sekitar jam 6 lewat 30 nayla terbangun . itu pun karena dia tersentak kaget kala dia bermimpi terjatuh dijurang yang lumayan dalam . napasnya memburu tak karuan , mata nya mengedar sekeliling ruangan . saat tersadar kini dia berada di kamar baru nya barulah dia merasa lega .
nayla buru buru bangun ketika melihat jam diponselnya sudah menunjukan puku setengah 7 pagi.
"aku kesiangan?" ucapnya pelan saat dia merasa ada cahaya dari jebdela kamar barunya itu .
nayla memutuskan untuk segera mandi . merasa tidak enak pada almira dan wira belum juga sehari dia sudah bangun kesiangan . dengan langkah buru buru nayla segera menuruni anak tangga dengan cepat . untung saja dia tidak terjatuh . tapi baru saja beberapa langkah menuruni tangga . dari bawah tangga terlihat Almira baru saja akan menaiki tangga namun mengurungkan langkahnya ketika melihat nayla sudah terlihat olehnya . almira tersenyum ke arah nayla seraya mengibas ngibakan tangan nya seolah mengajak nayla untuk cepat cepat turun .
" nayla , ayok sarapan dulu "
nayla mempercepat langkah . menyusuri anak tangga yang dirasa panjang sekali oleh nya . lalu melangkahkan kaki nya menuju meja makan . dan menuju kursi yang sudah ditunjukan ileh Almira sebelumnya . Nayla terus menunduk tak kala dua sosok lelaki muda menatap nya , yang satu menatap dengan tajam sedangkan yang satu menatap ramah dengan senyuman. nayla takut dan juga malu .
"nayla " panggil wira .
" i-iyya om"
"mulai hari ini jangan panggil om lagi ya . panggil ayah saja . panggil tante almira bunda " ucap wira kemudian diangguki setujuboleh almira .
"mulai hari ini kamu anak kami , dan yang duduk didepan kamu mereka adalah kakak kakak kamu mulai sekarang . yang itu kakak pertama kamu Abian dan yang tepat didepan kamu itu namanya Ardian " imbuh almira .
nayla mengangguk canggung . kemudian melirik kearah depan bergantian. nayla membalas senyuman ardian saat mendapati kakak keduanya itu tersenyum kearah nya . lalu melirik kearah abian yang sama sekali tak memberikan respon apapun . lalu kembali menundukan kepala nya menggigit kecil bibir bawah nya cemas . melanjutakan makan nya dengan tenang . walau sebenarnya nayla merasa sangat canggung . apalagi melihat kakak pertamanya itu tak bereaksi apapun . membuat nayla berpikir kalau abian tak menyukai keberadaannya .
"nayal, habis sarapan mau ikut ke halaman belakang ? disana ada kebun kecil nay. ayah bilang kamu suka berkebun" tanya ardian mengurai kecanggungan diantara mereka.
nayla menoleh kearah ardian lalu tersenyum matanya berbinar dari kecil dia sangat suka berkebun " boleh kak?"
"tentu , cepat habiskan makanan mu kita langsung kesana nanti"
nayla mengangguk cepat lalu dengan segera menghabiskan makanan dipiringnya tak lupa meminum susu coklat kesukaannya . begitu pula dengan abian dan ardian yang sudah selesai dengan makanannya . abian yang hendak beranjak lebih dulu di halau oleh ardian .
"bang , lo mau kemana ?"
abian menaikan satu alis nya merasa aneh dengan pertanyaan adiknya barusan . tumben sekali menanyakan hal tidak sepenting itu padanya .
"kamar lah , mau kemana lagi "
"kan kita mau kekebun "
ucapan ardian lagi lagi membuatnya bingung . bukankah yang berjanji tadi dia lalu mengapa malah mengajak nya .
"lah , kan elo yang mau ajak liat kok malah bawa bawa gua?"
"kamu juga ikut abian . biar tambah deket sama nayla " kali ini wira yang angkat bicara .
dengan malas abian mengiyakan ajakan ardian . melangkah gontai mengikuti ardian dan nayla yang sudah lebih dahulu melangkah kan kaki menuju halaman belakang rumah .
nayla benar benar terkejut dengan apa yang barusan dia lihat . halaman belakang rumah ini benar benar luas . bahkan kebun yang di bicarakan oleh ardian terbilang cukup luas . terdapar beberapa jenis sayuran yang ditanam dan juga beberapa jenis buah buahan kecil disana.
"kok punya ide bikin kebun begini kak ?"
"gatau , itu ide bang abian . katanya sih biar halaman belakang ga kosong kosong amat "
nayla menganggukan kepala nya beberapa kali seraya menatap sayur sayuran didepannya itu . abian yang di sebut sebut namanya itu hanya mendengus seraya mengotak atik ponselnya . tak lama ardian tersentak tak kala merasakan sesuatu bergetar dari saku celanannya . meraih ponselnya yang berdering . menatap kearah ponselnya seraya mengerutkan keningnya.
"kakak angkat telepon dulu , kamu bareng bang abian dulu ya "
ardian memegang puncak kepala nayla lalu pergi menjauh untuk mengangkat telepon . nayla tersenyum lalu mengangguk singkat menatap punggung ardian yang berlalu meninggalkannya sendiri bersama abian . sepeninggalan ardian suasana canggung mulai terasa . nayla melirik abian yang sedari tadi tidak bersuara sama sekali . sesekali nayla berdehem pelan menggigit bibirnya bawahnya . dia bingung akan melakukan apa . bertanya pun dia bingung ingin menanyakan apa .
nayla memberanikan diri untuk membuka obrolan diantara mereka . dengan ragu dia berkali kali membuka mulutnya namun suara nya tak pernah berhasil keluar . sadar dengan gelagat nayla abian menyimpan ponselnya ke saku celananya . melirik ke arah adik angkatnya itu yang terus terusan menunduk sedari tadi .
"mau metik stoberi ?"
nayla tersentak mendengar suara abian , mengangkat kepala nya menoleh ke arah abian yang juga melihatnya .
"emang ada ?" tanya nya sedikit pelan , karena sedari tadi yang dia lihat hanya sayur sayuran hijau saja .
abian menganggukkan kepalanya pelan . menunjuk sesuatu dengan dagunya
"ada , disebelah sana. kayaknya juga ada yang mateng buahnya "
kepala nayla menengok mengikuti arahan abian tadi . lalu mengekori abian yang berjalan didepannya . sampai ditempat sudah terlihat buah buah stoberi yang merah merah bergantungan diarea pohonnya . membuat mata nayla berbinar apalagi stoberi salah satu buah favorite nya . abian juga mempersilahkan nayla untuk memetik buah stoberi disana . sekalian untuk orang orang dirumah . dengan senang hati nayla memetik satu persatu stoberi yang sudah matang di masukkan kedalam keranjang kecil yang memang sudah di sediakan di sana .
"ini kakak yang tanam ?" tanya nayla basa basi , menoleh sekilas kearah abian yang mengangguk.
"iya tapi dilanjutin sama bi nina"
nayla mengangguk mengerti dengan jawaban sang kakak . walau bagaimana pun kakaknya ini bukan seorang pengangguran jadi tidak mungkin punya banyak waktu untuk berkebun . nayla mengambil beberapa buah stoberi untuk dia cuci di keran yang memang disediakan untuk menyirami tanaman disana .
melahap stoberi yang baru saja dia petik dari kebun . nayla tersenyum tangan nya dia ulurkan ke arah abian seraya memberi stoberi yang sudah dia cuci bersih .
"kakak mau?"
"tidak "
nayla kembali melahap beberapa buah stoberi . Abian yang sedari tadi diam kini menatap adik angkatnya itu dengan intens . yang sedang melahap stoberi . perasaannya tiba tiba berdebar kala nayla yang sesekali menoleh dan memberi senyuman pada nya . membuat abian hilang fokus dan menggeleng geleng kan kepalanya .
"kakak kenapa ?" tanya nayla dengan wajah yang tepat dihadapan abian .
"gapapa" jawab abian dengan suara serak .
tatapan nya berkilat dengan tatapan tajam kala melihay senyuman nayla yang muncul lagi . entah kenapa senyuaman itu terasa damai sekali bagi abian .
"""""
Share this novel