Bab 28 Berangkat

Others Series 29947

Bab 28 Berangkat

Asri pun senang dan dia langsung bangkit dari duduknya kemudian dia menyalami jagat "terima kasih ya kak telah bantu asri, asri akan menemui teman teman dulu baru berangkat ke hotel Arssad"

Kemudian asri menengadahkan tangannya ke arah Ceu Rodiah "Bu bekal buat Asri mana"

Ceu Rodiah merogoh uang yang di simpan di tali gunung kembar yang berada di depan dadanya, Ceu Rodiah mengeluarkan uang 20 ribu rupiah.

"Nih harus cukup ya" ucap Ceu Rodiah.

Asri mengambil uang tersebut kemudian membukanya lebar-lebar dan kemudian di angkat ke atas dengan ke 2 tangannya.

Dia menerawang uang kertas tersebut "Bu kok, 20 ribu sih, ini hanya cukup untuk ongkos saja, belum jajan dan juga makan"

Kemudian jagat pun ikut berbicara "Asri uang segitu cukup kok, kalau kamu nanti jadi PKL di hotel Arssad, kamu tidak perlu memikirkan lagi tentang uang dan makan.

Makan akan di kasih mes ada, terus harus jajan apa lagi di sana, semua makanan enak enak dan minumannya juga enak" ucap jagat.

Setelah mendengar perkataan jagat asri pun menundukkan kepalanya "ya sudah tidak apa-apa, terima kasih ya kak"

Asri pun berlalu pergi tanpa mengucapkan salam karena ada kekecewaan di hatinya, karena uang jajan yang di kasih hanya 20 ribu rupiah.

Tidak terasa jagat pun sudah selesai makan dan minum kopi, tetapi dia masih lapar karena mie telor hanya bertahan sebentar dan hanya menunda lapar saja.

"Ceu aku pergi dulu ya, ada urusan penting " ucap jagat sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Iya nak jagat hati hati di jalan" ucap Ceu Rodiah.

Kemudian jagat bertanya lagi "Tapi beneran semua makanan dan kopi ini gratis"

Ceu Rodiah mengangguk "iya ini semua gratis, Ceu Ceu ikhlas kok, justru Ceu Ceu sangat berterima kasih nak jagat sudah membantu asri"

"Ya kalau begitu aku permisi dulu ya Ceu" jagat berjalan menghampiri motornya dan menyalakan kemudian dia pergi dari warung Ceu Rodiah.

Motor melaju pelan di sepanjang jalan dan dia melihat asri yang sedang berjalan karena tadi di sana tidak ada ojek yang lagi mangkal.

Mau pesan ojek online tidak akan cukup dengan uang 20 ribu rupiah, dia hanya bisa berjalan ke pinggir jalan raya dan menaiki angkot.

"Asri mau bareng gak" tanya jagat.

"Kalau tidak merepotkan kak, asri ikut sampai depan saja untuk naik angkot " ucap asri senang.

"Ayo naik " ajak jagat.

Asri pun tanpa ragu dia naik untuk di bonceng sama jagat dan jagat pun bertanya "sudah siap"

Asri menjawab "sudah kak..."

Jagat memukul kepala motor yang di depannya ada lampu sambik berkata "Berangkat...."

Mendengar kata berangkat yang mirip seseorang yang ada di film sinetron really asri pun tertawa "Hahaha...."

Jagat yang ada di depan bertanya dengan heran "kenapa Sri"

"Ngak kak, lucu aja, kakak memukul motor sambil berkata berangkat..itu mirip kang Tisna di sinetron" ucap asri

Mereka pun mengobrol sambil berkendara ngaret ngidul sampai tidak terasa sudah lewat dari batas pinggiran jalan raya dan saking asiknya bercerita tiba-tiba jagat sudah mengantarkan asri ke sekolah tempat mereka belajar.

"Lah kok, ini kan SMK perhotelan tempat asri bersekolah kenapa kak jagat tahu sekolah asri" tanya asri heran.

"Aku tahu kamu janjian di sini dengan teman mu, kan. Ya sudah cepat turun dan temui teman teman mu dan cepat bawa rekomendasi untuk PKL dari guru yang bersangkutan" ucap jagat.

Asri pun turut tetapi jagat langsung menjalankan motornya "sampai jumpa di hotel Arssad"

Asri melambaikan tangannya ke arah jagat yang tadinya dia mau mengucapkan terima kasih karena telah mengantarkan dia ke sekolah nya.

Jagat melajukan motornya ke arah hotel Arssad karena ada sesuatu yang harus dia kerjakan di sana dan perjalanan memakan waktu 30 menit jagat pun sampai di hotel Arssad.

Dia di sambut oleh anggukan satpam bernama pak Sopian dan jagat pun memarkirkan motornya di lahan parkir khusus yang bertuliskan Dirut. Dan diliat disebelah ada lahan parkir yang bertuliskan Dirum, tetapi lahan parkir itu kosong.

Yang berarti pak Bagas tidak masuk kerja karena biasanya dia libur di hari Minggu dan setengah hari kerja di hari Sabtu.

Sedangkan stap lain masuk dengan libur secara bergiliran dengan karyawan lainnya.

Jagat pun masuk kedalam lobi dan menuju Resepsionis dan kebetulan yang menjaga Resepsionis itu adalah Mira.

Mira pun menyambut jagat dengan senyum ramah "Tuan muda selamat datang, apakah aku harus memanggil Bu Raya terlebih dahulu, soalnya dia sudah berpesan kalau anda datang dia harus cepat di beri tahu"

"Suruh Raya temua aku di restoran atas, soalnya aku lagi lapar pengen makan yang enak" ucap jagat.

Mira pun mengangguk "Baik tuan muda "

Jagat pun berlalu pergi untuk menaiki lift ke lantai atas, di sana ada 2 lift yang ke dua duanya turun kebawah.

Ketika pintu lift terbuka terlihat ada seorang lelaki yang memakai perban di kepalanya, sedangkan jagat tidak perduli dia malah masuk ke lift yang satunya lagi.

Orang yang memakai perban di kepalanya itu adalah Cakra dan dia melihat jagat naik lift untuk sampai ke lantai atas.

"Sialan si OB yang membuat kepala ku sampai di perban begini ternyata belum di pecat dan masih kerja di hotel ini " geram Cakra

Cakra tidak langsung pergi keluar tetapi melihat di mana lift yang di naiki jagat berhenti dan dia berhenti tepat di lantai 8 di mana disana ada restoran mewah.

Restoran tersebut hanya para orang kaya yang bisa mendatanginya, disebabkan makanan disana sangat mahal satu porsi makanan bisa di hargai lebih dari 1 juta rupiah.

"Apa dia ke lantai atas mau bersih bersih, aku tidak bisa biarkan dia ada di sini, aku harus menuntut balas dan membuat dia babak belur" gumam Cakra.

Kemudian dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphone kemudian dia menelpon pak Hadiansyah.

Pak Hadiansyah atau akrab di panggil Hadi ini adalah kepala ke amanan di hotel Arssad ini dia orang yang sangat bertanggung jawab atas semua keamanan hotel ini.

Dering telepon berbunyi dan beberapa saat kemudian telpon di angkat "Halo Bos ada yang bisa saya bantu" ucap Hadi.

Cakra di hotel Arssad ini sering di panggil dengan sebutan bos karena dia anak dari direktur umum hotel ini dan memanfaatkan jabatan ayahnya untuk kepentingan pribadi.

Cakra sebenarnya belum tahu bahwa dia sudah di turunkan dari jabatannya sebagai penanggung jawab Club malam karena penyalahgunaan wewenang.

Dan menyelewengkan dana pendapatan sehingga Club Malam merugi dan tanggung jawab atas club malam diserahkan kepada pak Alex.

Pak Bagas belum menindak tegas anaknya itu karena dia keburu masuk ke rumah sakit, dan kemarin malam dia datang ke club malam untuk bersenang senang dan menginap di kamar hotel VIP.

Dan sekarang ketika dia mau pulang berpapasan dengan jagat sehingga Cakra mengurungkan niatnya untuk pergi. Dan segera menghubungi pak Hadi.

Setelah telpon di angkat dan pak Hadi berbicara, Cakra pun tanpa basa-basi memerintahkan pak Hadi "Pak Hadi, kirim sebagian anak buah mu ke lantai 8 sekarang"

Cakra berbicara tanpa basa basi tetapi pak Hadi di ujung telpon bertanya "Memang ada apa di lantai 8 bos"

"Sudah jangan banyak tanya, lakukan perintah ku atau kamu aku pecat" ucap Cakra ketus.

***
*Bersambung

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience