Monika terus menghentakan kaki nya marah . Dia mengomel tak jelas sampai rumah . dia bahkan menyalahkan papa nya atas apa yang terjadi . dia tetap tak terima Abian yang menolaknya dengan alasan apapun . Dia terus meraung dan memberontak memecahkan seisi kamar nya hingga berantakan . Dia juga berteriak histeris memaki Nayla dan Abian secara bersamaan .
Kegaduhan itu menyita perhatian papa dan mama nya . membuat Hendra menaiki anak tangga dengan langkah cepat . Dia ingin melihat apa yang tengah anak satu satunya itu lakukan .
Hendra melotot kaget ketika membuka kamar sang putri , begitu juga istrinya sampai menutupi mulutnya dengan tangan ketika kaget milihat isi kamar yang berubah jadi berantakan layaknya kapal pecah .
"Astaga Monika , apa yang kamu lakukakan " pekik hendra .
Monika menghentikan sejenak aksi nya menoleh sengit ke arah papa nya . Lalu kembali meracau . "papa jahat , kenapa papa terima penolakan perjodohan itu . papa kan tau aku cinta sama Abian" pekik Monika sembari melempari barang ke sembarang arah .
"astaga Monika , sadaar . Abian tak cinta dengan kamu . kalau kamu menikah dengan dia . hidup kamu ga bakal bahagia"
"SALAH , justru papa salah !! aku akan sangat bahagia kalo menikah dengan Abian . soal cinta itu urusan belakang lama lama nanti juga Abian bakal cinta sama Monika"
"tenanglah dulu nak . semua nya msih bisa di bicarakan baik baik"
Suara Hendra kini memelan . mendekati Monika lalu memeluk tubuh anaknya . Sebenarnya dia juga merasa kecewa dengan Abian karena telah menolak putri nya . tapi , dia juga tak bisa berbuat banyak . dia gak mau jika nanti mereka menikah malah membuat Monika jadi tak bahagia .
Hendra terus mengelus kepala Monika lembut agar anaknya merasa tenang . Sakit melihat putrinya seperti ini . tapi dia juga tak bisa banyak berbuat .sekarang dia hanya mencoba membuat anaknya menerima ini . walau mungkin sulit baginya , sedsri kecil Monika selalu mendapatkan apa yang dia mau jika dia tidak bisa mendapatkannya maka akan mencari cara nya sendiri . Makanya dia sangat marah ketika dia tak berhasil mendapatkan Abian .
Sejak sast itu hubungan Nayla dengan Raihan kembali baik . Mereka sering nongkrong bersama jika Abian tak menjemputnya . Setiap ada event di kampus , Raihan juga sering mengajak Nayla untuk pergi bersama .
kebetulan hari ini , Nayla dan yang lain hanya menghadiri satu kelas saja . Raihan dan Silvia berencana mengajak nya untuk sekedar nongkrong . Apalagi sekarang sudah hampir masuk jam makan siang .
"Nay , nongkrong yuk " ajak Raihan , seraya di angguki oleh Silvia .
"yah , maaf banget deh kak , sil . hari ini udah terlanjur janji sama kak Abian mau makan bareng dia" jawabnya memelas .
"ciaelah , calon penganten nempel mulu sekarang . sampe temen ngajak nongkrong aja susah bener" ejek Silvia .
Raihan tersenyum kecut dia bahkan masih tak rela jika Nayla akan segera menikah .
"kamu ya sil . suka banget sekarang ngejek aku . makanya cari pacar biar ga iri terus sama aku . tuh yang belakang jug jomblo kok" ucap Nayla , seraya menunjuk Raihan yang mematung dibelakang Silvia .
Silvia membalik tubuhnya . lalu berpose seolah ingin memuntahkan sesuatu .
"hoeekk , ogah sama dia mah"
"dih aku juga ogah kalo sama kamu mah" seru Raihan tak terima .
Abian yang sudah sampai dari tadi menghampiri Nayla yang tengah asik bercanda dengan teman nya itu . Terlihat dari gerak tubuh nya kalau gadis itu sedang tertawa .
" sayang , ayoo"
Suara berat itu membuat Nayla dan kedua temannya menoleh . Mendapati Abian yang masih melangkah maju menghampiri mereka dengan senyuman lebar menghiasi wajah tampan nya .
Nayla tersenyum mendapati sang kakak yang sudah di sampingnya lalu mengangguk sebelum dia pamit pada teman nya .
"aku pulang duluan ya kak Raihan , silvia . lain kali deh aku ikut janji" seru nya kemudian mengikuti tuntunan Abian mengarah ke mobilnya .
"duh , Nayla beruntungnya dapat calon suami kayak kak Abian" bisik Silvia ketika Nayla meninggalkan nya . lalu dia memilih pulang meninggalkan Raihan yang masih menatap kepergian Nayla .
Raihan terus menatap punggung Nayla sampai mobil yang di tumpangi Nayla berjalan menjauh dari area kampus . tak bisa di bohongi hati nya masih menyimpan rasa kepada Nayla . Apalagi kini Nayla akan segera menjadi istri dari kakak angkatnya itu .
"ah , jadi wanita yang membuat kamu hampir gila karena penolakannya itu Nayla orangnya"
tiba tiba terdengar suara perempuan yang tak asing baginya tepat di sebelah nya . Raihan menoleh kearah kanan mendapati Monika yang tengah menatap lurus kearah jalan raya tempat mobil Abian terparkir tadi . Dia menggunakan kaca mata hitam , tapi Raihan dapat melihat mata wanita itu yang bengkak dari sisi samping kaca matanya .
"dan kamu tau ? pria disampingnya itu adalah lelaki yang aku cintai Abian"
"tidak ada urusannya dengan ku "
kini Monika menoleh kearah lelaki itu , membuka kaca mata nya memperlihatnkan mata bengkak akibat menangis .
"jelas ada urusan dengan mu" seru monika. Raihan mengerutkan keningnya .
"kalau kita bekerja sama untuk memisahkan mereka . maka kita akan mendapatkan apa yang kita mau . aku bisa mendapatkan Abian dan kamu tentu bisa mendapatkan Nayla"
"maksud kamu , kita harus bisa membatalkan pernikahan mereka? Sinting , mereka sudah dua minggu lagi mau menikah Monika "
"alah , aku tahu Raihan kamu masih ga rela kan Nayla bersama laki laki lain. ikuti saja permainanku dalam beberapa hari kedepan mereka kupastikan batal menikah" ucap Monika penuh ambisi .
kemudian memegang perutnya yang datar "ah , satu lagi . aku hamil sekarang . aku tau ini anak kamu . tapi kau tak perlu bertanggung jawab . karena akan kubuat Abian yang bertanggung jawab atas kehamilanku"
"kk-kamu hamil ? anak ak-kku ? " jawab Raihan terbata bata namun langsung mendapati anggukan dari Monika .
"kita ketemu orang tua mu sekarang . aku yang menghamili mu . aku juga yang akan bertanggung jawab"
"nggak , aku kan udah bilang . aku akan buat Abian yang bertanggung jawab . dan kamu harus membantu aku "
Awalnya Raihan tak mau membantu . Tapi , perkataan Monika ada benarnya juga . Kalau dua berhasil menikahi Abian , dia juga bisa punya kesempatan untuk mendapatkan Nayla .
"cara nya gimana?"
Monika membisikkan sesuatu kepada Raihan . yang membuat lelaki itu terus mengangguk angguk kan kepala nya seraya tersenyum .
""""""
Share this novel