Sesuai niatnya semalam , Abian langsung mendatangi kosan Silvia . berharap bisa bertemu dengan gadisnya . Dia sangat merindukan gadis itu . sudah beberapa hari gadis itu menginap di tempat teman nya itu . setiap kali dia datangi , gadis itu terus menolak .
Kali ini dia berusaha lagi , dia meminta tolong kepada silvia untuk mempertemukan mereka berdua . Kali ini dia menunggu Nayla di cafe tepat di depan kampus Nayla . menunggu kedatangan Nayla .
Dengan susah payah , Silvia membujuk Nayla agar mau ikut bersamanya. Akhirnya gadis itu luluh dan mengalah . dan mau juga diajak Silvia ke cafe yang sudah Silvia janjikan dengan Abian .
Abian masih setia menunggu , dia menggigit ujung jari nya matanya terus melihat kearah pintu masuk . Sampai akhirnya senyuman nya mengembang saat melihat dua orang perempuan yang baru masuk , salah satu nya gadis yang sangat ingin dia temui . Abian melambaikan tangannya seolah memberi isyarat lada salah satu gadis itu .
Silvia melihat Abian yang melambaikan tangan . kemudian menghampiri nya diikuti Nayla yang berjalan seraya menundukkan kepalanya masih tak sadar dia akan bertemu dengan siapa .
"sudah lama kak?" tanya Silvia .
Abian menggeleng , matanya terus tertuju pada gadis yang terus menundukkan kepalanya itu .
"nggak kok , baru juga sampai"
Nayla terperanjat mendengar suara yang tak asing baginya . Dia menegakkan kepala . matanya melotot melihat sosok didepan nya . Kaki nya segera dia tarik kebelakang seolah akan pergi dari sana .
Namun , tangan besar Abian dengan cepat meraih lengannya . Sehingga membuat gadis itu terpaksa menghentikan langkahnya .
"aku mohon jangan pergi dulu , kasoh aku waktu buat jelasin semuanya" Seru Abian dengan nada merendah .
Nayla menatap tajam ke arah Abian . lalu menoleh kearah Silvia seolah menanyakan pendapat . setelah mendapat anggukan dari Silvia . Akhirnya Nayla mau duduk dan menjelaskan .
"kamu salah paham Nay , kejadian sebenarnya tidak seperti itu "
"aku ga buta kak , aku lihat semuanya . kancing kemeja wanita itu bahkan terbuka . Jadi apanya yang salah paham"
"Nay , please dengerin dulu . Dia sengaja melakukan itu karena tahu kamu akan datang . Aku sebelum bya sudah mengusirnya telebih dahulu karena takut kamu akan salah paham tapi kenyataannya wanita itu malah memiliki pikiran lain . Saat aku ingin pergi meninggalkannya dia langsung mendorong ku , sampai aku kehilangan keseimbangan . Dan aku juga gatau sejak kapan kancing itu sudah terbuka . aku terus berusaha mendorong tubuh nya , tapi karena posisi ku aku menjadi kesulitan menangani wanita itu yang entah dapat kekuatan dari mana . Tapi sialnya kamu datang dan melihat semua kejadian itu , lalu pergi tanpa mendengar penjelasan apapun dari ku " Seru nya .
Nayla terdiam mendengar penjelasan Abian . Dia tak melihat kebohongan dimata nya. Bahkan lelaki itu sampai meneteskan air matanya .
"lalu , siapa wanita itu ? kenapa bisa melakukan hal semacam itu"
"dia monika , dari dulu memang sudah mengejarku . dia adik kelas ku sewaktu sekolah menengah . seumuran dengan Adrian . Tapi sumpah , aku ga pernah punya perasaan apapun padanya"
Nayla kembali menoleh kearah sahabatnya yang memberi anggukan lagi seraya tersenyum .
"hmm , baiklah aku mengerti sekarang "
Senyuman Abian mengembang , matanya berbinar melihat Nayla . Dia meraih tangan Nayla untuk dia genggam .
"kamu memaafkan kakak?"
Nayla kembali tersenyum , beberapa kali menganggukan kepalanya .
"iya kak , aku maafin kakak . maaf juga karena sudah salah paham pada kakak"
Abian menggeleng ribut " nggak kamu ga salah apa apa , aku yang salah "
sepertinya tugas Silvia sudah selesai , hubungan Nayla dan Abian sudah kembali membaik . Dia harus segera pergi dari sini sebelum menjadi nyamuk di antar mereka . Dia merasa senang karena sahabatnya bisa berfikir lebih jernih dan melihat mana yang benar dan salah .
"sudah yaa , sekarang sudah baikkan . aku pergi dulu dari pada jadi nyamuk disini"
Abian dan Nayla terkekeh kemudian mengangguk .
"iya , sekali lagi terima kasih ya Silvia '"
"sama sama kak ,Nayla sahabat aku jadi kalo bisa buat dia bahagia aku bakal bantuin apapun itu" jawab nya seraya melenggang pergi .
Setelah kepergian Silvia . Abian terus menatap wajah yang selalu dirindukannya ini . mengecup kening dan pipi Nayla berkali kali sampai Nayla menjadi kesal sendiri .
Dari luar cafe terlihat seorang wanita menyorot mereka dengan tatapan tajam . rahangnya mengeras seperti menahan marah . Napasnya yang menggebu gebu . Tangannya dia kepalkan seolah ingin memukul sesuatu .
"Tak akan kubiarkan gadis itu memilikimu Abian " serunya dengan penuh penekanan .
Kemudian dia mengambil ponselnya , mengklik satu nama di kontanya .
"hallo pah , kapan papa akan menjodohkan ku dengan anak om wira"
"kenapa kamu begitu tidak sabar ,monika " seru orang di dalam sambungan itu.
"aku mencintainya pah , aku ingin secepatnya menikah dengan Abian "
"baiklah , pekan depan kita berkunjung kesana . sambil bertanya soal perjodohan ini"
"ah terimah kasih pah "
wanita iti menutup teleponnya . tersenyum miring kembali menatap kedua insan yang sedang dimabuk asmara .
"sayang sekali , kebahagian kalian tak akan bertahan lama. sekarang nikmati saja dulu kebersamaan kalian ini . karena secepatnya kalian harus berpisah . dan kamu Abian akan menjadi milikku "
setelah mengucapkan itu . Monika , masuk kedalam mobil dan melajukan nya menjauh dari area cafe . dengan rasa senangnya karena dia fikir , sebentar lagi Abian dan dia akan segera menikah . Dia menelpon sesorang , lalu bergegas menemuinya. yang ternta di suatu bar .
"hai Raihan " serunya pada lelaki yabg lebih muda darinya itu .
"oh hai kak , sepertinya suasana hati mu sedang senang sekarang "
"tentu , aku akan segera mendapatkan lelaki yabg ku incar selama ini"
"wah , kabar yang baik "
lalu mereka menenggak beberapa gelas minuman ber alkohol . saat mereka hampir kehilangan kesadaran . mereka pergi menunu ruangan seperti sebuah kamar . Mereka saling bercumbu sampai melakukan hal lainnya . Tapi tidak kaget , mereka sudah beberapa kali melakukannya . entah itu secara sadar atau pun karena pengaruh minuman beralkohol .
Mereka melakukan nya atas dasar suka sama suka . tapi tidak saling mencintai . waktu itu bermula saat Raihan merasa kecewa dan sakit hati akibat pernyataan cintanya ditolak oleh Nayla . dia bertemu Monika yang sedang mabuk akibat pengaruh Alkohol. Saat itu Raihan berniat membantu wanita itu , namun monika malah mencium paksa Raihan . walau awalnya Raihan menolak , tapi akhirnya terbuai juga oleh Monika . dari situlah awal pertemuan mereka hingga menjadi saling mengenal seperti saat ini .
""""
Share this novel