bab 8

Short Story Completed 4481

Nayla terus mendiamkan Abian dari mulai di cafe tadi . Dia tak habis fikir , mengapa kakak ya bisa begitu posesif seperti itu . mengapa harus memaksanya pulang kala dia sedang bersama teman teman nya . Bahkan kakak nya menunjukkan wajah tak suka nya pada teman lelakinya itu .

Saat mobil Abian sampai dan berhenti di halaman rumah . Dengan cepat Nayla turun dari mobil tanpa mengucapkan sepata kata pun . Nayla terus menuju kerumah dengan wajah kesal nya .

Abian yang mendapati adiknya seperti itu hanya bisa menatap kepergian sang adik sampai tak melihat nya lagi . Abian menghembuskan nafasnya sekali "emang yang gua lakuin salah?" gumamnya . lalu beranjak keluar dari mobil menuju kedalam rumah . Abian sudah tak mendapati adiknya dimana pun lagi . Abian sudah tahu pasti adiknya sudah masuk kedalam kamarnya . Abian sekilas menatap kamar Nayla yang tertutup lalu melangkahkan kaki nya menuju kamarnya sendiri .

""""

"sebel banget sih aku sama kak Abian , kenapa harus nyeret paksa aku pulang sih ? kan aku ga enak sama Silvia . dia udah lama banget ngajakin aku kesana" maki Nayla pada Abian .

krukk ,, krukk suara perut Nayla berbunyi karena saat ini sudah pukul 2 siang dan dia belum makan siang . sebab saat di cafe dia belum sempat memakan apapun disana keburu Abian datang dan memaksanya pulang .
Nayla berjalan keluar kamar menuju dapur , dia menatap sekeliling rumah nya yang sepi tak ada siapaun karena ini masih merupakan jam kerja kantor.

Setelah sampai di dapur Langkah kaki nya tiba tiba terhenti saat dia melihat Abian sudah lebih dulu duduk dan makan di meja nya . Nayla yang masih kesal dengannya berniat untuk kembali kekamar nya saja . Nanti dia akan turun lagi saat kakaknya sudah selesai tapi belum juga melangkahkan kaki nya tiba tiba Abian menyadarinya .

"kalo laper ya makan aja , aku tau kok kamu belum makan kan "

Nayla membalikkan tubuh nya . menghampiri meja makan tanpa berniat menjawab ucapan Abian sama sekali . Dia segera duduk di kursinya mengambil nasi dan lauk porsinya melahapnya dengan cepat tanpa melirik kearah Abian sedikit pun .

Abian terus menatap wajah adiknya yang terus ditekuk sedari tadi. bahkan saat dia bicara pun , Nayla tak meresponnya sama sekali .

"kamu kenapa? marah sama kakak?" tanya Abian yang mulai jengah karena terus di diamkan oleh Nayla .

"gak " ucap Nayla tanpa melirik sedikit pun .

"jangan bohong, aku bisa liat dari cara kamu jawab omongan kakak"

"apaan sih orang aku ga marah" jawab Nayla ketus.

"oke , kakak minta maaf kalau ini tentang di cafe tadi"

"hmm"

Nayla segera beranjak dari kursinya . meletakkan piring kotor pada tempatnya begitu juga Abian langsung mengikuti sang adik . Nayla bergegas meninggalkan Abian yang masih mengekorinya di belakang .
Abian terus memangil Nayla , namun gadis itu tak menggubris panggilan dari Abian sama sekali dia terus melanjutkan langkah kakinya tak perdulikan Abian yang terus memanggil nya . sampai Nayla masuk ke kamar baru lah Abian berhenti mengekorinya .

""""

Semua keluarga sedang menyantap makan dengan hidmat tidak ada yang bercanda kali ini . semua fokus dengan makanan mereka masing masing.

"ah iya Adrian , kamu jadi keluar kota ?"

Semua menoleh kearah Adrian karena baru menetahui hal ini kecuali ayahnya . Adrian menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan wira .

"iya yah jadi , besok langsung kesana abis anter Nayla"

"kakak, mau kemana?"

"kakak ada kerjaan di surabaya , besok langsung kesana abis anter kamu kuliah "

"kok , dadakan nak " tanya Almira .

"iya bun , jadwalnya dimajuin"

"berangkat jam berapa?" kini wira bergantian bertanya .

"jam 8 yah "

"yah berarti ga bisa nganterin Nayla ke kampus dong "

Adrian menoleh kearah adiknya seraya tersenyum melihat ekspresi sedih adiknya yang menggemaskan menurutnya itu .

"bisa , jam 7 kan kamu masuknya"

Nayla menggeleng lemas seraya menundukkan kepala nya "hari ini jam 9 , dosennya minta diundur karena ada urusan"

Adrian menganggukkan kepala nya . lalu mengerjapkan mata seolah mendapat ide. Bahunya ia senggolkan pada Abian yang fokus dengan ponselnya.

"yaah , tapi kan ada bang Abian dek . sekalian aja kalian anter kakak ke Bandara dulu "

Abian yang terusik oleh senggolan Adrian langsung menoleh ke arah Adrian lalu kemudian ke Arah Nayla .

"bisa aja "

"ga perlu" ucap spontan Nayla sedikit keras membuat semua yang berada di meja makan menoleh kearahnya .

"kenapa? kamu masih marah sama kakak?" tanya Abian lagi lagi mengagetkan semua orang begitu juga Nayla langsung melihat kearah yang lain sesaat kakak nya melayangkan pertanyaan padanya .

"bb-bukan begitu , kan kantor kakak beda arah sama kampus aku jadi aku fikir itu bakal ngerepotin kakak "

"ga masalah "

"tuh , kakakmu ga masalah kok . jadi jangan sungkan ya nak . lagian kalo ga sama kakak mu . kamu kamu sama siapa berangkatnya soalnya seminggu kedepan bang udin bakal anterin ayah terus"

"heumm iya deh yah "

Nayla hanya bisa pasrah . Dia melihat kakak sulungnya yang sedang fokus dengan makanan sejenak . Pikiran nya bergelut didalam kepalanya . Dia sedang tidak ingin berdekatan dengan kakaknya karena masih kesal . Tapi , ternyata malah harus pergi kuliah diantar nya karena Adrian ada kerjaan diluar kota.

"""""

Abian kembali kekamar nya setelah menyelesaikan makannya . Dia mendadak kesal dengan adiknya . mengapa begitu ingin menjauh dari nya . hanya karena mengajaknya pulang lebih awal saat siang tadi dia menjadi marah dan kesal padanya . salah nya dimana? pikirnya .

Setelah lama berfikir , Abian memutuskan untuk menemui Nayla dikamarnya . Ia mengetuk pintu kamar Nayla setelah mendapat balasan pintunya dibuka oleh sang empunya .

"kenapa kak?" tanya Nayla dengan nada jutek . kepalanya hanya dia tongol kan sedikit keluar .

"kakak mau ngomong " ucapnya lalu menyelonong masuk kekamar adiknya . tak mengindahkan larangan adiknya .

"ngomong diluar aja bisa kan , ga perlu masuk kekamar aku segala"

"gabisa"

Nayla kesal dengan sikap kakak nya yang satu ini . benar benar susah ditebak oleh nya . Ingin sekali rasanya Nayla melayangkan tinju pada kakaknya ini , tapi dia tak berani karena tubuh kakaknya dua kali lipat lebih besar dari dia sepertinya .

Nayla memutar bola matanya dengan malas "mau ngomong apa?"

Abian menoleh kearah adiknya yang terus berdiri dihadapannya dengan berdecak pinggang.

"aku ga suka kamu dekat dengan cowok yang tadi siang"

Nayla mengerutkan keningnya . menatap aneh kearah kakaknya itu . dia tahu betul dia kakaknya tapi bukan kah dia tidak berhak mengatur atur soal mau berteman dengan siapapun dia .

"suka suka aku lah , kakak ga berhak ngatur aku mau berteman sama siapun"

"tapi kakak ga suka"

"itu urusan kakak , bukan urusan aku. mending sekarang kakak balik kekamar kakak "

Nayla mengusir Abian dari kamarnya . dia tak habis fikir dengan Abian yang tiba tiba menyuruhnya untuk tak dekat dengan teman lelakinya .

"aneh sekali" ucapnya sesaat setelah kakaknya melangkah keluar dari kamar nya .

""""

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience