga kali hentakan tiba tiba Nayla meringis kesakitan .
"awwwhhh"
"tuh kaann " ucap kedua kakaknya barengan lagi .
Tak habis akal Nayla bergelanyut manja di lengan sang bunda berharap mendapat pembelaan .
"bun , boleh yaa ?" manja Nayla .
"tapii sayang , jalan mu masih belum normal sepenuhnya . kalo nanti cidera lagi gimana ?"
"janji bakal hati hati " ucapnya seraya mengacungkan jarinya berbentuk huruf V .
Almira menatap putrinya penuh iba lalu melirik ke arah Wira seolah bertanya pendapatnya . begitu juga Nayla yang juga menatap nya penuh harap . Saat Wira menganggukkan kepala nya memberikan izin senyuman Nayla langsung mengembang sempurna . Tapi tidak dengan kedua kakaknya terlihat sedikit kecewa dengan keputusan sang ayah . Namun tak bisa berkata kata lagi .
"ayah makasih " ucapnya manja . lalu mengulurkan lidah nya mengejek kedua kakaknya .
"tapi , inget hati hati " wira mengingatkan .
"janjii"
""""
Setelah mendapat izin dsri sang ayah akhirnya dia kembali ke kampus di antar oleh Ardian . Walau hari pertama di antar oleh Abian namun setelah hari kedua dan seterusnya di antar oleh Ardian karena kebetulan kantor Ardian sejalur dengan kampus Nayla .
Ardian menghentikan mobilnya didepan gerbang besar universitas tempat adiknya berkuliah . Nayla bergegas melepaskan sealbelt nya lalu pamit pada Ardian untuk segera masuk ke kampus . Dia sangat antusias karena sudah 3 hari dia dirumah taķ keluar rumah . Untung saja kaki nya ga terlalu parah sehingga hanya memerlukan beberapa hari saja untuk pulih .
"kak , aku masuk dulu yaa"
"iya , jangan lupa hati hati . kaki nya belum sembuh total ."
"oke kakak bawel" ucapnya lalu turun dari mobil .
Ardian hanya terkekeh saat Nayla memanggilnya dengan sebutan kakak bawel . Dia menyukai panggilan itu , setelah memastikan Nayla sudah benar benar masuk ke kampus dia bergegas ke kantor nya karena takut terjebak macet jika dia berlama lama disana .
Sebetulnya sekarang masih pukul 7 sedangkan kampus baru akan mulai pukul 8 . Nayla memilih untuk duduk duduk santai di taman kampus seraya membaca buku novel kesukaannya. Sangat fokus dengan buku nya sampai Nayla tak sadar ada sosok yang terus mencuri curi pandang terhadapnya . Sampai akhirnya sosok itu menghampirinya .
"permisi"
Nayla menoleh , mata nya langsung tertuju pada sosok laki laki yang sedang tersenyum padanya .
"iya , ada apa ya kak"
"sorry , aku mau kenalan boleh ? Namaku Raihan" ucapnya memperkenalkan diri .
"oh iya , Aku Nayla kak" balas Nayla ramah .
"oh iya , kamu jurusan apa ?"
"aku managemen bisnis kak"
"oh ya ? tapi kok ga pernah liat yaa ? aku kebetulan jurusan itu juga "
"ah maklum kak , aku baru masuk satu bulan yang lalu ,dan kebetulan tiga hari kebelakang aku izin juga ga masuk "
Raihan menganggukan kepalanya beberapa kali . Karena memang dia masih ada urusan dia langsung pamit pergi pada Nayla .
"oh gitu ternyata . oh iya udah aku pamit dulu ya masih ada urusan "
"iya kak silahkan"
Nayla menatap punggung Raihan yang sudah pergi menjauhinya . Tak lama silvia datang menghampirinya . ternyata , dari kejauhan silvia sudah melihat Nayla yang mengobrol dengan Raihan .
"nayla , lo ngobrol sama kak Raihan?"
"ah yang tadi yaa? ga kok tadi dia baru ajak kenalan"
"modus aja kak raihan ini " ucap silvia terkekeh . karena dari awal Nayla masuk silvia sudah tau kalau Raihan menaruh hati pada Nayla apalagi saat Nayla ga masuk Raihan selalu menanyakan Nayla pada Silvia .
"maksudnya?" tanya Nayla tak mengerti .
"hadeh Nay , Nay . kak Raihan itu , sering banget nanyain kamu sama aku . apalagi kemaren pas kamu ga masuk . dia mah cuma pengen ngobrol aja sama kamu"
"ih , ngaco deh kamu Sil "
"dih ga percaya yasudah . btw , kemaren kemana aja sih kok ga masuk ?"
"aku jatuh trus keseleo kakinya . ini aja sebenernya belom dibolehin ngampus tapi aku maksa "
"ya Ampun Nay ada ada aja kamu ini . oh iya nih catetan mata kuliah tiga hari kemaren . lo pasti butuh banget sih"
Silvia memberikan sebuah buku berisi catatan yang dia tuliskan untuk Nayla . agar Nayla tak ketinggalan jauh mata kuliahnya . Naylah tersenyum pada Silvia seraya menerima catatan itu dia sangat bersyukur mendapat teman sekaligus sahabat seperti Silvia .
"makasih Silvia , kamu yang terbaik " ucap nayla dengan mata yang berkaca kaca .
"iya Nay , sama sama"
Tanpa terasa sudah hampir jam 8 . mereka bergegas meninggalkan taman menuju kelas . Apalagi kali ini dosen yang memberi materi terkenal kiler nya . mereka takut di omelin jika sampai telat masuk kelas .
Mata kuliah Nayla selesai tepat jam makan siang . setelah ini sudah tidak ada jadawal lagi untuknya . Namun dia tak langsung pulang sebab dia sudah berjanji pada Silvia untuk nongkrong bersama silvia di cafe depan kampusnya .
"Nay , jadi kan ?"
"jadi donng "
Mereka melangkah kan kaki keluar kelas . Belum juga jauh Raihan menghampiri dan meminta untuk bergabung dengan mereka. Tak masalah bagi mereka berdua . semakin ramai akan semakin seru bukan pikir mereka . Mereka mendatangi cafe yang merupakan tempat favorite para mahasiswa disana . Dan memilih minuman dan makanan yang menjadi favorite kebanyakan orang .
Abian yang merasa gusar dan tiba tiba memikirkan Nayla . Memilih untuk mendatangi kampus Nayla . Tak tau alasan pastinya , Namun dia sangat ingin melihat keadaan Nayla ksekarang ini . Sesampainya di kampus , Abian melihat Nayla bersama beberapa teman nya sedang menjuju cafe di seberang jalan . Abian memicingkan matanya melihat kearah laki laki disamping Nayla yang terus menatap Nayla bahkan sampai didalam cafe . Abian yang masih berada di dalam mobilnya kini memilih keluar menghampiri Nayla yang semakin asik ngobrol dengan teman temannya .
"Nayla " panggil Abian yang tiba tiba sudah berada di hadapan Nayla .
Nayla yang tadi sedang menunduk , sontak terkaget mendengar suara orang yang dia kenal memanggilnya . saat menoleh dia mendapati Abian dengan sorot mata yang berkilat seperti menahan marah .
"kk-kaak Abian , kok ada disini?"
"kamu udah kelar kelasnya ? kenapa ga langsung pulang" tanya nya dengan wajah datar .
Belum juga menjawab , Tangan Nayla sudah di tarik oleh Abian agar keluar dari cafe . Dengan cepat Nayla menghentikan pergerakan Abian .
"tapi aku udah janji sama Silvia . jadi sebentar aja kak " pinta Nayla memelas .
"kaki kamu itu masih sakit , kamu masih harus banyak istirahat"
"ii-iyaa kak tapi ,,,,,,""
"udah Nay gapapa , bener kata kakak mu . kamu pulang aja trus istirahat . lagian tadi kita udah ngobrol ngobrol banyak kok " potong Silvia cepat .
"tuh , dengerin kata temen kamu .
Nayla tak berkutik kali ini . Dia hanya diam dan menatap silvia seolah meminta maaf dan mendapati silvia yang meberi kode bahwa dia tidak apa apa . Namun Nayla juga tak habis fikir kenpa kakaknya harus menarik paksa dia . belum lagi apa yang dilakukan kakaknya disini bukan kah kantornya berbeda arah dengan kampusnya .
Abian membuka pintu mobil menyuruh Nayla segera masuk . Lalu berputar menuju pintu kemudi , saat akan menghidupkan mobil . Abian melihat kearah Nayla yang sedang menunjukan wajah kesal nya . Kemudian mendekatkan tubuhnya kearah Nayla sehingga membuat Nayla kaget .
"kakak mau nagapain" tanya Nayla tiba tiba jadi waspada.
"ini loh dipasang , aku ga mau ya di tilang cuma gara gara kamu ga pake sealbelt nya" jawab Abian santai lalu menjauhka tubunya dari Nayla .
Lalu Abian menjalankan mobilnya pulang menuju ke rumah . sepanjang perjalanan tidak ada obrolan yang keluar dari mulut mereka . apalagi Nayla yang masih memendam rasa kesal pada kakak pertamanya itu . Begitu juga Abian , yang masih kesal dengan bayang bayang wajah Nayla yabg tersenyum pada laki laki lain di cafe tadi .
Share this novel