Mobil Abian berhenti tepat didepan gerbang kampus Nayla . setelah mengantar Adrian ke bandara nereka segera menuju kampus Nayla . Apalgi Abian harus buru buru ke kantor agar tak terjebak macet. Sebenarnya Nayla bisa saja pergi dengan menggunakan taksi online tapi orang tuanya tak membolehkan apalagi Adrian ingin di antar ke Bandara oleh nya dan juga Abian , makanya dia tak ada pilihan lain selain diantar Abian .
Setelah mobil berhenti , Nayla bergegas melepaskan sealbeltnya agar bisa cepat cepat keluar dari mobil Abian . Namun sialnya , setiap kali terburu buru sealbelt mobio Abian terasa sulit sekali dilepas olehnya .
"ini kenapa sih susah banget lepasnya" ucap Nayla dalam hati .
"mau dibantuin?" tawar Abian yang melihat Nayla kesusahan membuka sealbelt .
"gaperlu"
Nayla masih berusaha membuka sealbeltnya . Abian yang masih memeperhatikan gerak gerik adiknya itu . mendekatkan diri nya untuk membantu adiknya tapi baru saja akan menolong ternyata Nayla berhasil membuka sealbeltnya dengan susah payah . Setelah berhasil Nayla dengan buru buru membuka pintu mobil dan hendak keluar . Namun dengan cepat Abian mencengkram tangan Nayla sehingga membuat Nayla mengurungkan niat nya lalu menoleh kearah Abian dengan wajah kesal .
"apalagi kak?"
"pulang jam berapa? nanti kakak jemput" tanya Abian tanpa melepaskan cengkraman tangan nya .
"ga perlu dijemput, aku bisa naik taksi online. dan lepasin tangan aku , sakit"
Nayla yang merasa sedikit sakit pada pergelangan tangannya akibat cengkraman kakaknya berusaha melepaskan diri . Abian spontan melepaskan cengkraman nya dari tangan Nayla . menatap punggung Nayla yabg sudah menjauh dari nya dan mendengus .
"gede juga ambek nya nih anak" ucap nya pelan lalu menggeleng gelengkan kepala nya . lalu menjalankan mobilnya menuju arah berlawanan .
""""
Silvia menatap aneh pada sahabtnya ini dari awal datang bahkan sampai kelas selesai hanya diam saja tanpa bersuara .
"Nay , kamu sakit?"
Nayla mengerutkan keningnya , seraya menunjuk diri sendiri lalu menggelengkan kepalanya .
"hah , aku sakit? nggak kok "
"habisnya kamu diam aja dari tadi"
"aku lagi sebel sama kak Abian "
"yang kemaren jemput kamu di cafe?"
Nayla menganggukan kepalanya seraya mendengus .
"kenapa?"
Nayla lalu menoleh kearah Silvia mencerikan semuanya pada sahabatnya itu tentang sikap Abian yang menurutnya tak masuk akal .
Setelah mendengar cerita dari Nayla , Silvia akhirnya mengangguk mengerti dengan apa yang membuat Nayla menekut wajahnya dari tadi .
"oh jadi gitu ceritanya , ya gapapa Nayla . aku sama kak Raihan juga ngertiin kok"
"ya tapi aku nya ga enak sama kalian baru juga ngumpul sebentar udah main tarik tarik aja. lagian kak Abian itu aneh "
"anehnya ?"
"masa semalem dia bilang ke aku , kalo aku ga boleh dekat dekat sama kak Raihan"
Tiba tiba Raihan datang karena merasa namanya disebut sebut oleh Nayla dan Silvia .
"hayoo , ngomongin aku yaa"
"kak Raihan " ucap Nayla dan silvia kaget .
"iya kita ngomongin kakak , kenpa ga boleh ?"
"pantes aja telinga aku gatel banget dari tadi ternyata lagi diomongin" ucap Raihan seraya mengusap usap telinganya .
