Abian terus mengatur napasnya yang gugup . sedari tadi dia mondar mandir seperti layaknya gosokan rusak . Wajahnya yang biasa datar kini malah berubah menjadi wajah gugup .
Setelah melalui beberapa pristiwa menegangkan . Akhirnya hari yang ditunggu tunggu pun tiba . Hari dimana dia akan mengucapkan ijab qobul dan menjadikan Nayla pendamping hidupnya .
"Bang , bisa ga sih lu tenang sedikit . jangan mondar mandir terus menerus"
seru Adrian yang risih melihat pergerakan sang kakak .
"lo , ga tau sih rasanya jadi gua Adrian. gua ,,,, gua gugup " jawabnya .
"ah elah bang . gua juga tau kalo lu gugup tapi ga gitu juga gua capek ngeliatin elu mondar mandir kek gosokan rusak "
"mending lo diem . gua malah makin gugup kalo lo banyak omong"
Adrian tak membalas perkataan kakak nya lagi . Dia juga ga mau debat di hari bahagia sang kakak .Tak lama , pintu kamar di ketuk dan seseorang dari WO menyuruhnya untuk segera turun karena acara akad nikah segera akan dimulai .
Abian duduk tepat didepan penghulu yang akan menikahkannya . Karena Nayla sebatang kara jadi pernikahan di wakili oleh wali hakim .
Setelah beberapa menit Nayla datang dengan kebaya putih nya , Riasan yang menempel pada wajah nya pun membuat pangling semua orang . begitu juga dengan Abian yang terus melihat kearah Nayla yang semakin cantik dimatanya . Setelah itu akad pun dimulai .
"Saudara Abian pratama nugraha , saya nikah kan dan saya kawinkan engkau dengan Nayla putri wijaya binti almarhum bapak wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 500 gram dibayar tunai "
"Saya terima nikah dan kawinnya Nayla putri wijaya binti Almarhum bapak wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 500 gram dibayar TUNAI "
ucap Abian dengan satu kali tarikan napas .
"Bagaimana para saksi ? tanya penggulu .
"Sah "
" Sah "
"Sah "
" sah pak penghulu "
beberapa sahutan daribpara saksi yang menandakan bahwa kini Abian sudah sah menjadi suami dari Nayla .
" Alhamdulillahhirrobil alamin" ucap Abian dengan mengusap wajah menggunakan kedua tangannya .
Kemudian penghulu mempersilahkan Nayla untuk mencium tangan Abian sebagai bakti kepada suaminya . begitu juga Abian untuk mengecup kening Nayla dengan penuh kasih sayang .
Setelah akad selesai mereka masih melanjutkan acara dengan resepsi . Banyak tamu yang menghadiri acara pernikahan mereka dari semua kalangan .
"Ciee abang sama adek gua sekarang udah jadi pasutri " ledek Adrian yang sudah berada diatas pelaminan .
"berisik , cari cewek sono biar kagak jomblo " jawab Abian sedikit ketus .
"njiirrr , kena mental gua . nyesel gua" seru Adrian dalam hati .
Nayla hanya terkekeh melihat kedua kakaknya itu . sampai akhirnya sahabat Nayla datang bersama dengan Raihan .
"Naylaaaa , kak Abian selamat ya atas pernikahan kalian"
Silvia memeluk erat Nayla dengan rasaa terharu. dia senang akhirnya sahabatnya sudah menikah . tapi dia juga sedikit sedih karena di tinggal Nayla menikah.
"Nayla , bang Abian selamat ya "
ucap Raihan memberi selamat pada mereka dengan senyuman yang di paksakan . karena sejujurnya dia masih ga rela Nayla menjadi milik orang lain tapi takdir sudah berkata lain .
"makasih ya kak Raihan " balas Nayla tersenyum .
Nayla melirik kesana kemari mencari keberadaan Monika . Bukankah harusnya Monika datang bersama Raihan , karena Nayla berpikir mereka berdua sudah menikah . Tapi dia tak melihat Monika dari tadi bahkan hanya orang tua nya saja yanh datang ke acara pernikahannya .
"Cari apa Nay ? " tanya Raihan . yang melihat Nyala celingak celinguk dari tadi .
"Ah , cari Monika ya ?? " lanjut Raihan ketika mengerti maksud Nayla .
Nayla hanya menganggukkan kepala nya .
"Dia ga bareng aku dateng nya "
" loh bukannya kalian .,,,," tanya Abian sedikit menggantungkan ucapannya "sudah menikah " lanjutnya .
Raihan tersenyum kemudian menggeleng " ngga bang ,aku ga jadi nikah sama Monika . dia keguguran dan om Hendra membawa nya pergi ke luar negeri untuk mendapat perawatan "
"benarkah ? "
"iya bang"
#flashback On
Monika yang terus berlarindari kejaran orang tuanya tak menyadari di depan nya ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang . seketika tabrakan itu tak dapat di hindari . Monika terpental beberapa meter dari tempat kejadian .
braaakkk ,,,
"TIDAAKKKKK"
"MONIKAAAA"
suara benturan keras terdengar bersamaan dengan suara teriakan histeris dari Hendra dan Hilda yang melihat dengan mata kepala nya sendiri anaknya yang sudah tertabrak dan tergeletak lemas di jalanan .
Mereka berlari menghampiri tubuh Monika yang sudah berlumuran darah . Bahkan gadis itu sudah tak sadarkan diri . Hilda terus menangis terus memanggil nama Monika ,seraya memeluk dan menggoyang goyangkan tubuh anak nya . Sedangkan Hendra dengan cepat meraih ponselnya untuk menelpon ambulance .
Tak berselang lama , ambulance datang dan segera membawa Monika ke rumah sakit terdekat . Ternyata kejadian itu tak sengaja dilihat oleh Raihan yang memang berencana mampir ke rumah Monika . Setelah melihat Monika yang dibawa mobil ambulance dia segera mengikutinya ke rumah sakit .
Semua menunggu diluar ruang IGD dengan cemas . menunggu kabar dari dokter yang tengah menangani Monika di dalam .
"om bagaimana ini bisa terjadi " tanya Raihan.
"Monika kabur dari rumah setelah mendengar saya dan istri saya bertengkar . dia menyalahkan dirinya terus kabur lalu tertabrak mobil" jawab Hendra dengan isakan .
"astaga , semoga tidak terjadi apa apa pada Monika om " ucap Raihan tulus.
Hendra mengangguk . kemudian mereka kembali hening menunggu dokter yang tak kunjung keluar . setelah beberapa lama dokter lun keluar dengan raut wajah yang susah diartikan .
"dok bagaimana keadaan anak saya ?" tanya Hilda langsung .
Dokter tersenyum lalu mengangguk pelan " syukurlah bu ank ibu tidak apa apa , tapiii ,,, " dokter itu menggantungkan omongannya lalu dengan wajah sedih mengatakan " anak yang ada dalam kandungan nya tak bisa ditolong "
Hilda kembali menangis . walau bagaimana pun anak itu adalah cucu nya. Hendra sedikit kehilangan tapi dia masih bisa bersyukur karena Monika baik bail saja . sedangkan Raihan , dia bingung sendiri harus mengekspresikan dirinya seperti apa . Anak di dalam kandungan Monika sudah tidak ada . dia masih berfikir apa dia masih harus bertanggung jawab atau tidak. Dia hanya tertunduk di kursi tunggu .
"ah iya pak satu lagi . seperti nya Anak bapak akan mengalami sedikit trauma dengan kejadian ini dan lagi kaki anak bapak sepertinya harus segera dioperasi . dan jika dilihat dari kerusakannya operasi ini cukup sulit di lakukan di Indonesia jadi akan lebih baik jika bapak bisa membawanya ke rumah sakit luar negeri"
Semua nya yang mendengar menjadi syok . tak menyangka dengan apa yang didengar . Setelah beberapa hari , setelah sadar Monika menjadi depresi atas apa yang menimpanya . dia terus berteriak histeris di ruang rawat inap nya .
"AKHHHHH" pekik Monika seraya mengacak rambut dan memukili kakinya .
"jangan nak jangan dipukulin terus kaki mu "
"NGGAK , MAH . AKU CACAT AKU GA BERGUNA . ANAK AKU JUGA UDAH GA ADA . MENDING AKU MATI AJA " pekik Monika tak kalah histeris .
"jangan ngomong seperti itu nak , jangan " ucap pelan Hilda seraya memeluk untuk menenangkan anaknya itu .
Disisi lain Hendra hanya bisa melihat dengan lirih apa yang tengah terjadi pada anak nya itu . di sampingnya ada Raihan yang setia selalu berkunjung sekedar melihat keadaan Monika .
"Nak Raihan "
Raihan menoleh kearah Hendra yang tengah melihatnya dengan wajah yang serius .
"iya om "
"om tau , kamu terus berkunjung kesini karena rasa tanggung jawab kamu dengan monika . tapi , karena sekarang ini monika sudah tak lagi mengandung anak kamu . om lepaskan kamu dari tanggung jawab kamu . lagi pula sepertinya om akan membawa dia keluar negeri seperti yang di bicarakan oleh dokter tempo lalu . selain kaki nya dia juga sepertinya butuh perawatan psikis nya . jadi om sengaja membawa nya berobat ke luar negeri "
Raihan terdiam sejenak "om serius dengan yang om katakan ? aku masih bisa terima kok keadaan Monika . aku ga akan lari dari tanggung jawab aku om "
Hendra melihat Raihan dengan seksama , dia mengagumi sikap Raihan saat ini . Bahkan setelah tahu Monika keguguran dia masih ingin mempertanggung jawabkan semua nya . padahal Hendra tahu kalau Raihan tak mencintai putrinya . kemudian Hendra tersenyum dan menepuk pundak laki laki itu pelan .
