Mata tertutup itu mulai mengerjap , membiasakan cahaya dan penglihatannya . Mendadak kepala nya berdenyut hebat dengan pusing yang menyerbu .
Nayla meringis , perlahan dia bangun . mengedarkan matanya hingga tertuju pada dinding kaca yang memperlihatkan keadaan kota saat ini . Hiruk pikuk orang orang yang berkegiatan , kendaraan yang berlalu lalang .
Sebelum duduk dengan benar , tiba tiba ingatan menyakitkan kembali masuk kedalam otaknya. Seperti kaset rusak yang terus menerus diputar berulang ulang .
"ahh"
Nayla meringis merasakan pegal dan sakit disekujur badan . Begitu juga dengan selangkangannya yang masih terasa perih saat dia bergerak sedikit. Nayla sontak terdiam , dia kembali mengingat bagaimana Abian telah merenggut paksa harta yang paling berharga nya . Dia terus memohon pada lelaki itu tapi tak menggubrisnya .
Kepalanya tertunduk , matanya seketika memburam ketika air matanya mulai menggenang . Yang dia takuti sudah terjadi , berbagai penyesalan jatuh bersama dengan air mata yang mengalir deras di pipinya .
apa yang akan dia lakukan setelah ini? Bagaimana dengan masa depannya ? ingin sekali rasanya dia ikut bersama kedua orang tua disurga saat ini . hancur sudah masa depannya .
Isakan Nayla terdengar lirih , bahu nya ikut bergetar sesekali tangannya mengusap air matanya dengan kasar menggunakan punggung tangan .
Dapat ia lihat baju tidur kotak kotak berwarna gelap kebesaran . dia juga merasa dia tidak menggunakan apapun dibawahnya hanya tertutup oleh selimut tebal dan hangat.
"aku kotor , aku sudah tidak suci lagi , aku berdosa ,,,,, " lirihnya lagi . terus mengatakan itu didalam hati , sakit sekali rasanya kebih sakit dibanding yabg dia rasakan di tubuhnya yang sekarang .
Suara pintu terbuka , membuat Nayla mengalihkan pandangannya . sialnya , dia malah menatap mata Abian yang tengah membawa nampan .
Seketika Nayla mengalihkan pandangannya lagi ke arah pemandangan kota yang dirasa lebih menarik dari pada harus melihat wajah Abian .
"Nay , makan dulu ya setelah itu mandi "
"kenapa kakak lakuin ini ke aku ? " jawab Nayla dengan bertanya namun masih dengan wajah mengarah ke pemandangan kota .
"maaf ,, " suara Abian terdengar lirih . "aku hilaf , kumohon maafkan aku" .
Sejak melihat Nayla yang tertidur dengan mata yang masih penuh dengan air mata . Abian menjadi merasa bersalah setelah mengingat apa yabg sudah dia lakukan pada Nayla . berkali kali Nayla memohon ampun padanya tapi dia tak menghiraukannya . penyesalan memang selalu datang terakhiran .
"maaf ,," ucap Nayla dengan suara lemah namun penuh penekanan .
Dia lalu menoleh kearah Abian dengan tatapan penuh kebencian .
"mudah sekali kakak bilang maaf , kakak bilang hilaf . kakak lupa , berkali kali aku memohon kepada kakak untuk tidak melakukan itu . berkali kali aku mengingatkan ke kakak kalau itu salah . tapi apa ? kakak tetap diam dan tak pernah menggubris omongan aku kakak malah semakin bernafsu untuk melakukannya . dan sekarang ketika kakak sudah merebut semua nya dari aku , kakak dengan gampangnya ngomong maaf ke aku "
Tangisan yang sedari tadi Nayla tahan kini sudah tak terbendung lagi . dengan cepat buliran hangat itu mengalir dengan deras membasahi wajah Nayla . Abian tak bisa berkata kata, dia hanya bisa tertunduk seraya menyesali perbuatanya kepada Nayla . Dia sendiri tak menyangka jika dia bisa melakukan hal senekat ini .
"maaf Nay , kakak salah . kakak menyesal " lirihnya .
Nayla berdecis sinis , " menyesal? setelah aku sudah kotor dan tak suci lagi kakak baru menyesal?" . Nayla tertawa , menertawai nasib buruknya itu .
"kakak tahu , kakak adalah laki laki yang paling brengsek yang pernah aku temui " kemudian kembali terisak .
"kakak tau , kakak berengsek . maki kakak sampai kamu puas Nay kakak akan terima itu . kakak sudah kehilangan akal sehat kakak saat itu , melihat lelaki menyatakan cinta padamu dan kamu menerimanya . kakak hanya ingin kamu jadi milik kakak"
"dari awal aku sudah bilang ke kakak . aku bukan milik kakak . dan satu lagi aku tidak pernah terima cinta dari siapapun" teriak Nayla .
Abian terlonjak kaget . benarkah Nayla tidak menerima cinta Raihan ? lalu bunga itu ? yang selalu dia bawa bawa waktu itu bukan kah itu bunga yang di bawa Raihan untuk menyatakan cinta nya saat itu .
"t-tapi bunga itu " Mata Abian beralih pada bunga berwarna merah yang tergeletak di lantai . Nayla berdecis sinis menatap bunga yang tergeletak .
"jadi gara gara bunga itu, kakak menghancurkan masa depan ku ?"
"maaf , kakak benar benar salah . kakak janji akan bertanggung jawab . tapi kakak mohon maafkan kakak" ucap Abian seraya berusah memeluk gadis itu , namun dengan cepat gadis itu menepis . Dia merasa jijik jika harus bersentuhan dengan lelaki yang sudah merenggut kesuciannya .
Entah apa yang sedang di rasakan Nayla saat ini . apakah dia merasa sedikit lega mendengar perkataan yang di ucapkan oleh kakaknya itu jika dia akan bertanggung jawab atas Nayla . tapi , dia masih sangat marah dan tak terima dengan apa yang telah kakaknya itu perbuat. belum lagi apa yang akan di fikirkan ileh kedua orang tua angkatnya nanti jika mereka mengetahui hal ini . Nayla takut mereka akan merasa kecewa dengan nya. Mereka sudah berbaik hati mau merawat dan menjadikannya anak dari mereka tapi malah ini yang mereka dapatkan .
Tangisan Nayla kembali terdengar keras . Membuat Abian semakin merasa bersalah . Dia bingung cara menenangkan Nayla , sedangkan gadis itu sama sekali tak mau dia sentuh . bahkan makanan yang dia bawa sedari tadi pun tak sedikit pun dia sentuh .
Setelah menenangkan diri , Nayla beranjak ke kamar mandi . membersihkan diri . dia mencoba untuk menjadi kuat . setelah kembali dari kamar mandi . dia kembali merebahkan tubuh nya di kasur . tak memperdulikan lagi jika masih ada Abian yang terus menatap nya dengan tatapan sendu .
"Nay , please makan dulu " bujuk Abian .
Nayla tetap diam tak menggubris perkataan Abian . tubuhnya sengaja membelakangi Abian . dia malas walau sekedar melihat wajah Abian . karena setiap melihat nya , kenangan buruk itu selalu kembali berputar di kepala nya .
"""""
satu minggu,,
dua minggu ,,
satu bulan , berbulan bulan akhirnya Nayla bisa menerima sedikit demi sedikit Abian di hidupnya . Apalagi dengan usaha yang pantang mundur Abian terus berjuang mendapatkan maaf dari Nayla .
Walau sulit , namun akhirnya Nayla luluh juga ketika melihat keseriusan yang diperlihatkan oleh Abian kepadanya . Entah sejak kapan rasa nyaman itu muncul di hati Nayla .
Walau berawal dari sebuah kesalahan , Abian berjanji jika Nayla adalah wanita satu satunya untuk nya . dan dia akan se segera mungkin akan memberitahukan dan meminta restu soal hubungannya dengan Nayla .
"""""
Share this novel