Tibalah saat ini Andre, Farah, Kevin dan juga Aira berada di depan gedung tua belakang kompleks mereka
Farah sudah menceritakan semuanya kepada Aira, Aira begitu shock mendengar kabar meninggalnya Kevin dia juga merasa bersalah sudah berpikir macam-macam tentang Kevin
"Farah Andre" Panggil Aira
Farah dan Andre menoleh ke arah Aira yang entah sejak kapan sudah menangis. Kevin sangat bersedih melihat Aira yang sedang menangis ingin sekali dia menghapus air matanya tapi tidak bisa.
"Lo kenapa Ra ?" Tanya Farah khawatir
"Gue takut lo kenapa-kenapa Far" Ujar Aira sambil memeluk Farah
"Ra lo doain aja semoga kita berdua bisa dapetin gelang itu" Ujar Andre mencoba menenangkan
"Apa gak ada cara lain Ndre?" Tanya Aira
Andre menggeleng pelan, Aira semakin memeluk erat tubuh Farah sahabatnya itu. Farah juga sudah menangis melihat Aira yang sangat mengkhawatirkan keselamatannya.
"Far lo harus janji sama gue kalau lo harus balik dengan selamat" Ujar Aira lirih
Gue gak bisa janji Ra. Batin Farah
"Far pliiss lo janji sama gue" Ujar Aira lagi
Farah hanya mengangguk kecil, dalam hatinya dia tidak begitu yakin dengan keselamatannya.
"Far ayo kita masuk" Ajak Andre
Farah melepaskan pelukan Aira dan menghapus air mata Aira sambil tersenyum
"Lo doain kita ya Ra, semoga kita bisa dapetin gelang itu tepat waktu" Ujar Farah
Aira mengangguk yakin. Farah dan Andre berjalan dengan pelan memasuki gedung tua yang sangat gelap itu. Andre menggenggam erat pergelangan tangan Farah.
"Ndre apa kita bisa dapetin gelang itu tepat waktu?" Tanya Farah
"Kita berusaha dan berdoa aja Far, semoga kita juga selamat" Jawab Andre
Farah mengangguk. Mereka terus berjalan menelusuri ruangan demi ruangan yang begitu luas. Di awal ruangan mereka tidak mencium bau aneh tapi semakin kedalam mereka mencium bau amis darah.
Brak
Farah dan Andre terkejut mendengar suara benda jatuh dari belakang mereka. Mereka menoleh namun tidak ada apa-apa. Mereka kembali melanjutkan berjalan menghiraukan bau aneh dan suara benda jatuh itu.
Farah dan Andre di kejutkan kembali oleh sosok perempuan berjubah putih sedang duduk membelakangi mereka. Terdengan suara tangisan pilu sosok perempuan itu.
Farah mencengkeram erat baju Andre dia sangat ketakutan keringat dingin bercucuran di pelipisnya. Andre yang merasakan cengkeraman Farah mengusap lembut punggung tangan Farah untuk memberikan ketenangan.
"Boleh kami bertanya tentang gelang emas bergambar naga ?" Tanya Andre pada sosok perempuan itu
Perempuan itu terus menangis tidak menjawab pertanyaan Andre. Tak lama dia menghilang begitu saja dan
Bruukk
"Awhh"
"Farah" Andre berlari mendekati Farah yang tiba tiba terpental jatuh lumayan jauh darinya
"Ndre sakit" Ringis Farah
"Tetep sama gue Far" Ujar Andre sambil memeluk Farah
Farah mengangguk dan berdiri untuk melanjutkan menelusuri ruangan gedung itu.
Prang
Suara pecahan kaca terdengar jelas di telinga mereka berdua. Tidak ada siapapun di ruangan ini namun banyak suara dan benda-benda berjatuhan entah darimana asalnya.
Mereka terus berjalan menghiraukan suara benda-benda itu. Sampai sudah mereka di depan pintu sebuah ruangan kosong dengan bau amis darah yang sangat menyengat.
"Ndre waktu kita cuma tinggal 15 menit lagi" Ujar Farah
"Lo tenang ya kita pasti nemuin gelang itu" Ujar Andre menenangkan
"Ndre itu cahaya apa ?" Tanya Farah sambil menunjuk cahaya dari benda kecil di depan pintu ruangan itu.
Andre mengarahkan senternya ke arah benda cahaya itu senyumnya mengembang
"Far itu gelangnya" Ujar Andre
Farah tersenyum senang. Mereka berhasil menemukan gelang itu
"Far ayo kita masuk ambil gelangnya" Ajak Andre
Farah menggeleng
"Di dalem bau banget Ndre, gue tunggu disini aja ya" Pinta Farah
"Lo yakin berani ?" Tanya Andre
Farah mengangguk yakin
"Yaudah lo tetep disini ya, jangan kemana-mana sebelum gue keluar" Pesan Andre
Farah mengangguk
"Tapi lo jangan lama-lama ya" Ujar Farah
Andre mengangguk kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan itu untuk mengambil gelangnya.
Gelang itu kini sudah berada di tangan Andre dia tersenyum senang bisa mendapatkan gelang itu.
Andre segera keluar untuk menghampiri Farah yang sedang menunggunya di pintu ruangan itu
Sampai di depan pintu Andre tidak melihat Farah padahal Andre sudah berbicara padanya supaya tidak kemana-mana sebelum dia datang
"Faraaahh" Teriak Andre.
Namun Farah tak menyahut tidak ada tanda-tanda keberadaan Farah di ruangan itu. Hingga dia teringat ucapan Kevin sebelum mereka masuk
.
Kalian harus tetep bersama jangan terpisah apapun yang terjadi, karena kalau kalian terpisah sulit untuk mengembalikan salah satu di antara kalian.
Tubuh Andre melemas begitu saja, air matanya kinu sudah tak bisa dia tampung lagi di pelupuk matanya.
Gue bodoh Far, kenapa gue izinin lo gak ikut masuk sama gue. Gumam Andre lirih.
Share this novel