Ryan memandang Laily yang sedang bersungguh sungguh berlatih bertinju . Sengaja dia mengupah jurulatih terbaik untuk mengajar Laily. Dia mahu Laily menguasai segala nya .
"Lembik sangat kenapa? Lawan lah balik !",
Ryan tersengih apabila melihat Laily yang terkebil kebil apabila di marahi jurulatih nya.
Laily menghentak kaki nya. Sakit hati apabial di marahi sebegitu. Dari pagi dia berlatih bertinju. Badan nya lebam lebam di bantai jutulatih nya. Tapi sedikit pun dia tak mahu mengalah. Dia nekad belajar mempertahan kan diri .
" Sekali lagi ", Laily mengepal penumbuk nya. Rasa sakit hati nya membakar semangat dalam diri nya .
" Aim muka dia sayang. You can do it", Ryan berkata sambil menepuk nepuk tangan nya memberi semangat kepada Laily.
"Yes. i can do it. Bila aku dah hebat bantai orang ..", Laily memandang tajam Ryan. " Kau orang pertama aku nak bantai",
Ryan ketawa berdekah.
"Be my guest. .", Balas Ryan masih ketawa mengejek.
Laily kembali memandang jurulatih nya. Mata nya membara semangat pejuang.
" Mari ...", Laily tersenyum sinis .
*****
Sofie melabuh kan punggung nya di sebelah Ryan. Kaki nya di silang kan . Mata nya memandang ke arah Laily . Senyuman terukir di bibir nya.
"Semangat betul dia ...", Ujar Sofie .
Ryan tersenyum nipis . Kepala nya di angguk kan.
" Yeah ..badan je kecik tu . Tapi i yakin satu hari dia akan lebih hebat dari you ",
Sofie ketawa. Kata kata Ryan tidak berbekas di hati nya .
" Bagus lah tu .Senang la dia nak ikut kita nanti . ",
Ryan angguk lagi .
" Sofie ....", panggil Ryan perlahan.
Sofie memandang Ryan. Menunggu kata kata selanjut nya .
"Kalau kata satu hari nanti i tak ada ,i serah kan Laily bawah jagaan you. I trust you ",
Sofie terdiam .Kening nya berkerut .
" You tau kan ..musuh i ramai . Kalau tak harini ,esok lusa mesti i arwah . ",
Sofie menggeleng kan kepala nya. " Jangan cakap mcm tu. Kami masih perlu kan you sebagai ketua . ",
Ryan menghela nafas panjang .
" Boleh you janji? Jaga kan Laily ...", Soal Ryan bersungguh.
Sofie diam .Mata nya di alih kan ke arah Laily. Tak di nafi kan masa mula haritu dia sangat membenci Laily. Tapi semakin hari bila melihat Laily selalu buat Ryan bahagia, lama kelamaan dia mula menyenangi Laily .
"I tak nak jaga budak manja macam tu .", Ujar Sofie sambil ketawa.
Ryan ikut ketawa . " Well...sikit hari lagi dia tak jadi budak manja dah .Silap silap bunuh orang jadi hobi dia",
"Oh ..i can see that. I tak terkejut kalau satu hari nanti dia pula jadi ketua kita ", Sofie membalas sambil ketawa.
" Tak mustahil . Sebab tu i nak dia tahu semua . ",
Sofie bangun dari duduk nya .Perlahan dia melangkah ke arah Laily . Laily memandang nya pelik .
" Try me ..", Ujar sofie sambil mengikat rambut nya .
Laily kerut dahi . "Apa?",
" Lawan dengan aku . Kita practice sama sama ",
Laily memandang Ryan .Ryan hanya mengganguk .
" Are you sure?",Soal Laily .
"Very sure ", Balas Sofie
Laily mengesat hidung nya. langkah di sedia. Dah lama dia menanti untuk membantai sofie walau pun peluang menang cuma 1%.
Share this novel