" Airaaaaa bangun llo udah janji bakal ngajarin gue main sepatu roda " teriak Farah menggema seantero ruangan
" Berisik llo toa masjid " ujar Aira kesal
" Banguun Aira. Kalau llo kagak bangun juga gue bakal terus teriak teriak sampe gendang telinga llo pecah "
" Iya Far gue bangun "
Aira kemudian beranjak dari ranjangnya memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.
***
Aira dan Farah bersiap siap memakai sepatu roda setelah itu mereka berjalan menggunakan sepatu roda. Aira yang sudah lancar terlihat biasa saja sedangkan Farah dari tadi dia terjatuh terus menerus karena tidak bisa menjaga keseimbangan
" Aduhh Ra gue gabisa bisa nih. Mana kaki pada sakit lagi dari tadi jatuh mulu " keluh Farah
" Baru gitu aja udah ngeluh. Ayo sini gue pegangin tangan llo. Lo harus jaga keseimbangan " ujar Aira
Farah terus berjalan memakai sepatu roda dengan bantuan Aira meskipun sesekali Farah terjatuh membuat Aira tak dapat menahan tawanya
" Yee Ra gue bisa nih " ujar Farah senang
" Oke. Llo jalan ikutin gue dari belakang yaa " ujar Aira
Farah hanya menagguk. Kemudian Aira berjalan dengan santai di depan Farah. Farah terus memperhatikan cara Aira memainkan sepatu rodanya
" Farah hati hati ya di depan ada polisi tidur " ujar Aira sedikit menengok ke belakang
" Bangunin aja Ra polisinya udah siang gitu jangan tidur terus " ujar Farah polos
" Ehh maksud gue bukan polisinya lagi tidur tap- "
" Awwh "
" Farahh " Aira berlari mendekati Farah yang jatuh tersandung polisi tidur itu
" Far llo gak apa apa ? " tanya Aira khawatir
" Ck. Kenapa llo gabilang kalau polisi tidur itu ini " kesal Farah
" Emang llo gak tau ini namanya apa ? "
Farah menggeleng sebagai jawaban
" Terus llo manggil ini pake sebutan apaan ? Setau gue ini polisi tidur "
" Gue manggilnya jalan buncit atau jalan hamil gitu " ujar Farah polos
Aira menepuk jidatnya frustasi. Bagaimana bisa dia mempunyai sahabat seperti Farah ini
" Lah kalau hamil bapaknya siapa ogeb. Mana ada jalan bisa hamil " geram Aira
" Ihh kan gue gatau Ra " ujar Farah sambil mwngerucutkan bibirnya
" Udah kagak usah manyun gitu kaya seksi aja bibir llo " celetuk Aira
" Ish bibir gue seksi kalii "
Aira menghela nafas berat. Debat dengan Farah pasti ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama debatnya akan di menangkan oleh Farah dan kemungkinan kedua debatnya tidak akan berhenti berhenti
" Iya dah iya. Yaudah kita istirahat aja dulu "
Farah mengangguk
" Llo duduk sini aja jangan kemana mana. Gue mau beli minuman dulu "
Farah mengangguk lagi. Kemudian Aira melenggang pergi meninggalkan Farah sendiri. Dimenit kemudian Farah di kagetkan oleh munculnya sosok pria aneh yang pernah meminta pertolongan padanya.
Sosok itu semakin mendekat ke arah Farah. Seketika itu bayangan dia di UKS terputar kembali. Dia takut kejadian waktu itu menimpanya lagi. Farah tak bisa melakukan apa apa wajahnya berubah menjadi pucat. Keringat dingin mulai bercucuran di tubuhnya hingga tubuhnya lemas pandangannya kabur
" Faaraahhh "
Samar samar dia sempat mendengar teriakkan Aira setelah itu semuanya menjadi gelap.
Share this novel