bab 22

Short Story Completed 4481

"ABIAANN !!"

"ABIAAN KELUAR KAU "

"JANGAN MENJADI LAKI LAKI PENGECUT , KELUAR KAU"

Suara gaduh terdengar lantang meneriaki Abian didalam rumah . Hendra datang bersama anak dan juga istrinya . denga wajah emosi dan napas yang menggebu gebu . sedangkan Monika hadir dengan wajah yang penuh derai air mata .

Wira , Almira dan Adrian segera menghampiri kegaduhan itu . Ternyata mendapati Hendra yang tengah marah marah sembari meneriaki Abian . Wira tak tau apa masalah nya , tapi sepertinya ini masalah yang cukup besar sehingga Hendra datang dengan amarah yang membara . jelas dapat di lihat oleh Wira sorot mata Hendra yang berkilat karena emosi .

"pak Hendra , ada apa ini ? kenapa musti berteriak"

"mana si brengsek itu " pekiknya .

"berengsek ? siapa yang kau sebut berengsek ?"

"siapa lagi kalau bukan anak sulung mu . kemana pergi nya anak itu . jangan menjadi pengecut "

Abian dan Nayla yabg baru saja pulang dari luar mendengar suara gaduh didalam rumah . Namanya juga di sebut sebut . dia segera masuk untuk mengetahui apa yang terjadi didalam .

"kau mencari ku ?"

Abian menyela bicara Hendra , membuat semua orang beralih menoleh kearahnya . Abian berjalan santai menghampiri kerumunan itu , tapi Hendra yang sudah emosi sedari tadi dengan langkah cepat menghampiri Abian lalu memukulnya .

"ABIANN !! " pekik semua orang saat memihat Abian di pukul oleh Hendra .

Nayla segera menahan tubuh Abian yabg hampir terjatuh karena tubuhnya belum siap untuk menerima tinju yang dilayangkan ileh Hendra secara mendadak .

Almira dan juga Adrian segera menghampiri Abian . sedangkan Wira berusaha untuk mencoba bertanya secara baik baik kepada Hendra . kenapa dia begitu marah pada Abian sampai sampai harus memukulbya seperti itu .

"pak , sebenarnya apa yang terjadi ? "

" mengapa kau bertanya padaku ? tanyakan saja pada anak mu itu , apa yabg sudah dia lakukan pada anakku" jawab nya seraya menunjuk Abian .

"apa lagi ulahmu kali ini Monika" geram Abian dalam hati .

Abian yang ditunjuk merasa heran . sebenarnya apa yabg dia lakukan pada wanita ular itu . Bukan kah hari hari nya saja dia selalu bersama Nayla. Bahkan akhir akhir ini dia tak pernah lagi bertemu dengan Monika .
terus apa yang dia lakukakn pada wanita itu .

"maksud om apa?"

"jangan berpura pura tak mengerti Abian . kau sendiri yang tak meu menikahi putriku lalu kenapa kau malah menghamilinya"

jedeeerrr , bak petir yang datang di siang bolong . kaki Nayla melemas leher nya seperti tercekik mendengar apa saja yang baru dia dengar . Abian menghamili Monika .

Abian langsung memapah tubuh Nayla yang sudah hampir jatuh . begitu juga Almira lemas rasa kaki nya itu namun dia masih sanggup berdiri . dia merengkuh tubuh Nayla yang syok .

Kini Abian menjadi pusat perhatian . Bahkan Ayahnya kini menatap dengan penuh intimidasi padanya . masih berharap apa yang dikatakan oleh Hendra semua nya adalah salah .

"tidak , itu tidak benar. bagaimana mungkin dia hamil anak ku . aku bahkan tidak pernah tidur dengan nya " seru Abian membela diri .

"ya , itu benar . Anakku tidak mungkin melakukan itu . lagi pula dia sudah ingin menikah" seru Wira membela .

Adrian tak berbicara apapun . Tapi dia berhasil mendapati wajah Monika yang sedang tersenyum miring di tengah perdebatan ini . Adrian tahu ini pasti ulah Monika . Monika pasti sengaja menjebak Abian .

"TERSERAH , terserah kalian ingin membela nya seperti apa . tapi saya punya buktinya "

Hendra melemparkan beberapa bukti foto tak senonoh . dengan wajah lelaki yang mirip dengan Abian . tangan wira .bergetar melihat semua foto itu . lalu Nayla juga melihat foto foto itu walau tahu dia akan hancur jika melihatnya . Tapi dia tetap harus melihatnya .

"BOHONG !! ITU BUKAN AKU , ITU MONIKA PASTI SUDAH MENGEDITNYA"

"masih saja kau mengelak Abian , kau benar benar lelaki pengecut"

Ditengah perdebatan itu , Nayla yang masih menatap foto foto itu dengan intens akhirnya menemukan sesuatu yabg menjanggal . kemudian dia menghapus air mata nya menggunakan punggung tangan dia membisikkan sesuatu pada kakak keduanya . kemudian Adrian mengangguk mengerti mengambil satu foto untuk dia kantongkan kesaku celananya .

"aku tidak mau tau , kamu harus menikahi putriku sekarang juga . aku sudah membawa penghulu kesini"

Hendra memang datang dengan seorang pria paru baya . yang sedari tadi hanya diam berdiri .

"oke , om bisa menikahkan anak om dengan bang Abian . tapi , aku minta waktu untuk membuktikan kalo didalam foto ini bukan bang Abian "

"oke , buktikan saja . dalam waktu satu jam kalau kau tidak kembali dengan bukti bukti itu . maka kakak mu harus segera menikahi putriku"

"Adrian kamu jangan gila , sejam ga bakal cukup" bisik Abian cemas .

"tenang bang , percayain ini sama aku juga Nayla "

Setelah mengatakan itu , Adrian dan Nayla segera kekampus untuk mencari keberadaan Raihan . Nayla sangat yakin lengan yang terluka di dalam foto itu adalah lengan Raihan . karena luka itu Raihan dapat marena menolong Nayla saat hampir tertabrak motor di parkiran kampus . dan beberapa kali juga dia melihat Raihan mengeobrol dengan Monika .

Adrian melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh , untungnya lalu lalang kendaraan tak terlalu ramai sehingga mereka bisa sampai ke kampus dengan cepat .

Setelah sampai Adrian memarkirkan mobilnya kemudian mereka berdua berlari menuju kampus bertanya kepada setiap mahasiswa yang lewat untuk mencari keberadaan Raihan .

Dewi fortuna sedang berpihak pada Nayla , mata nya langsung tertuju pada laki laki yang tengah mengobrol asik dengan temannya . Nayla menghampiri Raihan sendiri ,dia meminta Adrian bersembunyi terlebih dahulu . agar dia dengan muda mencari informasi apakah Raihan terlibat atau tidak .

"kak Raihan"

"oh hai Nayla , ada apa" jawab Raihan tersenyum seolah tak terjadi apa apa .

Dengan tiba tiba Nayla menarik lengan Raihan dan menggulung lengan kemeja laki laki itu . dan benar saja luka itu persis dengan yang di foto .

"benar , itu kakak kan ?"

"maksud kamu apa nay , aku ga ngerti " jawab Raihan berpura pura santai .

"ini , didalam foto ini itu kakak kan" Nayla melempar foto ke pada Raihan .

Raihan mengambil foto itu . kemudian terkekeh .

",kamu bercanda ? bukan kah sudah jelas itu wajah kakak sulung kamu . oh bukan calon suami kamu"

"kak , AKU SERIUS " pekik Nayla dengan nada meninggi .

"memangnya kenapa kalo itu aku ?"

"jadi benar itu kakak . kakak harus kerumah sekarang kakak harus kasih tau yang sebenernya sama om Hendra "

"bukan urusan ku Nayla "

"memang bukan urusan kakak , tapi pernikahan aku terancam gagal kak karena foto palsu ini "

"bagus dong kalau gagal . berarti kamu ga jadi nikah dengan dia "

Plaaakkkk , Nayla menampar pipi Raihan . kali ini Raihan benar benar membuat nya hilang kesabaran . Raihan memegang pipinya yang perih sembari melihat Nayla dengan tatapan tak menyangka . Gadis lemah lembut yang dikenal selama ini berubah menjadi sangat emosional kali ini .

"kakak tega sama aku , pernikahan aku ga sampe dua minggu lagi kak . tapi kakak malah mau ngancurin nya"

"itu salah kamu Nayla , kenapa waktu itu kamu tolak aku . kalo waktu itu kamu ga nolak aku mungkin aku ga bakal lakuin ini"

Satu tinjuan melayang ke wajah Raihan . tiba tiba Adrian muncul dengan sorot mata yang marah . dia sudah tak sanggup menunggu dipersembunyiannya .

Nayla menangis sejadi jadi nya . melihat kakak keduanya berkelahi dengan Raihan . dia berusaha menarik mundur kakak nya itu . karena tidak ada gunanya memukuli Raihan , lelaki itu juga tidak akan mau menolong .

"sudah kak , kita cari bukti yang lain saja"

Emosi Adrian mereda . melihat adiknya yang sudah berlumur air mata . Adrian menahan tangan Nayla sebentar . dia hanya ingin membicarakan sesuatu pada Raihan .

"lo Raihan , walaupun nanti abang gua batal menikahi Nayla . tapi gua pastiin Nayla ga akan pernah nerima lo . dan pilhan ada di tangan lo . lo masih bisa berteman baik setekah ini dengan adek gua . atau lo akan menjadi orang yang paling di hidupnya"

Adrian menggandeng tangan Nayla untuk pergi dari sana . waktunya sudah mepet tapi dia tak mendapatkan bukti apapun . Baru saja hendak menyalakan mobilnya , tiba tiba Raihan mengetuk kaca pintu mobil Adrian . dengan malas Adrian membukanya .

"bang , gua siap bantu lo sama Nayla . tapi , tungguin temen gua sebentar soalnya dia juga saksi di masalah ini "

Adrian yang tadinya ingin marah berubah menjadi tersenyum setelah mendengar Raihan bicara .

"oke , kapan temen lu datang "

" bentar lagi bang , dia udah otw "

dua menit kemudian datang seorang laki laki seumuran Nayla dan Raihan .

"bro kenalin ini bang Adrian , sebelah nya Nayla "

"fajar " laki laki itu memperkenalkan diri .

namun tiba tiba dia menatap lekat wajah Adrian . dia seperti pernah bertemu sebelumnya . wajah Adrian terlihay tak asing untuknya . Raihan sadar dengan apa yang teman nya fikirkan .

"Ah , bang Adrian ini adik , dari bang Abian yang fotonya lu edit pake badan gua"

fajar melotot kaget mendengar nya m ada rasa takut ketika melihat Adrian yang berdiri depan matanya .

"bang , gua tau gua salah tapi gua cuma disuruh"

"gua tau , gua cuma bantuan lo buat ngebongkar kejahatan Monika" jawab santai Adrian .

"siap bang gua bakal bantu lo , sejujurnya gua juga ngerasa bersalah sudah ngedit kayak gitu"

"yaudah kalian pada bawa motor kan , jadi langsung ikutin gua aja dari belakang "

lalu mereka kembali kerumah . sadar waktu yang semakin mepet . Adrian kembali membawa mobilnya dengan kecepatan yang tak berotak .

Keadaan dirumah semakin kacau . Hendra tak henti hentinya menyuruh penghulu untuk menikahkan putrianya denga Abian . namun Abian tetap dengan pendiriannya.

Dia tidak akan menikahi Monika , karena hanya Nayla yang akan dia nikahi . lagi pula Abian tak pernah merasa melakukan nya dengan Monika .

"cepatlah Abian , ini sudah sejam dan mereka belum juga datang . sudah pasti mereka tak akan mendapat bukti karena semua foto itu benar dan asli"

Monika kembali tersenyum penuh kemenangan . sebentar lagi Abian bakal menjadi miliknya kali ini benar benar menjadi miliknya . dia tersenyum seraya mengelus perutnya " ternyata kamu berguna juga ya" ucap Monika dalam hati .

Abian dengan terpaksa menuruti perkataan Hendra yang terus mendesak nya . Baru saja dia hendak menjabat tangan penghulu . Adrian dan lainnya datang di waktu yang tepat .

"terburu buru sekali pak Hendra . masih ada waktu dua menit lagi loh" seru Adrian santai dengan suara lantang seraya melirik jam tangan di pergelangnannya .

Abian dan juga kedua orang tuanya tersenyum lega . melihat Adrian yang datang di penghujung waktu yang di tentukan.

"pak penghulu yang terhormat jangan dulu dinikahkan ya . nanti bapak menyesal karena salah menikahkan orang" lanjut Adrian dengan senyuman miring .

"nah pak Hendra yang terhormat . saya membawa bukti berupa foto asli dari foto foto yang bapak bawa . juga satu buah kamera yang dibuat untuk memotret putri bapak dengan file asli yang masih tersimpan didalamnya " seru Adrian .

"dan saya juga membawa dua saksi disini . model laki laki dan tukang foto sekaligus tukang editnya " lanjut Adrian dengan nada penuh penekanan. seraya mempersilahkan dua laki laki masuk kedalam rumah .

Monika melotot kaget melihat kedatangan Raihan juha Fajar . senyuman penuh kemenangannya kini berubah menjadi rasa takut . Dia menggigit ujung jari nya sendiri . Dia ketakutan jika semua kebohongan nya akan terbongkar dan usahanya selama ini akan sia sia .

"mereka siapa?" Tanya Hendra dengan menaikkan salah satu alisnya .

Fajar terlebih dulu memperkenalkan diri dan membongkar semua kepalsuan foto foto itu .

"maaf om saya Fajar . temennya Raihan , sungguh saya hanya disuruh monika dan Raihan untuk memfoto mereka berdua dan setelah itu mereka menyuruh saya untuk mengedit tubuh Raihan dengan wajah Abian. Saya tahu saya bersalah , tapi saya hanya disuruh oleh mereka"

"dan saya Raihan om . laki laki yang ada di dalam foto . dan saya juga ayah dari anak yang di kandung oleh Monika "

Monika tak terima jika kebohongannya ketahuan secepat ini . dia juga tak menyangka kalau Raihan akan menghianatinya seperti ini .

"BOHONG !!" pekik Monika .

"sudahlah monika , akui saja semua nya . awal nya aku memang setuju dengan rencana kamu . karena kupikir dengan kamu menikahi Abian maka Nayla akan menjadi milikku . tapi , sedetik kemudian aku sadar . sekalipun Abian tak menikahi Nayla , belum tentu juha Nayla akan menyukaiku setelah tahu aku bekerja sama dengan mu "

"diam kau Raihan , anak ini bukan anakmu tapi anak Abian" pekik Monika lagi .

"CUKUP MONIKA , papa kecewa dengan mu . papa malu dengan keluarga pak Wira . bisa bisa nya kamu melakukan hal serendah ini" seru Hendra memarahi anak nya . " dan kamu" tunjuk Hendra pada Raihan .

"mengapa kau tak mau bertanggung jawab kalau kau sudah menghamili anakku?"

"aku sudah berniat bertanggung jawab , tapi anak om sendiri yang melarangku untuk bertanggung jawab . dia malah mengajak ku bekerja sama untuk menjebak Abian agar dia bisa menikah dengan nya"

"apa benar seperti itu Monika?" pandangannya kembali beralih pada anaknya yang tengah menangis.

"tidak pa , dia berbohong" Monika kembali mengelak .

Raihan dibuat terkekeh kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari saku celanannya . Menyalakan sebuah rekaman suara antara mereka berdua . dia sengaja merekamnya untuk berjaga jaga saat itu karena dia juga merasa kalau Monika adalah wanita yang licik . dan terbukti sudah pikirannya .

Wira merasa jengah dengan drama yang di ciptakan oleh Monika di rumah nya . Dia langsung menyuruh Hendra untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri dirumah mereka sendiri .

"maaf pak Hendra , bisa kah sebaiknya kalian menyelesaikan masalah kalian dirumah kalian sendiri?"

"ah maaf pak Wira . atas ketidak nyamanan ini . saya terlanjur tersulut emosi mendengar anak saya dihamili Abian"

"bukan saya om " sela Abian cepat saat namanya kembali disebut .

"iya Abian om minta maaf , pak Wira saya mohon maaf . kami permisi dulu "

Hendra segera membawa keluarganya pulang . Dia merasa malu , muka nya serasa di coreng oleh anak nya sendiri .

Sedangkan Raihan , mencoba mendekati Abian untuk meminta maaf secara langsung.

"bang , gua minta maaf ya. gua salah "

sebenarnya Abian masih sangat jengkel dan marah dengan Raihan . tapi dia tahan karena bagaimana pun juga . Raihan sudah membantunya keluar dari masalah yang di ciptakan oleh Monika.

"iya gapapa han . gua tau posisi lo kok"

"makasih bang "

lalu dia beralih pada Nayla dan meminta maaf juga pada gadis itu . Nayla gadis yang baik tentu saja dia akan memaafkannya .

"oh iya han , gimana kelanjutannya nanti ? lo beneran mau nikahin Monika" kini Adrian yang bertanya .

Raihan menghembuskan napasnya lelah , kemudian menggeleng " gatau bang , tinggal tunggu keputusan om Hendra aja . kalau dia mau aku bertanggung jawab ya ga masalah walaupun sebenernya aku juga nyesel ngelakuin hal itu sama Monika . tapi aku juga harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku perbuat"
Adrian menepuk pundak Raihan pelan , "sabar han , aku berdoa semoga kamu diberi jalan yang lebih baik lagi. kamu laki laki baik , hanya saja kurang beruntung karena bertemu dengan wanita seperti Monika itu"

Raihan mengangguk mengerti kemudian tersenyum " iya bang makasih , kalau begitu aku dan Fajar pamit dulu "

Raihan memilih meninggalkan rumah itu . Hatinya juga menjadi lega setelah mengakui kesalahannnya . apalagi dia sudah mendapatkan maaf dari satu keluarga itu. kini sudah tidak ada yang mengganjal di hatinya . Yang menjadi pikirannya sekarang adalah apakah Hendra akan memintainya pertanggung jawaban .

""""

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience