Bab 23 Mancala Putra Mancala Putri
Makhluk yang ada di hadapan jagat itu adalah pocong perempuan, dengan muka putih pucat, dan memiliki mata bulat berwarna hitam.
mang Maman lupa memberitahukan kepada jagat, bahwa waktu hari Kamis malam Jumat kemarin ada yang meninggal dunia dan di makamkan di area sana
Dia Anak perawatan kampung ini yang masih muda berusia sekitar 18 tahun yang meninggal gara gara di guna guna dan menjadi arwah penasaran yang mengetuk pintu warga kampung Hoe.
Setiap Malam Pocong perempuan itu pergi ke orang orang yang memiliki kerabat dengan dirinya dan selalu berkata "kenapa aku mati....kenapa aku mati" kepada setiap orang yang dia temui.
Sudah banyak orang yang melihat penampakan pocong perempuan ini, dan sebagian mereka jatuh pingsan.
Biasanya setelah mengetuk pintu kemudian pintu ada yang membuka, pocong itu selalu berkata "kenapa aku mati" dan setelah beberapa saat kemudian sosok pocong perempuan itu menghilang.
Sehingga penduduk kampung sudah tidak ada lagi yang berani membukakan pintu ketika malam tiba kala ada suara mengetuk pintu.
Rumah kontrakan yang di huni oleh jagat dulunya tempat tinggal kerabat si pocong perempuan ini dia sering mengetuk pintu tetapi tidak ada orang yang membukanya.
Karena waktu itu rumah tersebut kosong tidak ada penghuninya dan sekarang di huni oleh jagat sendirian.
Jagat yang melihat Pocong perempuan di depan matanya menyeringai dan menunjuk ke arah si pocong tersebut dengan sedikit pusing karena efek dari mabuk.
"Eh ada bantal guling" ucap jagat sambil menyeringai dengan tatapan yang tidak kalah menyeramkan.
Melihat jagat seperti orang gila yang tidak takut akan makhluk seperti dirinya, dia pun berkata "Sialan dia mabuk, bisa bahaya kalau aku di sini terus"
Pocong itu pun melompat mundur sambil balik badan ingin pergi meninggalkan tempat tersebut tetapi jagat melangkahkan dengan cepat dan menarik kain pocong tersebut sehingga dia melompat lompat di tempat.
"Lepaskan.... lepaskan aku dasar manusia laknat" ucap pocong perempuan itu sambil hendak melarikan diri.
Jagat menarik pocong perempuan itu kedalam rumah "kamu akan menjadi bantal guling ku kemari lah jangan lompat seperti kodok"
Setelah masuk kedalam jagat langsung menutup pintu rumahnya tersebut, kemudian pocong itu berusaha membuka kan pintu.
Tetapi naas pegangan pintu itu sudah di pasangi segel mantra oleh jagat waktu sore lalu sehingga si pocong perempuan itu terpental.
Wuss....
Brak....
Jagat malah tertawa melihat kejadian tersebut "Hahaha....sudah aku bilang jangan kabur, kamu akan menjadi bantal guling ku"
Pocong perempuan itu tidak bangkit kembali karena terpental keras sampai menubruk dinding.
"Aduh, sialan dasar manusia pemabuk sialan" ucap pocong perempuan itu.
Kain putih atau yang di sebut Bo'eh oleh warga setempat, yang di kenakan oleh si pocong perempuan itu sangat kotor dan penuh dengan lumpur.
Sehingga jagat pun membawanya ke kamar mandi dan menyiram si pocong perempuan itu.
Wuss....
Satu gayung air di siram ke tubuh pocong perempuan tersebut dan si pocong perempuan itu pun marah "Dingin tau,"
"Diam kamu, aku akan membersihkan mu sebelum jadi bantal guling ku" ucap jagat sinis.
Kemudian jagat mengambil satu gayung air lagi dan disiram di atas kepala pocong perempuan tersebut sambil berkata "Mancala putra, Mancala putri, Aing si bagus rupa, sia si gelis rupa, rupa Ning asih sajagat Kabeh"
Setelah berkata demikian air dari gayung pun di siram sedikit demi sedikit dan jagat pun mengulang sampai 3 kali membaca mantra Mancala putra Mancala putri tersebut dan menyiram kepala pocong itu sampai semuanya basah dengan air.
Jagat kemudian membuka semua ikatan yang mengikat pocong tersebut dan melepaskan kain Bo'eh dari tubuh pocong perempuan tersebut.
Tali dan kain Bo'eh itu dilemparkan ke dalam ember kosong untuk cucian dan terlihat tubuh kaku tanpa sehelai benang pun berdiri tegak.
Jagat tidak perduli dia hanya fokus memandikan perempuan yang sudah dilepas tali dan kain pocongnya.
Setelah selesai jagat mengelap dengan handuk perempuan itu sampai ke lekukan tubuhnya, perempuan pocong itu tidak memberontak maupun melawan.
Dia sepertinya pasrah mungkin karena sudah terpengaruh dengan mantra Mancala putra Mancala putri yang di ucapkan oleh jagat sehingga perempuan itu hanya diam saja.
"Sudah selesai ayo keluar" pinta jagat
Perempuan itu pun keluar dari kamar mandi dengan cara melompat lompat sampai ke tengah rumah.
Jagat pernah melihat baju daster berwarna putih transparan di dalam lemari usang yang sudah keropos kemudian dia membuka lemari tersebut dan mengambil daster tersebut.
Setelah daster itu di buka ternyata itu daster transparan atau baju haram yang mungkin sering di pake istri pemilik rumah ini sebelumnya untuk menggoda suaminya dikala mau bermain gituan.
Kemudian jagat memakaikannya ke perempuan pocong tersebut, "pakai ini biar kamu tidak masuk angin"
Perempuan pocong itu menyeringai "Dasar pemabuk Bodoh, mana mungkin makhluk seperti ku bisa masuk angin"
"Mungkin kamu yang bodoh, jadi bantal guling pas di mandiin bilang dingin, lah sekarang bilang tidak akan masuk angin" ucap jagat sambil memasangkan baju ke tubuh perempuan pocong tersebut.
Tangan dan kakinya kaku, dia hanya bisa melompat untuk berjalan, sehingga jagat mengenakannya baju.
Setelah selesai jagat menyeringai "bantal guling ku kamu sekarang sudah bagus"
"Dasar pemabuk, aku bukan bantal guling tapi aku makhluk yang di sebut dengan nama pocong" ucap wanita pocong itu.
Mendengar perkataan perempuan pocong itu jagat langsung tertawa terbahak-bahak "Hahaha....apa kamu Pocong.... bahkan kamu tidak ada mirip miripnya"
Mendengar ledekan jagat perempuan pocong itu menjadi marah dan berniat menubruk jagat dengan melompat dan mengejarnya.
Jagat tertawa sambil dikejar di area rumah berkeliling dan menghindari perempuan pocong tersebut.
"Hahaha.... kamu sekarang lebih pantas disebut vampir dari pada pocong" ucap jagat sambil berhenti berlari.
Bruk....
Jagat di tubruk perempuan pocong di dadanya dan dengan sigap jagat memeluk tubuh perempuan pocong itu sampai mereka terjatuh ke lantai sambil tertawa.
"Hahaha....Nah lo kalau sudah berbaring begini kamu susah untuk bangun kembali" ucap jagat yang berguling meninggalkannya.
Eagh .... Jagat menguap dan merasa ngantuk kemudian dia memindahkan kasur karpet ke kamar setelah itu menggendong perempuan pocong itu dan membaringkannya di kasur karpet.
Kemudian jagat pun merebahkan diri dan menarik selimut sambil bilang "Aku sudah katakan kamu adalah bantal guling ku pejamkan mata dan tidur lah"
Kemudian jagat pun memejamkan matanya dan berlahan tidak sadarkan diri karena tertidur.
***
*Bersambung.
*Komen Dong kak, Mohon Kritik dan Sarannya.
Share this novel