Ryan dan Hafiz

Romance Series 72610

Laily memutar mutar pistol milik Ryan yang berada di tangan nya. Mata nya memandang dan merenung lama foto Ryan yang berada di dinding rumah mewah itu. Muka nya tiada sebarang ekspresi. Sesekali dia mengeluh .

HAri ini sudah genap 2 bulan Ryan menghilang . Sedikit jejak pun tiada di tinggal kan. Selama ketiadaan Ryan ,segala urusan kerja Ryan semua di urus kan oleh Laily. Sekarang membunuh sudah menjadi hobi nya. Pantang ada silap sikit berkecai kepala orang itu di kerja kan nya .

"Madam ...",

Laily menoleh kebelakang . Kelihatan Cik Saniah dengan segelas air di tangan nya . Laily tersenyum sambil menghulur kan tangan nya menyambut gelas itu dari tangan Cik Saniah.

" Terima kasih makcik ",

" Sama sama Madam. ", balas Cik Saniah .

Laily meneguk air itu perlahan.

" Madam nak makan apa harini? saya boleh masak kan ", Tanya CIk Saniah.

Laily tersengih. " Tak apa makcik . Saya tak rasa nak makan apa apa . Makcik masak untuk makcik sahaja ya ",

Cik Saniah menggeleng kan kepala nya ." Tak boleh macam tu Madam. Madam hamil .Kesian anak tu nanti lapar",

"JAngan risau makcik . Kalau saya lapar saya kan suruh makcik masak laju laju ok?", ujar Laily sambil menghulur kan kembali gelas ke tangan Cik Saniah.

" Baik lah Madam . Ada apa apa lagi?",

Laily menggeleng dan kembali memusing kan badan nya menatap foto Ryan .

"Madam ",

Laily menoleh . Wajah Boy kelihatan . Memang dia memanggil Boy sebentar tadi .

" Ada apa Madam?", Soal Boy sambil betdiri tegak di hadapan Laily .

Laily duduk selesa di sofa. Kaki nya di silang kan . Sampul bewarna coklat di atas meja di capai . Di hulur kan kepada Boy. Perlahan Boy mengambil nya lalu di buka .

"Cari tahu siapa dia ", ujar Laily .

Boy mengeluar kan sekeping gambar di dalam nya . Dahi nya berkerut . Wajah Laily di pandang hairan .

" Ini bukan kawan Madam? ", Soal Boy hairan .

Laily angguk . " Dulu dia pernah jadi kawan saya . Tapi sekarang saya tak kenal sgt dia . Cari tahu siapa dia . Dari mana dia dan siapa yang dekat dengan dia ",

Boy menyimpan kembali foto di tangan nya . Dia angguk dan terus berlalu pergi .

Laily berpeluk tubuh . Wajah Adli bermain main di kepala nya . Ada sesuatu yang aneh tentang Adli . Paling ketara sewaktu dia melihat foto Ryan . Wajah nya agak terkejut .

" Siapa kau Adli? ", Laily berbisik.

**********

Sofie menekup mulut nya . Seolah tidak percaya dengan apa yang di ketahui nya . Kepala nya di geleng geleng . Kepala nya di garu walau tidak gatal .

" Aku dah agak . AKu memang tak salah .",

Sofie menggigit bibir nya. Kertas putih di atas meja di capai . Di lihat berulang kali .

"Jadi selama ni kau hidup lagi Adli? Adli? ", tiba tiba Sofie ketawa sendiri .

Patut lah selama ni aku cari kau tak jumpa .Rupa nya kau tukar nama dan segala maklumat kau? Memang bijak betul .

Sofie ingat kembali perjumpaan nya bersama Adli . Memang wajah Adli betul2 mengingat kan nya kepada seseorang . Nah ,sekarang sudah dapat jawapan nya . Memang sah kau !!

Sofie mencapai telefon nya . Di dail nombor seseorang . Talian bersambung .

" Hello ", kedengaran suara garau di hujung talian .

" Ryan ...aku dah jumpa dia ", Sofie tersenyum .

" Dia?",

Sofie angguk walau pun dia tahu Ryan tidak boleh melihat nya .

"Yess Ryan HAkimi ..aku dah jumpa Hafiz ",

" Oh my God . How?", Soal Ryan ingin tahu.

"Dia sendiri muncul .Know what? DIa dan Laily kenal dah lama . Sekarang ni Laily upah dia untuk cari kau . Kebetulan kan?",

Terdengar Ryan mengeluh di hujung talian . " Diorang rapat ke?",

Sofie ketawa mengejek. " Haii ..cemburu ke? Tu lah siapa suruh bawak diri lama sangat . ",

" Sorry. Tak jeles pun ya .Just tanya ", dalih Ryan .

" Hmm . hati2 Laily tu cantik .Semua lelaki suka .Jangan nanti melepas ", usik Sofie .

" Laily tu setia . I know ", balas Ryan .

" Laily tu sunyi . Emosi pun kadang okay kadang tidak .Paham paham je lah ibu mengandung ", ujar Sofie sengaja menambah rasa risau di hati Ryan .

" Stop it Sofie . Jangan buat aku tak tentu arah kat sini ",

Sofie ketawa lagi . " Bila nak balik? Aku dah tak larat nak menipu Laily setiap hari ",

" Nanti ,bila aku dah betul betul ready .Dan aku dah sedia nak berdepan dengan Laily. ",

Sofie diam . Teringat kembali apa perbualan nya dengan Ryan sebelum Ryan menghilang kan diri . Kalau dia jadi Ryan pun tak sanggup rasa nya nak berdepan dengan Laily . Dia faham perasaan takut Ryan kehilangan Laily . Dan bagai mana penerimaan Laily saat Laily tahu segala nya .

" Ok lah Sofie aku kena gerak dulu . Nanti apa apa kau bagitahu aku", ujar Ryan .

Sofie mengeluh . " okay ..take care brother ",

Talian di mati kan .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience