PERASAAN

Romance Series 72600

Laily menangis apabila luka di lengan nya di sentuh Ryan . Teruk dia di bantai oleh Sofie tadi .Tak di sangka Sofie sekuat itu .Langsung tidak ada peluang untuk membalas.

"Tu lah kau .Berlagak sangat tadi .", Ryan menyapu ubat di luka Laily.

" Sakit lah !",

Ryan pandang Laily geram.

"Diam lah .Aku kerat tangan kau ni baru tau ", Marah Ryan .

" Kenapa kau tak marah Sofie tibai aku tadi? KAu sengaja kan? Suka lah kan tengok aku teruk macam ni.", Rungut Laily .

Ryan menekan kuat luka Laily .Mengaduh Laily .

"Apa masalah kau ni hah?? ", Soal Laily keras.

" Kau yang nak terlibat dengan benda ni. Luka kau ni sikit je . Nanti silap silap2 tangan kau ni kene potong. ",

Laily mencebik .

" Aku nak train kau jadi keras . Sebab tu aku biar je kau kene bantai tadi .Jadi kan pelajaran baru. Lepas ni jangan biar orang pukul kau ", Bebel Ryan .

Laily tersengih . " Bila kita nak belajar guna pistol? Tak sabar dah ni ",

" Belum lagi . Tunggu kau dah pandai bertinju baru belajar main pistol",

"Hmmm ....", Laily menggumam .

Ryan menjentik dahi Laily . Geram pula bila Laily asyik merungut .

" Sakit lah ", Laily menggosok gosok dahi nya .

" Tau pun sakit. Lain kali mulut tu diam jangan asyik berbunyi je ",

Laily menjelir lidah .

" Eh kau ni ....geram pulak aku ", Ryan menggigit bibir nya

Spontan Laily menyimpan lidah nya. Sudah tahu apa yang ada di fikiran suami nya saat ni. Perlahan Laily bangun.

" Mari sini sayanggg...", Laju Ryan menarik tubuh Laily .

Laily pasrah .

****************

Laily membuka mata nya. Silau cahaya lampu menggangu tidur nya .Dibuka sedikit sahaja mata nya .Terlihat Ryan sedang siap2 berpakaian lengkap .

"Nak pergi mana? ", Soal Laily sambil menggosok mata nya lembut .

Ryan menyisir rambut nya di hadapan cermin .

" Aku ada kerja kejap . Kau tidur lah .",

Laily bangun dari baring nya .

"Nak ikut ...",

" Tak payah . Duduk rumah .Tangan kau sakit kan",

"Sikit je pun .Nak ikut ...", rengek Laily .

Ryan bercekak pinggang .Mata nya merenung Laily tajam .

" Duduk rumah aje .Aku keluar tak lama pun ",

Laily mendengus geram . Di lihat Ryan mencapai pistol dan di selit di pinggang nya. Hati nya di terpa gelisah .

" Nak pergi mana sebenar nya?", soal Laily ingin tahu .

"Kerja ..", balas Ryan sepatah .

Laily mengerut dahi nya. Jam di dinding di kerling. Sudah jam 3.40 pagi . Kerja apa masa masa macam ni?

" Aku pergi dulu ..", Ryan mengucup lembut pipi Laily .

Laily memandang Ryan . Tak tahu kenapa hati nya tiba tiba sayu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience