"ABIAANN !!"
"ABIAAN KELUAR KAU "
"JANGAN MENJADI LAKI LAKI PENGECUT , KELUAR KAU"
Suara gaduh terdengar lantang meneriaki Abian didalam rumah . Hendra datang bersama anak dan juga istrinya . denga wajah emosi dan napas yang menggebu gebu . sedangkan Monika hadir dengan wajah yang penuh derai air mata .
Wira , Almira dan Adrian segera menghampiri kegaduhan itu . Ternyata mendapati Hendra yang tengah marah marah sembari meneriaki Abian . Wira tak tau apa masalah nya , tapi sepertinya ini masalah yang cukup besar sehingga Hendra datang dengan amarah yang membara . jelas dapat di lihat oleh Wira sorot mata Hendra yang berkilat karena emosi .
"pak Hendra , ada apa ini ? kenapa musti berteriak"
"mana si brengsek itu " pekiknya .
"berengsek ? siapa yang kau sebut berengsek ?"
"siapa lagi kalau bukan anak sulung mu . kemana pergi nya anak itu . jangan menjadi pengecut "
Abian dan Nayla yabg baru saja pulang dari luar mendengar suara gaduh didalam rumah . Namanya juga di sebut sebut . dia segera masuk untuk mengetahui apa yang terjadi didalam .
"kau mencari ku ?"
Abian menyela bicara Hendra , membuat semua orang beralih menoleh kearahnya . Abian berjalan santai menghampiri kerumunan itu , tapi Hendra yang sudah emosi sedari tadi dengan langkah cepat menghampiri Abian lalu memukulnya .
"ABIANN !! " pekik semua orang saat memihat Abian di pukul oleh Hendra .
Nayla segera menahan tubuh Abian yabg hampir terjatuh karena tubuhnya belum siap untuk menerima tinju yang dilayangkan ileh Hendra secara mendadak .
Almira dan juga Adrian segera menghampiri Abian . sedangkan Wira berusaha untuk mencoba bertanya secara baik baik kepada Hendra . kenapa dia begitu marah pada Abian sampai sampai harus memukulbya seperti itu .
"pak , sebenarnya apa yang terjadi ? "
" mengapa kau bertanya padaku ? tanyakan saja pada anak mu itu , apa yabg sudah dia lakukan pada anakku" jawab nya seraya menunjuk Abian .
"apa lagi ulahmu kali ini Monika" geram Abian dalam hati .
Abian yang ditunjuk merasa heran . sebenarnya apa yabg dia lakukan pada wanita ular itu . Bukan kah hari hari nya saja dia selalu bersama Nayla. Bahkan akhir akhir ini dia tak pernah lagi bertemu dengan Monika .
terus apa yang dia lakukakn pada wanita itu .
"maksud om apa?"
"jangan berpura pura tak mengerti Abian . kau sendiri yang tak meu menikahi putriku lalu kenapa kau malah menghamilinya"
jedeeerrr , bak petir yang datang di siang bolong . kaki Nayla melemas leher nya seperti tercekik mendengar apa saja yang baru dia dengar . Abian menghamili Monika .
Abian langsung memapah tubuh Nayla yang sudah hampir jatuh . begitu juga Almira lemas rasa kaki nya itu namun dia masih sanggup berdiri . dia merengkuh tubuh Nayla yang syok .
Kini Abian menjadi pusat perhatian . Bahkan Ayahnya kini menatap dengan penuh intimidasi padanya . masih berharap apa yang dikatakan oleh Hendra semua nya adalah salah .
"tidak , itu tidak benar. bagaimana mungkin dia hamil anak ku . aku bahkan tidak pernah tidur dengan nya " seru Abian membela diri .
"ya , itu benar . Anakku tidak mungkin melakukan itu . lagi pula dia sudah ingin menikah" seru Wira membela .
Adrian tak berbicara apapun . Tapi dia berhasil mendapati wajah Monika yang sedang tersenyum miring di tengah perdebatan ini . Adrian tahu ini pasti ulah Monika . Monika pasti sengaja menjebak Abian .
"TERSERAH , terserah kalian ingin membela nya seperti apa . tapi saya punya buktinya "
Hendra melemparkan beberapa bukti foto tak senonoh . dengan wajah lelaki yang mirip dengan Abian . tangan wira .bergetar melihat semua foto itu . lalu Nayla juga melihat foto foto itu walau tahu dia akan hancur jika melihatnya . Tapi dia tetap harus melihatnya .
"BOHONG !! ITU BUKAN AKU , ITU MONIKA PASTI SUDAH MENGEDITNYA"
"masih saja kau mengelak Abian , kau benar benar lelaki pengecut"
Ditengah perdebatan itu , Nayla yang masih menatap foto foto itu dengan intens akhirnya menemukan sesuatu yabg menjanggal . kemudian dia menghapus air mata nya menggunakan punggung tangan dia membisikkan sesuatu pada kakak keduanya . kemudian Adrian mengangguk mengerti mengambil satu foto untuk dia kantongkan kesaku celananya .
"aku tidak mau tau , kamu harus menikahi putriku sekarang juga . aku sudah membawa penghulu kesini"
Hendra memang datang dengan seorang pria paru baya . yang sedari tadi hanya diam berdiri .
"oke , om bisa menikahkan anak om dengan bang Abian . tapi , aku minta waktu untuk membuktikan kalo didalam foto ini bukan bang Abian "
"oke , buktikan saja . dalam waktu satu jam kalau kau tidak kembali dengan bukti bukti itu . maka kakak mu harus segera menikahi putriku"
"Adrian kamu jangan gila , sejam ga bakal cukup" bisik Abian cemas .
"tenang bang , percayain ini sama aku juga Nayla "
Setelah mengatakan itu , Adrian dan Nayla segera kekampus untuk mencari keberadaan Raihan . Nayla sangat yakin lengan yang terluka di dalam foto itu adalah lengan Raihan . karena luka itu Raihan dapat marena menolong Nayla saat hampir tertabrak motor di parkiran kampus . dan beberapa kali juga dia melihat Raihan mengeobrol dengan Monika .
Adrian melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh , untungnya lalu lalang kendaraan tak terlalu ramai sehingga mereka bisa sampai ke kampus dengan cepat .
Setelah sampai Adrian memarkirkan mobilnya kemudian mereka berdua berlari menuju kampus bertanya kepada setiap mahasiswa yang lewat untuk mencari keberadaan Raihan .
Dewi fortuna sedang berpihak pada Nayla , mata nya langsung tertuju pada laki laki yang tengah mengobrol asik dengan temannya . Nayla menghampiri Raihan sendiri ,dia meminta Adrian bersembunyi terlebih dahulu . agar dia dengan muda mencari informasi apakah Raihan terlibat atau tidak .
"kak Raihan"
"oh hai Nayla , ada apa" jawab Raihan tersenyum seolah tak terjadi apa apa .
Dengan tiba tiba Nayla menarik lengan Raihan dan menggulung lengan kemeja laki laki itu . dan benar saja luka itu persis dengan yang di foto .
"benar , itu kakak kan ?"
"maksud kamu apa nay , aku ga ngerti " jawab Raihan berpura pura santai .
"ini , didalam foto ini itu kakak kan" Nayla melempar foto ke pada Raihan .
Raihan mengambil foto itu . kemudian terkekeh .
",kamu bercanda ? bukan kah sudah jelas itu wajah kakak sulung kamu . oh bukan calon suami kamu"
"kak , AKU SERIUS " pekik Nayla dengan nada meninggi .
"memangnya kenapa kalo itu aku ?"
"jadi benar itu kakak . kakak harus kerumah sekarang kakak harus kasih tau yang sebenernya sama om Hendra "
"bukan urusan ku Nayla "
"memang bukan urusan kakak , tapi pernikahan aku terancam gagal kak karena foto palsu ini "
"bagus dong kalau gagal . berarti kamu ga jadi nikah dengan dia "
Plaaakkkk , Nayla menampar pipi Raihan . kali ini Raihan benar benar membuat nya hilang kesabaran . Raihan memegang pipinya yang perih sembari melihat Nayla dengan tatapan tak menyangka . Gadis lemah lembut yang dikenal selama ini berubah menjadi sangat emosional kali ini .
"kakak tega sama aku , pernikahan aku ga sampe dua minggu lagi kak . tapi kakak malah mau ngancurin nya"
"itu salah kamu Nayla , kenapa waktu itu kamu tolak aku . kalo waktu itu kamu ga nolak aku mungkin aku ga bakal lakuin ini"
Satu tinjuan melayang ke wajah Raihan . tiba tiba Adrian muncul dengan sorot mata yang marah . dia sudah tak sanggup menunggu dipersembunyiannya .
Nayla menangis sejadi jadi nya . melihat kakak keduanya berkelahi dengan Raihan . dia berusaha menarik mundur kakak nya itu . karena tidak ada gunanya memukuli Raihan , lelaki itu juga tidak akan mau menolong .
"sudah kak , kita cari bukti yang lain saja"
Emosi Adrian mereda . melihat adiknya yang sudah berlumur air mata . Adrian menahan tangan Nayla sebentar . dia hanya ingin membicarakan sesuatu pada Raihan .
"lo Raihan , walaupun nanti abang gua batal menikahi Nayla . tapi gua pastiin Nayla ga akan pernah nerima lo . dan pilhan ada di tangan lo . lo masih bisa berteman baik setekah ini dengan adek gua . atau lo akan menjadi orang yang paling di hidupnya"
Adrian menggandeng tangan Nayla untuk pergi dari sana . waktunya sudah mepet tapi dia tak mendapatkan bukti apapun . Baru saja hendak menyalakan mobilnya , tiba tiba Raihan mengetuk kaca pintu mobil Adrian . dengan malas Adrian membukanya .
"bang , gua siap bantu lo sama Nayla . tapi , tungguin temen gua sebentar soalnya dia juga saksi di masalah ini "
Adrian yang tadinya ingin marah berubah menjadi tersenyum setelah mendengar Raihan bicara .
"oke , kapan temen lu datang "
" bentar lagi bang , dia udah otw "
dua menit kemudian datang seorang laki laki seumuran Nayla dan Raihan .
"bro kenalin ini bang Adrian , sebelah nya Nayla "
"fajar " laki laki itu memperkenalkan diri .
namun tiba tiba dia menatap lekat wajah Adrian . dia seperti pernah bertemu sebelumnya . wajah Adrian terlihay tak asing untuknya . Raihan sadar dengan apa yang teman nya fikirkan .
"Ah , bang Adrian ini adik , dari bang Abian yang fotonya lu edit pake badan gua"
fajar melotot kaget mendengar nya m ada rasa takut ketika melihat Adrian yang berdiri depan matanya .
"bang , gua tau gua salah tapi gua cuma disuruh"
"gua tau , gua cuma bantuan lo buat ngebongkar kejahatan Monika" jawab santai Adrian .
"siap bang gua bakal bantu lo , sejujurnya gua juga ngerasa bersalah sudah ngedit kayak gitu"
"yaudah kalian pada bawa motor kan , jadi langsung ikutin gua aja dari belakang "
lalu mereka kembali kerumah . sadar waktu yang semakin mepet . Adrian kembali membawa mobilnya dengan kecepatan yang tak berotak .
Keadaan dirumah semakin kacau . Hendra tak henti hentinya menyuruh penghulu untuk menikahkan putrianya denga Abian . namun Abian tetap dengan pendiriannya.
Dia tidak akan menikahi Monika , karena hanya Nayla yang akan dia nikahi . lagi pula Abian tak pernah merasa melakukan nya dengan Monika .
"cepatlah Abian , ini sudah sejam dan mereka belum juga datang . sudah pasti mereka tak akan mendapat bukti karena semua foto itu benar dan asli"
Monika kembali tersenyum penuh kemenangan . sebentar lagi Abian bakal menjadi miliknya kali ini benar benar menjadi miliknya . dia tersenyum seraya mengelus perutnya " ternyata kamu berguna juga ya" ucap Monika dalam hati .
Abian dengan terpaksa menuruti perkataan Hendra yang terus mendesak nya . Baru saja dia hendak menjabat tangan penghulu . Adrian dan lainnya datang di waktu yang tepat .
"terburu buru sekali pak Hendra . masih ada waktu dua menit lagi loh" seru Adrian santai dengan suara lantang seraya melirik jam tangan di pergelangnannya .
Abian dan juga kedua orang tuanya tersenyum lega . melihat Adrian yang datang di penghujung waktu yang di tentukan.
"pak penghulu yang terhormat jangan dulu dinikahkan ya . nanti bapak menyesal karena salah menikahkan orang" lanjut Adrian dengan senyuman miring .
"nah pak Hendra yang terhormat . saya membawa bukti berupa foto asli dari foto foto yang bapak bawa . juga satu buah kamera yang dibuat untuk memotret putri bapak dengan file asli yang masih tersimpan didalamnya " seru Adrian .
"dan saya juga membawa dua saksi disini . model laki laki dan tukang foto sekaligus tukang editnya " lanjut Adrian dengan nada penuh penekanan. seraya mempersilahkan dua laki laki masuk kedalam rumah .
Monika melotot kaget melihat kedatangan Raihan juha Fajar . senyuman penuh kemenangannya kini berubah menjadi rasa takut . Dia menggigit ujung jari nya sendiri . Dia ketakutan jika semua kebohongan nya akan terbongkar dan usahanya selama ini akan sia sia .
"mereka siapa?" Tanya Hendra dengan menaikkan salah satu alisnya .
Fajar terlebih dulu memperkenalkan diri dan membongkar semua kepalsuan foto foto itu .
"maaf om saya Fajar . temennya Raihan , sungguh saya hanya disuruh monika dan Raihan untuk memfoto mereka berdua dan setelah itu mereka menyuruh saya untuk mengedit tubuh Raihan dengan wajah Abian. Saya tahu saya bersalah , tapi saya hanya disuruh oleh mereka"
"dan saya Raihan om . laki laki yang ada di dalam foto . dan saya juga ayah dari anak yang di kandung oleh Monika "
Monika tak terima jika kebohongannya ketahuan secepat ini . dia juga tak menyangka kalau Raihan akan menghianatinya seperti ini .
"BOHONG !!" pekik Monika .
"sudahlah monika , akui saja semua nya . awal nya aku memang setuju dengan rencana kamu . karena kupikir dengan kamu menikahi Abian maka Nayla akan menjadi milikku . tapi , sedetik kemudian aku sadar . sekalipun Abian tak menikahi Nayla , belum tentu juha Nayla akan menyukaiku setelah tahu aku bekerja sama dengan mu "
"diam kau Raihan , anak ini bukan anakmu tapi anak Abian" pekik Monika lagi .
"CUKUP MONIKA , papa kecewa dengan mu . papa malu dengan keluarga pak Wira . bisa bisa nya kamu melakukan hal serendah ini" seru Hendra memarahi anak nya . " dan kamu" tunjuk Hendra pada Raihan .
"mengapa kau tak mau bertanggung jawab kalau kau sudah menghamili anakku?"
"aku sudah berniat bertanggung jawab , tapi anak om sendiri yang melarangku untuk bertanggung jawab . dia malah mengajak ku bekerja sama untuk menjebak Abian agar dia bisa menikah dengan nya"
"apa benar seperti itu Monika?" pandangannya kembali beralih pada anaknya yang tengah menangis.
"tidak pa , dia berbohong" Monika kembali mengelak .
Raihan dibuat terkekeh kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari saku celanannya . Menyalakan sebuah rekaman suara antara mereka berdua . dia sengaja merekamnya untuk berjaga jaga saat itu karena dia juga merasa kalau Monika adalah wanita yang licik . dan terbukti sudah pikirannya .
Wira merasa jengah dengan drama yang di ciptakan oleh Monika di rumah nya . Dia langsung menyuruh Hendra untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri dirumah mereka sendiri .
"maaf pak Hendra , bisa kah sebaiknya kalian menyelesaikan masalah kalian dirumah kalian sendiri?"
"ah maaf pak Wira . atas ketidak nyamanan ini . saya terlanjur tersulut emosi mendengar anak saya dihamili Abian"
"bukan saya om " sela Abian cepat saat namanya kembali disebut .
"iya Abian om minta maaf , pak Wira saya mohon maaf . kami permisi dulu "
Hendra segera membawa keluarganya pulang . Dia merasa malu , muka nya serasa di coreng oleh anak nya sendiri .
Sedangkan Raihan , mencoba mendekati Abian untuk meminta maaf secara langsung.
"bang , gua minta maaf ya. gua salah "
sebenarnya Abian masih sangat jengkel dan marah dengan Raihan . tapi dia tahan karena bagaimana pun juga . Raihan sudah membantunya keluar dari masalah yang di ciptakan oleh Monika.
"iya gapapa han . gua tau posisi lo kok"
"makasih bang "
lalu dia beralih pada Nayla dan meminta maaf juga pada gadis itu . Nayla gadis yang baik tentu saja dia akan memaafkannya .
"oh iya han , gimana kelanjutannya nanti ? lo beneran mau nikahin Monika" kini Adrian yang bertanya .
Raihan menghembuskan napasnya lelah , kemudian menggeleng " gatau bang , tinggal tunggu keputusan om Hendra aja . kalau dia mau aku bertanggung jawab ya ga masalah walaupun sebenernya aku juga nyesel ngelakuin hal itu sama Monika . tapi aku juga harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku perbuat"
Adrian menepuk pundak Raihan pelan , "sabar han , aku berdoa semoga kamu diberi jalan yang lebih baik lagi. kamu laki laki baik , hanya saja kurang beruntung karena bertemu dengan wanita seperti Monika itu"
Raihan mengangguk mengerti kemudian tersenyum " iya bang makasih , kalau begitu aku dan Fajar pamit dulu "
Raihan memilih meninggalkan rumah itu . Hatinya juga menjadi lega setelah mengakui kesalahannnya . apalagi dia sudah mendapatkan maaf dari satu keluarga itu. kini sudah tidak ada yang mengganjal di hatinya . Yang menjadi pikirannya sekarang adalah apakah Hendra akan memintainya pertanggung jawaban .
""""
Share this novel