MIMPI NGERI

Romance Series 72600

Laily merenung lama gambar Ryan . Air mata nya menitis. Sungguh dia sangat merindui suami nya. Entah apa nasib Ryan sekarang ni . Makan atau tidak? Hidup atau mati?

"Kau kat mana sayang? ", Ryan mengusap ngusap foto Ryan.

Sudah 7 hari berlalu sejak kehilangan Ryan . Tiada satu berita pun tentang keberadaan suami nya. No telefon Ryan pun sudah gagal di hubungi. Bertambah sebak hati Laily memikir kan nasib suami nya.

" Madam ...",

Laily mengesat air mata nya. Lantas dia memusing kan badan nya. Terlihat wajah cemas Boy . Laily kehairanan.

"Ada apa Boy?", Soal Laily.

Boy terlihat cuba menyampai kan sesuatu. Tetapi terlihat dia teragak agak untuk berbicara.

" Cakap lah . kenapa?", Soal Laily lagi.

"Kami dapat berita tentang Bos ", Ujar Boy perlahan .

Spontan Laily tersenyum girang .

" Betul ke Boy? Mana Ryan sekarang? Dia ok kan?", Tanya Laily bertalu talu .

Boy menunduk kan kepala nya . Soalan Laily di biar sepi .

Laily mulai tak sedap hati. perlahan dia mendekati Boy.

"Boy ..Ryan okay kan?", Soal Laily. Suara nya sedikit bergetar .

Boy mengangkat sedikit kepala nya. Kemudian dia menggeleng.

" Cakap Boy. Ada apa ni?",

"Polis jumpa kereta Bos . ",

" Okay lepas tu?",

"Kereta tu terbakar .Dan ada mayat lelaki dalam tu. Kalau ikut dari informasi pihak polis ,kemungkinan besar itu bos ", Boy cuba bertenang menyampai kan berita itu kepala Laily .

Terasa bagai ada batu besar menghempap nya . Laily mahu pitam .Terasa segala nya berpusing . Sempat Boy menahan Laily dari tumbang .

" Duduk dulu Madam ...", Boy memapah Laily duduk di sofa

Laily meraup wajah nya berkali kali . Dia tidak percaya dengan aap yang berlaku .Tak Mungkin!!!!

"Tak mungkin Boy ..Tak mungkin", Laily sudah teresak esak .

Begini kah kesudahan nya? Kenapa bila aku baru mula nak bahagia ,dugaan sebegini datang?

" Madam banyak banyak bersabar. Mungkin juga tu bukan Bos . Sekarang ni kita kena pergi hospital dulu buat pengecaman . ",

Laily menekup mulut nya. Kuat kah dia kalau itu benar benar Ryan?

" Boy !",

Boy berpaling saat nama nya di seru .

Muncul Sofie yang sedang termengah mengah .

"Betul ke Boy? ", Soal Sofie cemas .

Boy hanya mengganguk lemah .

" My God ", Sofie sudah menangis .

Tergopoh gapah dia keluar dari rumah setelah di beritahu berita tentang Ryan. Sepanjang perjalan dia memikir kan hal itu .Seakan tak percaya pun ada.

Sofie duduk di sebelah Laily . Wajah Laily yang sudah merah akibat menangis itu di tatap simpati .

" Laily ...", Sofie memegang tangan Laily lembut .

Tidak dapat menahan tangis nya ,Laily memeluk erat Sofie .Di hambur kan tangis nya di bahu Sofie. Sofie membalas erat peluk kan Laily . Di usap lembut belakang Laily cuba menenang kan nya .

"Sabar Laily ", Pujuk Sofie lembut .

" Aku tak percaya mayat tu mayat Ryan. Mungkin orang lain ", Laily tersedu sedu sambil bicara .

Sofie melerai kan peluk kan nya .

" Mungkin juga .Sekarang kita belum tahu sepenuh nya. Kita doa supaya itu bukan Ryan ",

Laily mengesat air mata nya.

Telefon Boy berbunyi. Segera di angkat .Selepas berbual beberapa minit Boy kembali kearah Laily dan Sofie. Wajah nya cuba di tenang kan .

" Madam ...Cik Sofie ", Boy memula kan bicara nya

Sofie memandang Boy . Laily masih menunduk lemah .

" Kenapa Boy?", Soal Sofie .

"Budak kita baru call ,bagitahu kemungkinan besar itu memang mayat bos ", Ujar Boy sambil memandang Laily sayu.

Laily angkat wajah nya. Dia terdiam.

" Budak kita baru balik dari hospital. Mereka dapat tengok mayat .Di tangan mayat tu ada tatu yang serupa dengan Bos .",

Sofie terkedu. Laily memandang Boy kosong. Mulut nya seakan mahu berbiacara tetapi bagai kan tersekat . Laily bangun dari duduk nya.

"Apa dia Boy.", Soal Laily mahu kan kepastian .

Boy hanya diam membisu.

Laily berjalan selangkah dua. Kepala nya terasa pusing. Segala nya nampak gelap di pandangan nya. Seaat dua ,Laily jatuh pengsan .

" Laily !", Jerit Sofie sambil bergerak laju ke arah Laily

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience