BAB 19

Romance Completed 13419

" Arif tu baik kan Mak Munah? Dia sudi tolong Lisa yang hina ni. Padahal dia tak kenal pun siapa Lisa ni " .

Mak Munah tersenyum kelat.

" Lisa, jangan cakap macam tu. Setiap manusia pernah buat silap. Rif tu memang baik. Dia memang suka tolong orang. Sebab tu Mak Munah bangga ada majikan macam dia " .

" Rif dah ada teman wanita? " soal Khalisa tiba-tiba.

Entah kenapa soalan itu yang bermain di mindanya sejak daripada tadi.

" Rif tu sibuk dengan kerja Lisa. Hidup dia hanya ada keluarga dan kerja. Dia tak pernah fikir pun soal kahwin ni. Sebab tu Datin Hayati selalu bising. Rif tu kadang-kadang makan pun boleh lupa sebab kerja punya pasal " .

Khalisa mengangguk faham.

" Oh kiranya Rif memang tak ada teman wanita lah kan? " soalnya meminta kepastian.

" Tak ada. Kenapa Lisa tanya? " .

" Saja jer Lisa tanya. Mana lah tahu kalau-kalau Rif tu dah ada teman wanita kan. Mesti teman wanita dia tak selesa bila Lisa tinggal sekali kat sini " .

" Oh. Lisa tak payah lah risau ea. Tapi nanti bila Datin Hayati datang, Lisa kena sembunyi ya. Datin Hayati tu lain sikit. Rif takut dia salah faham nanti " .

" Takpa Mak Munah. Lisa faham. Rif dah izinkan Lisa tumpang kat sini sampai Lisa bersalin pun, Lisa dah cukup bersyukur " jawabnya tenang.

" Lisa jangan lah ambil hati pula ya. Datin Hayati tu tak sama macam Rif sebab tu Rif tak nak Datin Hayati tahu kehadiran Lisa dalam rumah ni " .

Khalisa mengangguk.

" Mak Munah jangan risau, Lisa okay jer. Untung bakal isteri Rif tu nanti kan Mak Munah " .

" Untung? " .

" Iyalah Rif dah lah baik. Rajin bekerja. Muka pun hensem, segak bergaya lagi " puji Khalisa.

Mak Munah tersenyum.

" Itulah. Memang beruntung perempuan tu. Tapi Rif tu entah bila nak berkahwin agaknya. Asyik sibuk dengan kerja jer " .

" Nanti adalah tu Mak Munah. Rif tu kan cukup package, mestilah ramai yang nak " .

" Kalau dengan Lisa pun sesuai kan. Apa salahnya kalau dah jodoh kan " Mak Munah mengusap perlahan bahu Khalisa.

" Mak Munah, Lisa ni bukannya perempuan baik. Tak sesuai langsung dengan Lisa. Lelaki yang baik kan untuk perempuan yang baik. Manalah layak untuk Lisa " kata Khalisa merendah diri.

" Siapalah kita untuk menidakkan takdir Allah Lisa. Allah tu maha pengampun, semua orang layak diberi peluang untuk berubah " .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience