Air mata Nayla terus menerus mengalir . menatap nanar pada tubuh sang ibu yang sudah hampir tak terlihat akibat tertutupi oleh tanah. hari ini menjadi hari yang paling menyakitkan untuknya . sosok yang paling dia cintai pergi untuk selamanya . ya hari ini adalah hari pemakaman ibu nayla . setelah dua tahun yang lalu ayahnya sudah lebih dahulu meninggalkan mereka . kini nayla seorang diri .
setelah proses pemakaman selesai nayla kembali kerumah . menatap penuh kesedihan seisi rumah . rumah yang dulu selalu banyak tawa kini menjadi sunyi seperti tak berpenghuni . Nayla memeluk sebuah frame berisi foto ayah , ibu , dan dirinya . terus menangis tanpa henti terus merasa tak percaya dengan yang kini dia alami saat ini .
"ibu , kenapa tinggalkan nayla sendirian ? bapak sudah tidak ada . kenapa sekarang ibu pergi juga . lalu nayla bersama siapa nantinya "
pertanyaan itu terus terlontar dari mulut nayla , air mata yang tak pernah habis mengalir deras di pipi nayla membuat kabur pandangannya . sepasang suami istri seumuran ayah dan ibunya menatap sedih nayla dari jauh . lalu menghampiri nayla .
"nayla " panggil wanita paruh baya itu .
nayla bahkan tak mampu manjawab panggilan itu . dia hanya menoleh kearah sumber suara yang dia ketahui sedang berjalan menuju kearahnya bersama laki laki yang dia yakini suami dari wanita yang memanggilnya tadi.
"tante turut berduka cita ya sayang"
ucap wanita itu seraya memeluk erat nayla dalam dekapannya . wanita itu juga meneteskan air mata merasa sedih dengan yang di lalui nayla . terus mengelus punggung nayla dengan lembut memberi kehangatan dan kekuatan untuk nayla . lelaki yang bersama wanita itu pun ikut mengelus kepala nayla dengan lembut .
isakan nayla semakin terdengar lantang ketika mendapat perlakuan seperti itu . di fikirannya harusnya mereka adalah ibu dan ayahnya . dia hanya menginginkan mereka kembali padanya.
""
setelah tujuh hari meninggalnya sang ibu . nayla akhirnya sedikit bisa menerima keadaan nya . mencoba mengikhlaskan apa yang terjadi padanya . kini dia sudah bisa diajak berbicara. selama ini dia terus diam hanya menangis saja yang bisa dia lakukan . kini dia teringat sosok yang memeluknya saat hari pemakaman itu masih terus berada dirumah nya bahakan setelah tujuh hari ini . tapi dia tidak mengetahui siapa sebenarnya sosok itu . mengapa wanita itu menangis seperti itu . nayla mencari wanita itu kesana kemari . sampai akhirnya menemukan nya di area dapur sedang mencuci piring.
"tante " panggil nayla pelan .
wanita itu kemudian menolehkan kepalanya kearah nayla lalu tersnyum ramah . "iya nayla , kenapa nak ?"
"tante , aku minta maaf kalo selama tujuh hari ini ngerepotin tante" ucap nayla seraya menundukkan kepalanya .
wanita itu dengan cepat menggelengkan kepalanya tangan nya dia kibas kan " tidak nak , sama sekali tidak merepotkan kok"
"tapi ,,,"
"tapi kenapa nay ?"
"tante sudah satu minggu disini , tapi aku belum tahu tante siapa " ucapnya hati hati .
mendengar itu wanita itu sedikit terkekeh "ya Ampun , kamu lupa sama tante ya nay . ini tante almira sahabat ibu kamu. wajar sih kamu lupa karena terakhir ketemu kamu masih sangat kecil"
"maaf tante aku ga tau " ucapnya lemah merasa tak enak karena tak mengenali sahabat ibu nya itu.
setelah semua sudah diberes kan , Almira dan wira membawa Nayla pulang kerumah nya . karena permintaan terakhir dari sang ibu yang menginginkan Almira untuk menjaga Nayla . maka mereka bermaksud membawa Nayla serta mengangkatnya menjadi anak nantinya . Nayla juga mengiyakan ajakan mereka . setelah menempuh perjalanan beberapa jam . akhirnya mereka sampai dirumah kediaman wira adiguna .
"wahh ,, " bisiknya pelan , matanya melebar tak kalah melihat rumah yang cukup megah dibanding rumah nya dahulu .
nayla sampai terbengong melihay rumah yang kini ada dihadapannya persis seperti yang ada pada sinetron yang sering ia tonton. kaki nya sampai kaku untuk melangkah . ini seperti mimpi pikirnya . apa benar dia akan tinggal di rumah semegah ini pikirnya . dia berusaha memastikan apa yang sedang dia rasakan ini bukan lah mimpinya . dia mencubit pipi nya sendiri hanya untuk membuktikan kalau saat ini dia tidak sedang bermimpi .
"awww" rintihnya . jelas membuat wira dan Almira tersontai kaget .
"kenapa nay?" tanya mereka barengan.
"gapapa om tante tadi kesandung kaki nayla sendiri " bohongnya .
"uh kamu hati hati dong nayla , bikin panik aja deh " ucap almira lega .
mereka melanjutkan memasuki rumah karena wira sudah menyuruh mereka untuk segera masuk . didalam tak kalah membuat nayla terpanah dengan isi rumah tersebut . sungguh diluar ekspektasinya .
"nayla , kamar kamu di atas ya nak . nanti koper nya di bantu bawain sama pak udin . bibi nina juga bantu anter kamu kekamar nanti "
nayla menoleh , wira memberikan senyuaman seraya menunjuk lantas atas rumahnya .
"lantai atas ?"
wira kembali tersenyum lalu mengangguk " iya nay , karena hanya tersisan dua kamar kosong satu di atas satu di lantai dasar tapi itu khusus kamar tamu.
Nayla mengangguk ragu . dia meringis seraya menggaruk leher belakangnya seraya menundukkan kepalanya . membuat almira tertawa kecil dibuat nya . begitu juga wira melakukan hal yang sama .
tak lama bi nina dan pak udin datang seraya membawa koper nya , mempersilahkan nayla ikut mereka menuju kamar . sebelum nya nayla menatap bergantian kearah wira dan almira bergantian , setelah mendapat anggukan kemudian dia berlalu mengikuti bi nina dan pak udin.
mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu kamar berwarna putih . bi nina membuka pintu dan membuat nayla kembali melebarkan matanya . penampakan kamar sangat luas dengan perabotan yang tertata rapih.
"non , mau bibi bantu rapihin pakaiannya ?"
" ah tidak bi , terimakasih . nanti nayla rapihkan sendiri saja . terimakasih sudah mengantarkan nayla sampai kamar "
"baiklah bibi dan pak udin pamit kebawah terlebih dulu "
nayla menggangguk seraya tersenyum kearah bi nina dan pak udin . menatap kepergian kedua orang itu sampai pintu kamar tertutup . lalu membereskan pakaian yang dia bawa untuk di rapihkan ke lemari pakaian . setelah selesai nayla memilih untuk membersihkan diri terleboh dahulu . lalu kemudian menuju kasur untuk tidur karena saat ini memang sudah larut .
""""""
haay guyss . mohon dukungannya
Share this novel