"oh iya kak , aku minta maaf ya kak soal kemaren pas di cafe"
"oh soal itu , iya gapapa Nay santai aja . btw , itu kakak kamu?"
Nayla mengangguk "iya kak , dia kakak angkat aku"
"pantesan"
"pantesan apa?" tanya Nayla penasaran .
"hah, nggak nay" jawab Raihan nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal . "pantes kayak cemburu gitu " Lanjut Raihan dalam hati.
Setelah itu mereka memutuskan untuk mencari makan kebetulan sudah mau jam makan siang . Namun Nayla tidak ingin makan di depan kampus karena dia takut tiba tiba Abian datang seperti kemarin . mereka memilih tempat lain . Setelah makan Nayla memutuskan untuk mampir ke kosan Silvia yang tak jauh dari kampus dia bosan jika harus pulang kerumah sekarang .
"serius Nay ga mau aku anterin pulang?"
"iya kak Reihan , aku mau mampir ke kosan silvia dulu soalnya"
"oh yaudah kalo gitu , aku duluan ya Nay , sil"
"iya kak"
Raihan melajukan motornya menjauh dari Nayla dan Silvia . setelah kepergian Raihan mereka beranjak menuju kosan Silvia yang tak jauh dari sana . Setelah berjalan beberapa menit mereka sampai di kosan Silvia .
"maaf ya Nay kalo berantakan"
Nayla menggeleng cepat "nggak kok , ini mah rapih banget malahan. berantakan juga kamar aku"
Nayla tak berbohong , kamar kosan Silvia memang sangan rapih . Perabotan minimalis yabg Silvia punya juga sangat rapih dia letakkan sehingga membuat kamar yang cukup kecil ini menjadi terlihat luas .
Silvia menyerahkan nampan berisi air minum dan beberapa toples makanan ringan padanya .
"ini Nay , diminum dan juga di makanin cemilanya . maaf cuma ada ini doang"
"ih apaan sih Sil , udah kayak tamu aja akunya"
"kan emang tamu , udah jangan bawel dimakan aja"
Nayla mendengus " is iya deh iya aku makan yaa , makasih loh jamuannya jadi ngerepotin "
Silvia tersenyum lalu menggeleng "enggak repot sama sekali "
Mereka berdua menghabiskan waktu dengan menonton secara maraton drama korea kesukaan mereka . Tanpa sadar hari semakin sore , Nayla bergegas untuk pulang sebelum dicari oleh orang rumahnya .
"Ya ampun sil udah sore , aku pulang dulu ya "
"iya Nay hati hati yaa , ga dijemput ? "
"nggak , tadi aku udah pesen taksi online"
Taksi pesanan Nayla sudah sampai dan menunggu di depan . Nayla berpamitan dengan Silvia . Setelah hampir setengah jam Nayla sampai dirumah . Tak disangka mobil Abian juga baru saja terparkir di halaman rumah .
Abian berdiri di samping mobilnya seraya menatap tajam kearah Nayla yang sedang menuju kearah pintu rumah . Nayla berjalan seraya menundukkan kepalanya . Dia tahu Abian dari tadi menatap tajam ke arahnya membuat dia tak berani menegakkan kepalanya . Saat ingin melewati Abian , tiba tiba Abian mencekal tangannya membuat Nayla mau tak mau menghentikan langkahnya .
"kenapa ga bilang kalo udah pulang? kan bisa kakak jemput"
"gak mau ngerepotin , lagian ada taksi online" jawab Nayla masih dengan posisi menundukkan kepala nya .
"Terus kenapa baru pulang ? bukannya kuliahnya udah kelar dari siang tadi"
Nayla melotot kaget , kepala yang sedari tadi dia tundukkan dia angkat karena kaget mendengan ucapan Abian barusan . Dari mana Abian tahu kalo dia sudah pulang dari siang tadi .
"jawab " tanya Abian lagi , karena adiknya hanya diam tak berbicara .
"aku main ke kosan Silvia"
"buka sama cowo kemaren ? tadi kakak liat kamu makan bareng dia"
Nayla menoleh kearah Abian , sungguh di luar dugaan kenapa Abian bisa tahu .
"sama Silvia juga kok"
"yang aku liat tadi kalian berduaan saja"
Saat itu memang Abian tak berbohong . Abian memang melihat Nayla hanya makan berdua dengan Raihan karena Silvia ke toilet sebentar .
"kamu lupa dengan yang kakak omongin semalam"
Nayla jengah dengan perkataan kakaknya kali ini .
"aku itu makan bareng silvia juga mungkin pas kakak liat silvia lagi ketoilet , dan satu lagi kakak itu ga berhak atur aku mau dekat dengan laki laki manapun"
"kamu suka sama si Raihan itu?"
"ga penting mau aku suka apa nggak sama kak Raihan, itu bukan urusan kakak"
"tapi iti jadi urusan aku sekarang"
Nayla malas berdebat dengan kakaknya . Akhir akhir ini kakaknya bertingkah berbeda pada awalnua dia sangat pendiam tapi akhir akhir inibmalah menjadi sangat posesif padanya . Nayla memilih meninggalkan Abian tanpa menjawab apapun . Tubuhnya juga sudah terasa capek dan lelah . Tanpa Nayla sadari Abian berjalan mengikutinya .
Saat ingin menutup pintu kamar , Abian dengan cepat menghalanginya . dengan kaki dan tangannya .
"kak Abian apa apain , minggir ga?"
Abian tak mengindahkan omongan Nayla . dengan tatapan tajam nya dia terus mendorong pintu kamar Nayla agar terbuka . terjadilah aksi saling dorong mendorong . Namun pintu akhirnya terbuka , Nayla kalah tenaga dari Abian. Nayla sedikit terdorong kebelakang saat pintu berhasil dibuka Abian , dengan gerak cepat Abian masuk dan segera mengunci pintu kamar Nayla .
Nayla memundurkan jalannya . kala Abian berjalan maju kearahnya dengan tatapan tajam berkilat yang tak bisa diartikan oleh Nayla namun mampu membuat Nayla menjadi takut dibuatnya .
"kk-kkak mau ngapain" ucapnya takut namun memberanikan diri .
Abian terus melanjutkan langkahnya tanpa berniat menjawab . Tatapannya seolah semakin mengintimidasi Nayla .
"stoopp" teriak Nayla seraya mengulurkan tangannya . yang berhasil membuat Abian menghentikan langkahnya sejenak lalu melanjutkan langkahnya lagi .
"kakak , mau ngapain hah? kakak maju selangkah lagi aku teriak"
Abian menghentikan langkahnya seraya terkekeh . Abian berdecak mendengar ucapan Nayla lalu tersenyum dengan seyuman yang tak dapat diartikan .
"teriak saja , dirumah tidak ada siapa siapa . ayah bunda sedang keluar kota tadi siang untuk menghadiri pernikahan saudara . Adrian juga ke surabaya . bang udin ikut bunda dan ayah . kalau bi nina tadi izin pulang anaknya sakit . jadi siapa yang akan menolong mu ?"
Nayla melotot kaget , dia tak tahu kalau ayah dan bunda nya keluar kota juga hari ini . lalu apa sebenarnya yang akan dilakukan Abian padanya . Dia sangat takut pada Abian kali ini . tatapannya sangat tak bisa diartikan olehnya .
Tanpa Nayla sadari Abian sudah tepat berdiri didepan matanya. Mengelus pipi nya lembut namun membuat Nayla merinding dibuat nya .
"kakak mau ngapain ?" tanya Nayla dengan suara bergetar karena takut .
"menurut kamu?" jawab Abian seraya menyunggingkan senyuman .
Dengan cepat Abian meraih pinggang ramping Nayla dengan tangan kanannya . membuat Nayla semakin mendekat padanya namun semakin membuat Nayla menjadi takut . Nayla berontak berusaha melepaskan tubuhnya dari cekalan tangan Abian.
"kakak mau ngapain hah, lepasin ga" ucap Nayla dengan marah .
Abian tak menjawab, kepala nya malah semakin didekat kan kearah wajah Nayla sontak membuat Nayla menjauhkan kepalanya . tak berhenti disitu Abian segera menekan tengkuk Nayla lalu segera mencium paksa bibir Nayla.
Nayla semakin berontak keras . matanya yang melotot kini mengekuarkan cairan hangat kala Abian mengambil paksa ciumannya . Abian terus menggerakkan kepalanya mencari posisi yang enak . Nayla yang merasa sesak terus mencoba terlepas dari Abian yang ssemakin gila menurutnya , Nayla terus menerus memukul dada Abian dengan keras agar Abian melepaskan nya .
Akhirnya dengan usahanya yang cukup keras , Nayla berhasil melepaskan diri dari Abian . Nayla mengatur napasnya yang hampir habis akibat ulah Abian . Dia menutup mulutnya seraya menatap tajam dan marah dengan Air mata yang terus mengalir di pipinya .
"kakak sudah gila ya , aku ini adik kakak" jerit Nayla pada Abian .
Abian melap bibirnya dengan ibu jarinya kemudian terkekeh mendengar ucapan Nayla . senyuman lagi lagi tersungging pada bibirnya .
"adik ? kita itu cuma saudara Angkat Nayla "
"tetap saja , aku itu adik kakak . mana boleh kakak lakuin ini sama aku" sekali lagi nayla berteriak pada Abian air matanya masih terus mengalir dengan deras .
"dengar ya Nayla , kamu itu bukan Adik kandung aku . jadi aku bebas buat ngelakuin apapun itu "
"gila , kakak gila . hanya karena aku bukan adik kandung kakak , kakak jadi bebas ngelakuin ini sama aku . nggak kak" ucap Nayla dengan suara yang semakin serak akibat tangisannya .
lagi lagi Abian terkekeh , kembali menatap Nayla yang sudah semakin ketakutan namun berusaha dia beranikan diri mentap mata Abian .
"gila? iya aku memang sudah tergila gila sama kamu Nayla . kenapa kamu harus datang dan malah menjadi adikku hah?" ucap Abian dengan suara keras membuat Nayla menutup matanya karena ketakutan .
"itu bukan keinginanku. kedua orang tua kakak lah yang membawaku kesini" jawabnya memberanikan diri .
"ya Aku tau , maka dari itu mulai sekarang menurut lah padaku . jangan coba coba untuk dekat dekat dengan si Reihan itu . mengerti"
"atas dasar apa kakak menyuruhku untuk menjauh dari kak Raihan"
"atas dasar kau MI-LIK-KU ucap Abian penuh penekanan.
Nayla tersenyum remeh "milikmu ? sejak kapan aku milik kakak , aku ya milik aku bukan milik kakak . dan kakak ga berhak ngatur aku dekat dengan siapun juga"
"ya milikku , terserah kamu mau ngomong seperti apa . tapi mulai sekarang kau milikku . dan jangan sampai aku melihat kamu bersama lelaki itu atau akan aku lakukan hal lebih dari pada yang aku lakukan kali ini"
Entah sejak kapan Abian menyukai Nayla . Namun , apapun yang sudah dianggap Abian menjadi miliknya tak akan dia biarkan didekati atau pun diambil orang lain .
Abian pergi meninggalkan kamar Nayla , meninggalkan Nayla yang masih terduduk lemas dengan air mata yang bercucuran . Abian tak menghiraukan makian demi makian yang di lontarkan Nayla padanya . Yang jelas mulai hari ini Nayla hanya miliknya .
Share this novel