" om hargai niat baik kamu han , Tapi ini sudah menjadi keputusan om "
" baiklah om jika begitu memang keputusan yang om mau . aku ga bisa apa apa . tapi jika om berubah fikiran lagi . om bisa hubungin saya. jika memang saat itu saya belum menikahi perempuan lain , Raihan bersedia menikah dengan putri om "
"baiklah nak Raihan "
Setelah pembicaraan panjang itu . sore harinya Hendra segera membawa putrinya ke luar negeri untuk mendapat perawatan yang maksimal . Walau dengan cara harus bolak balik indonesia - singapura karena Hendra tak bisa meninggalkan kerjaannya di Indonesia terlalu lama .
#flashbackoff
Setelah berfoto Raihan pamit terlebih dahulu karenabdia masih ada urusan. meninggalkan sepasang pengantin baru dengan Adrian dan Silvia yabg masih disana .
Tanpa ada yang sadari Adrian sedari tadi terus memandangi wajah manis Silvia . dia terus mencuri curi pandang kearah Silvia . ternyta tanpa Adrian sadari pun Abian dapat melihat dari sorot mata adiknya yang menyukai Silvia .
"Silvia " panggil Abian .
panggilan itu membuat Nayla dan Silvia yang sedang mengobrol menolehkan kepala padanya . "Iya kak , kenpa? "
"kamu udah ada pacar ? kalau belum kamu bisa sama dia , soalnya dia dsri tadi curi curi pandang mulu ke kamu " ucap Abian seraya menunjuk menggunakan dagunya pada Adrian .
Silvia tersenyum lalu sedikit melirik ke arah Adrian yang tengah menahan malu akibat ulah kakak nya. wajahnya memerah seperti kepiting habis di rebus .
"Aawwwwhhh"
pekik Abian seraya mengusap perutnya saat Adrian menyikut pelan perut nya karena salah tingkah akibat ulah Abian yang memberitahu semuanya pada Silvia .
"apaan sih lo bang " elak Adrian menutupi rasa malu nya .
"aduh sayang , perut aku sakit disikut Adrian " seru manja Abian pada Nayla sembari memegang perutnya .
"aduh duh , kasian suamiku . kak Adrian jangan gitu dong " jawab Nayla berpura pura kesal pada Adrian .
Adrian merasa geli dengan tingkah sepasang pengantin baru itu . Lalu menarik Silvia untuk meninggalkan mereka berdua .
"hoeeeekkk , najisss " seru Adrian seraya berpose ingin muntah .
"Ayok Silvia . jangan lama lama disini . nanti malah jadi nyamuk "
Pasutri baru itu terkekeh melihat Adrian. kemudian saling pandang lalu menggendikkan bahu nya setelah melihat Adrian yang menarik tangan Silvia . sedangkan Silvia yang tiba tiba tangan nya di tarik hanya diam terpaku . mengikuti langkah kaki Adrian pergi membawa nya entah kemana .
Silvia kesulitan mengikuti langkah kaki Adrian yang terlalu lebar dan cepat dengan langkah kakinya yang kecil kecil . Dia menatap punggung lebar itu dengan seksama . lalu menghentikan langkahnya sehingga membuat Adrian ikut menghentikan langkahnya .
"kak Adrian "
Adrian menoleh kebelakang saat merasakan ada yang menahan tangannya dibelakang dibarengi suara yang memanggilnya .
Adrian melihat ke arah pandangan Silvia yang tertuju pada tangannya yang masih menggandeng erat tangan Silvia . setelah sadar , dia segera melepaskan gandengan tangannya pad Silvia .
"ah ,, Silvia maaf . a-aku ga sengaja " gugup dan kaget Adrian
"Iya gapapa kak " jawab Sivia tersenyuk ramah .
Adrian menggaruk tengkuknya yang tak gatal . Dia masih tak habis fikir dengan apa yang dia lakukan . mengapa tiba tiba dia bisa menggandeng tangan Silvia sampai kesini .
"ehm , kenalin aku Adrian " ucap Adrian memperkenalkan diri .
Silvia mengerutkan keningnya , bukankah mereka sudah saling tahu nama masing masing .
" kita udah saling tahu nama masing masing kan kak"
Adrian meringis " iya , tapi kan kita belum kenalan secara langsung . tau nama pun karena nama kamu di sebut sebut sama Nayla dan kak Bian . jadi pengen kenalan lagi aja gitu "
Silvia mengangguk mengerti kemudian kembali tersenyum ramah menjabat tangan Adrian " aku Silvia kak "
setelah hari itu , silvia dan Adrian menjadi lebih dekat .
-selesai-
finishh
Share this novel