bab 4

Short Story Completed 4481

karena nayla sudah didaftarkan oleh abian tempo hari . hari ini menjadi hari pertama bagi nayla untuk berkuliah . senyuman nya terukir jelas di bibir nya . dia sangat bersemangat hari ini . walau tertinggal beberap bulan karena sebelum nya dia tidak tinggal di kota ini . dia sangat antusias bila dia bisa dengan cepat beradaptasi .

senyuman tak pernah luntur dari wajah manisnya . berjalan menyusuri anak tangga menuju meja makan . disana sudah ada ayah , ibu dan kedua kakak laki laki nya .

"pagi " ucap nayla sumringah .

semua orang disana menoleh kearah nayla seraya melemparkan senyuman .

"widiihh , semangat banget nih yang bakal kuliah hari pertama " goda ardian sesaat nayla menduduki kursi nya .

"iya dong , kan mau menuntut ilmu " balas nya seraya menyengir .

wira hanya menggeleng kecil seraya tersenyum melihat tingkah kedua anak nya itu . lalu menatap Abian yang sedang tenang menyeruput kopi hangat nya .

"nayla kamu daftarin di kampus mana abian ?"

abian menghentikan aktifitasnya . menoleh kearah ayahnya yang melontarkan pertanyaan padanya .

"kampus tempat aku dan ardian dulu yah "

wira menganggukan kepalanya beberapa kali , lalu menatap nayla .

"bagus nak ayah setuju , semoga kamu cepat beradap tasi disana ya nak"

"iya yah" jawab nayla tersenyum .

beberapa menit mereka menyantap sarapan masing masing dengan tenang tanpa ada obrolan . lalu terdengar suara kursi yang digeser . Ardian segera beranjak dari kursi pamit untuk berangkat kerja lebih dahulu , sebelumnya dia menawarkan tumpangan terlebih dahulu pada nayla .

"Ardian udah selesai , mau berangkat sekarang . dek kamu mau bareng kakak tidak ?"

nayla menatap ardian sedikit mendongak . lalu tersenyum , baru saja ingin memberi jawaban pada ardian . Abian sudah lebih dahulu memotong pembicaraan.

"nayla biar gua yang anter " ucap nya tanpa menoleh sedikit pun .

Ardian mengangguk mengerti . lalu dia beranjak meninggalkan ruang makan menuju keluar rumah . dengan langkah sedikit dipercepat karena memang akhir akhir ini dia sedang sibuk sibuknya di kantor .

"ayo nay , kita berangkat sekarang " ucap Abian seraya menggeser kursinya . berjalan lebih dahulu kearah luar .

Nayla segera berpamitan dengan ayah dan ibunya . melebarkan langkah kakinya menyusul sang kakak yang sudah lebih dulu meninggalkannya .

"""

Diperjalanan menuju kampus . suasana dalam mobil sangat canggung tidak ada yang membuka suara . Abian hanya fokus menatap lurus kedepan . sedangkan Nayla sibuk melihat lihat jalanan dari kaca pintu mobil di sampingnya .

Tak lama , mobil berhenti tepat didepan gerbang besar . Nayla segera melepaskan sealbelt nya namun entah mengapa tiba tiba sulit sekali untuk dibuka. saat Abian melihat adiknya sedikit kesusahan dia melepaskan sealbeltnya lalu mencondongkan badan nya kearah Nayla untuk membantu membukakan sealbelt Nayla .

Tanpa sengaja adegan seperti di sinetron sinetron pun terjadi . bukan nya menyingkirkan tubuhnya dari tubuh Nayla . Abian justru diam terpana kala mata nya beradu dengan mata Nayla . jantungnya lagi lagi berdebar kencang sama seperti waktu itu .

"jantung gua kenapa kayak gini mulu kalo deket ni anak" ucap Abian dalam hati .

Nayla yang sedari tadi menahan nafas . karena posisi kakak sulungnya ini terlalu dekat dengan nya . membuat dia menjadi salah tingkah sendiri . dia berdehem sedikit keras , memanggil nama Abian agar Abian segera menjauh dari nya .

"kak , aku engap. bisa kakak menjauh sekarang?" ucap pelan dengan hati hati takut salah bicara .

Untung saja suara Nayla mampu mebuat Abian tersentak kaget seketika sadar dari lamunannya . Abian segera menarik diri menjauhkan tubuh nya dari Nayla . Abian berdehem untuk mengontrol diri . malu bercampur deg deg kan .

"mm-maaf kakak cuma mau bantu kamu lepasin sealbelt nya" ucap Abian kikuk .

Nayla meringis pelan , menggaruk leher belakangnya. tersenyum kecil karena merasa kaku .

"i-iya kak gapapa . Nayla turun sekarang makasih udah nganter nayla"

Abian sedikit mengangguk kemudian malajukan mobilnya ketika nayla sudab turun dari mobilnya.

Nayla masih berdiri di tempat yang sama menatap mobil Abian yang sudah melaju jauh didepan . dia memegang kedua pipinya yang terasa panas akibat adegan yang terjadi di dalam mobil tadi .

"astaga jangan mikir aneh aneh Nayla dia kakakmu" ucap nya pada diri sendiri .

Nayla menyusuri koridor kampus . mencari kelasnya tapi kampus ini terlalu luas dan besar untuknya . dia kesulitan hanya untuk mencari fakultasnya saja . untung saja matanya melihat sosok wanita sedang duduk di taman seraya membaca buku . Nayla menghampiri wanita itu walau hanya untuk sekedar bertanya .

"maaf kak , boleh tanya ?" tanya Nayla sopan seraya tersenyum.

wanita itu menoleh kearah nayla dan membalas senyuman Nayla "tanya apa ya ?"

"aku baru disini kak , jadi mau cari kelas ku . aku jurusan managemen bisnis . kira kira kelasnya dimana ya kak ?"

"kamu jurusan itu ? sama kok aku juga nanti kita barengan aja . kelas kamu jam 8 kan ya ?"

Nayla mengangguk penuh semangat akhirnya ada orang yang sama dengan nya .

"oh iya kok aku ga pernah lihat kamu ya ? btw , nama aku silvia " ucap wanita itu mengulurkan tangannya .

Nayla tersenyum seraya membalas uluran silvia " aku Nayla , aku baru pindah sih . hari ini hari pertama aku ngampus "

Silvia mengangguk anggukan kepala nya . seraya membulatkan mulutnya.

"pantas saja tak pernah terlihat"

Nayla hanya mengangguk kecil seraya tersenyum .dia bersyukur bisa bertemu dengan orang yang sekelas dengan nya .

"udah mau jam 8 , ayok kita kekelas . besok besok kita barengan aja "

"ayok "

Nayla mengukuti langkah silvia . berjalan menuju kelas mereka . tak jarang mereka juga mengobrol ngobrol kecil . Nayla bersyukur bertemu dengan silvia yang ramah ini . anaknya enak diajak bicara . bahkan baru saja bertemu sudah sangat akrab seperti ini pikirnya .

""""

Abian menghentakkan punggungnya pada kursi kerjanya . mengacak rambutnya asal . dia memikirkan apa yang tadi terjadi di dalam mobil . bagaimana bisa dia bisa bertingkah bodoh didepan adik nya itu . dia memegang dada kiri nya yang sudah berdetak normal .

Seketika senyuman terukir di wajah datar Abian kala wajah Nayla yang tersenyum tiba tiba terlintas dalam fikirannya . wajah yang selalu berhasil membuat jantung nya berdetak tak biasa.

"gua ga mungkin suka kan sama nayla "

"""

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience