bab 11

Short Story Completed 4481

Seminggu sudah berlalu . kini Adrian sudah pulang dari Surabaya . begitu juga ayah dan bunda yang sudah dua hari yang lalu pulang dari rumah saudara . Adrian baru saja sampai rumah . Nayla segera menghampirinya .

"kak Adrian , akhirnya pulang juga" rengek Nayla .

Nayla sangat menunggu hari ini . sebab kalau Adrian sudah pulang berarti dia tak musti berangkat bareng Abian lagi pikir nya .

"waah , ruapanya adik kakak sudah kangen yaa "

"hahaa , iya aku kan pengen dapat oleh oleh dari kakak"

"yaah , ternyata oleh oleh yang di tunggu bukan kakaknya "

Semua tertawa melihat tingkah kakak beradik itu kecuali Abian . yang terus menatap tajam kearah Nayla . dia tak suka jika Nayla terlalu akrab pada Adrian . suasana didepannya ini sangat menjengkelkan hati nya .

"kak , besok udah mulai ke kantor kah ?"

Adrian mengangguk "iyaa , kenapa emangnya?"

"gapapa , berarti mulai besok udah ga perlu berangkat bareng kak Abian lagi kan ?" ucapnya sumringah , lalu melirik hati hati ke arah Abian yang menatap tajam padanya .

"loh kenapa? emang kalo bareng kak abian kenapa? kak abian kebanyakan diem ya nay ?" kini Ayah wira yang berbica seraya terkekeh .

"eh , nggak gitu yah . cuma kan kasian kak Abian kalo harus bolak balik anter Nayla . kan ga searah " elak Nayla .

Padahal hanya cara ini yang membuat Nayla bisa sedikit menjauh dari Abian . dia merasa risih terhadap Abian . Apalagi saat kejadian waktu itu kalau Abian tidak menganggap dia sebagai adik melainkan hal lain .

"oalah , yaudah tenang mulai besok bareng kakak okay"

"okayyy "

""""

Pagi ini Nayla bersemangat sekali pergi ke kampus . seperti tidak ada beban . senyuman nya terus tersungging di wajah manisnya . Dia segera duduk dikursinya . betapa kaget nya yang biasanya duduk dihadapan dia Adrian tapi kali ini malah Abian denga tatapan tajam mengarahnya membuat Nayla tak berani menegakkan kepalanya . Senyuman tersungging di bibir Abian kala melihat ekspresi wajah Nayla yang tak berani menatap matanya.

"kamu pikir , kamu bisa bebas hanya dengan Adrian yang sudah pulang . tidak sayang" ucap Abian dalam hati .

"Nay , ayok berangkat "

"ayok kak "

setelah berpamitan mereka berdua berjalan menuju keluar . Abian masih santai dengan seruputan kopi nya . Seraya mengetik sesuatu di ponselnya lalu dia kirim kan kemudian tersenyum lalu mengantongi ponselnya itu kedalam saku jas nya . tak lama ikut beranjak dari meja makan .

""""

Diperjalanan Nayla mendapati ponselnya bergetar . lalu memeriksa siapa yang mengirimkan pesan singkat padanya . Matanya melotot kaget melihat isi pesan dari Abian .

[ hati hati adikku sayang , jangan lupa jangan dekat dekat sama Raihan . ah satu lagi , jangan terlalu akrab sam Adrian ya , aku cemburu ]

"gila " gumam Nayla yang masih bisa didengar oleh Adrian .

"siapa yang gila dek?"

"ah ini kak , temen aku pada gila . ada tugas dari kapan batu mau dikerjain sekarang " elak Nayla .

Adrian membulatkan bibirnya seraya mengangguk angukkan kepalanya .
kemudian kembali fokus pada jalanan . Setelah sampai Adrian menghentikan mobilnya didepan gerbang kampus .

"udah sampai"

"makasih kak , Nayla masuk dulu yaa "

"iya , yang semangat kuliah nya . jangan pacaran aja "

"iss , Nayla gaada pacar yaa . udah ah nanti kakak kejebak macet lagi "

Nayla berdada ria pada sang kakak yang melajukan mobilnya . kemudian mulai memasuki halaman kampus . baru beberapa langkah , ada sosok yang memanggilnya ternyata silvia yang datang bersama Raihan .

"Nayla "

"silvi , kak Raihan" jawabnya ramah .

" Sumringah banget nih hari ini "

"iya nih , kak Adrian abis pulang dari Surabaya . banyak bawa oleh oleh . jadi aku bawain aja sekalian buat kalian " ucap Nayla seraya memberikan paper bag kecil ke silvia dan reihan bergantian .

"ih inikan buat kamu nay "

"nggak kok , kak Adrian banyak bawanya jadi ga mungkin abis kalo buat aku sendirian"

"serius nih "

"iya kak Raihan "

kemudian mereka melanjutkan perjalanan meunuju kelas nya . karena memang hanya tinggal beberapa menit saja kelas akan segera dimulai .

Dari kejauhan sebuah mobil berwarna hitam terparkir tepat diseberang jalan . ternyata Abian mengikutinya sedari tadi .

"akrab sekali kamu sayang sama Adrian . bahkan kamu juga lupa peringatan soal Raihan kayaknya . baiklah tunggu saja akibatnya adik manisku"

lalu mendengus kemudian melajukan mobilnya menuju kantor .

""""

Setelah kelas usai , Nayla bercanda ria bersama Silvia dan juga Raihan . mereka menceritakan kejadian didalam kelas yang menurut mereka lucu . kemudian berlanjut ke kantin untuk makan bersama .

"mau pada pesen apa biar aku yang pesenin" tawar Raihan .

"aku mie ayam , sama es teh manis aja kak"

"kalau Nayla ?"

"samain aja sama silvi kak"

"oke tunggu yaa , aku pesenin dulu"

Raihan beranjak dari kursi untui memesan makanan . tak berapa lama kemudian datang lagi bersama seseorang yang membantu membawakan makanannya .

"makanan datang" teriak Raihan .

"asiikk" sahut Silvia .

Mereka menyantap makanan mereka dengan lahap tak lupa diiringi dengan dengan bermacam candaan . Saat sedang tertawa karena Raihan yang terus melawak . Nayla tanpa sengaja melihat sosok yang dia kenali di pojok kantin sedang menatap tajam kearahnya . Saat dia memalingkan wajah nya dan kembali melihat kearah yang sama sosok tersebut sudah tak ada lagi . Tiba tiba ponselnya bergetar kembali . dia segera merogoh tasnya untuk melihat ponselnya . matanya kembali melotot melihat isi pesan .

[oh bagus yaa . masih berani ngelanggar larangan kakak ya ]

Silvia menyadari raut wajah yang tak biasa dari Nayla . langsung khawatir dan menanyakan keadaan Nayla langsung.

"Nay , kamu kenapa?"

"hah ? aku, aku gapapa kok " jawab Nayla menutupi .

mereka melanjutkan candaannya . kemudian beranjak untuk pulang . sesampainya di depan gerbang . Raihan menawarkan tumpangan lagi tapi ternyata Abian sudah berada disana lebih dahulu .

"ayok nay aku anter"

"kayaknya ga perlu deh kak , Nayla udah dijemput tuh" jawab Silvia seraya menunjuk kearah belakang Raihan dengan dagunya .

Spontan membuat Raihan dan Nayla menoleh kearah yang di tunjuk oleh Silvia . Benar saja sudah Ada Abian yang bersandar di mobil dengan senyuman khasnya seraya melambai lambai kan tangan kearah Nayla .

"kak Abian?" gumamnya .

"yah , gagal lagi deh . yaudah aku duluan yaa" pamit Raihan .

"iya kak hati hati" sahut Nayla dan silvia barengan .

Tanpa mereka sadari ternyata Abian sudah berada di belakang Nayla . mengeluarkan suara yang membuat kedua sahabat itu terlonjak kaget .

"ayok kita pulang"

"yaudah Nay pulang sono , udah dijemput "

"iya kamu hati hati yaa" ucap nya sebelum silvia meninggalkannya .

Nayla masih berdiam diri disana menatap silvia yang sudah tak terlihat oleh pandangannya .

"harusnya kamu yang hati hati" bisik Abian lembut tepat di telinga Nayla . sontak membuat Nayla bergidik dan langsung mengusap telinganya lalu menjauhkan tubuhnya dari Abian .

"is jangan bisik bisik bikin merinding aja"

"lagian bengong aja , bukannya cepat pulang"

"iya iya"

Nayla langsung menuju kemobil meninggalkan Abian dibelakangnya . segera masuk kemobil dan memaki sealbelt nya . kemudian tak lama Abian masuk kemobil . melirik sebentar kearah Nayla kemudian tersenyum .

"kenapa tiba tiba ngejemput? kan aku pulannya sama kak Adrian"

"sekalian lewat "

"bohong , kantor kakak beda arah "

Abian melirik lagi kearah Nayla kemudian terkekeh .

" sengaja mau kasih pelajaran ke kelinci manis kakak . soalnya ga ngindahin larangan kakak"

Nayla melotot kaget mendengar ucapan Abian . dia langsung teringat kejadian waktu di kamarnya . Kini dia menjadi takut apalagi Abian tersenyum padanya yang tidak dapat diartikan olehnya .

Tak berapa lama Nayla menghembuskan nafasnya lega ketika melihat jalan yang dilewati adalah jalan menuju rumahnya . kemudian setelah sampai Abian mengehentikan mobilnya . Nayla buru buru melepaskan sealbelt nya . melihat itu Abian hanya terkekeh melihat kelakuan Nayla yang semula ketakutan lalu menjadi tenang saat sudah sampai rumah . Bahkan Nayla terlihat buru buru untuk meninggalkannya .

"gemes banget sih Nay "

""""

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience