Farah menghempaskan tubuhnya di ranjang senyumnya terus mengembang ia sangat bahagia
" kayanya ada kabar baik nih " ujar Aira yang sudah berdiri di ambang pintu
Farah menoleh ke sumber suara itu dan tersenyum sok manis
" apaan sih llo senyum senyum gitu " ujar Aira yang berjalan mendekati Farah
Aira ikut menghempaskan tubuhnya di samping Farah
Matanya menatap lurus langit langit kamar
Tatapannya sendu entah apa yang sedang ia pikirkan
" jadi gimana ? " tanya Aira
Farah menoleh dan menautkan kedua alisnya pertanda bingung
" gimana apanya ? "
" ya hubungan llo sama Andre gimana ? " Aira masih menatap langit langit
" gue udah jadian Ra sama Andre " ujar Farah dengan senyum mengembang
Aira langsung menoleh ke arah Farah menatap langsung manik matanya mencari kebohongan namun hasilnya nihil,Farah berkata dengan jujur.
" serius Far ? "
" he'em " dibalas dengan anggukan oleh Farah
Aira tersenyum tipis dan menatap kembali ke langit langit kamarnya
" llo beruntung Far bisa dapetin apa yang kamu mau " batin Aira lirih
Tak terasa air matanya menetes begitu saja ia segera menyeka air mata itu agar tidak terlihat oleh Farah
Keadaan hening Aira terus mengingat masa lalunya
Flashback On
Aira berlari kecil menuju taman favoritnya ia akan bertemu seseorang yang sangat ia sayang sejak kecil rasa sayang itu kini berubah menjadi Cinta
Aira duduk dengan manisnya di bangku taman matanya terus menyusuri sudut sudut taman mencari sosok yang ia cintai
Lama sudah Aira menunggu pria itu tak kunjung datang juga matanya berkaca kaca akibat menampung bulir jernih yang akan jatuh ke pipinya
" apa aku telat vin,maafin aku " lirihnya
Seketika itu tangisnya pecah ia tak tahu harus melakukan apa apa lagi
Dia terus menangis kehilangan seorang pria yang dia cintai.
Flashback Off
" Vin kamu dimana ? " ujar Aira lirih
Dia menoleh ke arah Farah yang sudah terlelap tenang dalam tidurnya
Aira tersenyum tipis,sambil membelai lembut pipi Farah sahabatnya
"llo beruntung Far sangat beruntung bisa dapetin apa yang llo mau,gue ? Gue kehilangan orang yang udah jagain gue dari kecil,entah dia kemana gue menyesal waktu itu datang terlambat " ujar Aira
Aira membalikkan badannya membelakangi Farah yang tertidur dengan damai.
Bahunya bergetar air matanya tak mampu terbendung lagi
Ia menangis dalam keheningan
Share this novel