ban 10

Short Story Completed 4481

Nayla meringkuk diatas kasur nya tak henti hentinya menangis . mengingat apa yang sudah Abian lakukan padanya . dia tak menyangka Abian yang terkenal pendiam bisa melakukan hal senekat ini . Nayla bahkan tak bernafsu untuk makan malam . walau Abian terus memanggilnya untuk makan malam .

Hari ini Nayla berangkat diantar oleh Abian . semalam Nayla tak bisa tidur dia terus menangis mengakibat kan wajah nya yang pucat dan matanya yang bengkak dapat di lihat jelas oleh Abian .

"kamu sakit ? meding istirahat jangan masuk dulu "

Nayla menggeleng " aku gapapa" ucapnya lemas .

"segitu nya pengen kuliah biar bisa ketemu sama si raihan iya ?"

Nayla berdecak kesal "ini ga ada sangkut pautnya sama kak reihan aku cuma ga mau kelewat mata kuliah lagi"

"oh oke , kalo ga kuat telpon kakak biar kakak jemput . dan satu lagi jangan deket deket sama raihan"

Nayla mendengus sebal . dia langsung pergi meninggalkan Abian tanpa menjawab. Abian tak merasa bersalah sama sekali padahal semua yang terjadi pada Nayla disebabkan oleh nya .

"""

Selama dikelas Nayla terus tertidur matanya tak bisa diajak kompromi untung saja tubuhnya yang kecil dapat tertutupi oleh teman yang duduk didepannya yang memiliki tubuh lebih besar darinya sehingga dia tak dilihat oleh dosennya . Silvia menatap wajah Nayla heran . mata nya yang masih terpejam terlihat sangat kelelahan . makanya dia tak berani membangunkan Nayla walau kelas sudah lama usai .

Nayla menggeliat merasakan tubuhnya sedikit enakan sehabis tidur . Saat tersadar Nayla begitu kaget melihat kelas yang sudah kaget hanya menyisakan dia dan Silvia yang menatap heran padanya .

"kok udah sepi sih ?"

"udah pada pulang Nayla dari tadi "

"kok ga bangunin aku ?"

"kamu keliatan cape banget jadi aku ga berani bangunin lah "

"maaf ya Silvia kamu jadi telat pulangnya gara gara aku "

"ga papa nay . lagian kan kosan aku deket sini . Yaudah kita pulang yuk . kayaknya juga Kakak mu udah ada di depan tadi dia nelfon trus aku angkat soalnya kamu ga bangun bangun . maaf ya nay "

"hah? iya iya gapapa sil "

Padahal hari ini Nayla berniat ingin menginap di rumah Sivia selama beberapa hari . dia merasa ga nyaman harus pulang kerumah dan bertemu dengan Abian. Tapi , karena ketiduran malah membuat silvia mengangkat telfon dan menyuruh Abian menjemputnya .

Benar saja , diluar sudah ada Abian yang berdiri bersandar di mobilnya memandang lurus kearahnya seraya tersenyum seolah tak terjadi apa apa diantara mereka .

"tuh kakak mu udah sampai. Samperin gih"

"iyasudah aku duluan ya sil , maaf ngerepotin kamu"

"iya gapapa nay"

Nayla segera menghampiri Abian yabg sudah membukakan pintu untuknya . setelah menutup pintu Nayla , Abian bergegas memutar kearah pintu kemudi . menggunakan sealbelt dan melajukan mobilnya .

Abian melirik kearah Nayla sekilas . kemudian kembali fokus pada arah depan. "kamu ketiduran dikelas? kan udah kakak bilang kalo sakit jangan masuk"

"aku ga sakit cuma kurang tidur" jawab Nayla ketus seraya melihat bahu jalan .

Abian melirik sekali lagi pada adiknya . namun tak menjawab apapun karena sepertinya jika dia menjawab pasti akan berdebat lagi .

Abian memarkirkan dan menghentikan mobilnya dihalaman kantor. tentu membuat Nayla melotot kaget .

"ini mah kantor kak , bukan rumah "

"iya ini kantor kakak, maaf kita kesini dulu kakak masih ada kerjaan dan meeting dikantor "

"kalo sibuk , ngapain pake acara jemput segala sih . aku kan bisa naik taksi online aja "

"udah jangan kebanyakan ngomel kamu . mending turun sekarang . kalo kamu capek nanti bisa lanjut tidur di kantor kakak . lagian kerjaan kakak sedikit lagi aja"

Dengan malas Nayla mengikuti langkah Abian . kepalanya dia putar ke kanan kekiri melihat betapa besar dan menjulangnya kantor kakaknya ini . mereka menaiki lift karena kentor abian berada di lantai paling atas saat sampai dan keluar lift . mereka langsung memasuki ruangan yang didepan pintu ada sosok wanita cantik yang sudah pasti secretaris Abian .

Secretaris itu tersenyum seraya menyapa Abian dan Nayla ramah .

"maura , bawa berkas yang akan kita bahas buat meeting nanti. oh iya sekalian tolong bawain minuman dingin buat adik saya "

"baik pak "

Nayla kembali mengikuti langkah Abian masuk ke dalam ruangan . Dia duduk pada sofa yang tersedia di dalam ruangan itu sedang kan Abian langsung menuju kursinya . Tak lama Maura datang dengan membawa berkas juga nampan berisi minum .

"ini minumnya mbak "

Nayla menerima dengan ramah apalagi Maura memberikannya dengan sangat ramah juga "ah , iya mbak . terima kasih maaf ngerepotin"
Maura mengangguk , kemudian berjalan menuju kearah meja Abian dan menyerahkan berkas lalu berbincang sedikit dengan Abian .

"oh oke Maura , terima kasih 10 menit lagi kita adakan meeting nya "

" baik pak Abian" maura mengangguk lalu undur diri .

Nayla meenggak minuman dan beberapa camilan yang dibawakan oleh secretaris Abian . sedangkan Abian membaca berkas yanh dibawakan oleh Maura tadi . Setelah sepuluh menit membaca , Abian keluar untuk meeting .

"Nayla , kakak meeting dulu kamu tunggu disini saja"

Nayal hanya mengangguk . lalu kembali fokus dengan ponsel dan makanannya . tak mendapat jawan lain selain anggukan Abian memilih segera keluar menuju ke ruang meeting .

setelah setengah jam meeting . Akhirnya Abian selesai dan kembali menemui Nayla di ruang kerjanya . Saat membuka pintu Abian tersenyum kearah Nayla yang sedang tertidur pulas . Dia mendekati adiknya itu , berjongkok tepat diwajah adiknya yang tertidur dengan tenang . Abian mengecup kening Nayla pelan agar sang adik tak terusik oleh nya .

"kamu kalo tidur kayak gini tenang banget ya sayang . coba aja kamu ga ngeyel di omongin kakak . kejadian kemaren ga bakal terjadi"

Abian menatap sendu pada wajah tenang Nayla . mengingat kejadian kemarin saat dia hampir kehilangan akal sehatnya . Dia tak bermaksud melakukan hal gila semacam itu . Tapi Nayla terus membangkang , sedangkan dia paling tak suka di bantah .

Tak berselang lama , Nayla menggeliatkan tubuhnya . mengerjapkan mata nya beberapa kali melihat sesorang memandangi nya tepat di depannya . ketika sadar , Nayla segera terlonjak kaget beralih posisi yang tadi berguling sekarang menjadi duduk kala melihat Abian tengah berjongkok menatap nya .

"kakak ngapain ? bukannya sedang meeting"

"meetingnya sudah selesai sayang . kamu sih asik tidur aja"

Nayla menggeser dan membenarkan posisi duduknya sedikit menjauh dari Abian . Abian terkekekh melihat prilaku Nayla padanya . dia tahu betul apa yang sedang Nayla fikirkan tentangnya kali ini . raut wajah Nayla jelas tertebak oleh Abian .

"aku berjongkok tadi karena ingin membangunkan mu . karena sudah sore ayo kita pulang .

"ah , iya ayok ."

"tapi wajah mu menunjukkan , kalo kamu punya pikiran lain tentang kakak"

"mm-maksud kakak apa?"

"kamu berfikir kakak akan melakukan hal seperti kemarin , atau memang kamu menginginkannya" Abian menaik turunkan alisnya menggoda Nayla seraya mencondongkan tubuhnya kearah Nayla.

"ngaco ! udah ah aku mau pulang"

Nayla mendorong tubuh Abian agar menjauh dari nya . lalu bergegas keluar dari ruangan itu . Abian yang terkekeh lalu mengikuti langkah kaki Nayla yang sudah berada sedikit jauh dari nya .

"bisa gila aku lama lama deket deket kak Abian" gumam Nayla sendiri .

"""""

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience