Bab 22 Kiamat
Jagat bangun kemudian pergi ke kamar mandi berniat untuk membersihkan diri, sabun, sampo, handuk dan lainnya sudah dia keluarkan.
Ketika jagat akan membuka baju terdengar suara ketukan pintu. Tok...tok...tok... "Nak jagat...." Terdengar suara mang Maman menyaut sambil mengetuk pintu.
"Ada apa lagi mang Maman datang sore sore begini" gumam jagat.
Dia pun tidak jadi membuka baju dan langsung menuju keruang tengah untuk membukakan pintu.
"Ada apa mang sore sore kesini, apa ada perlu lagi sama saya" tanya jagat sambil membukakan pintu.
Mang Maman pun tengok kiri dan kanan kemudian berbisik dan menyerahkan kotak nasi "Ini dari pak Bambang untuk makan malam, dan mamang pesan jangan keluyuran malam.
Disini sangat angker sebentar lagi malam, orang orang kampung tidak berani keluar malam bahkan maling pun berpikir 2 kali kalau harus keluar malam hari di kampung ini" mang Maman memperingati.
Kemudian mang Maman berbisik lagi dengan serius. "Dan pasti nak jagat lapar dan berniat untuk mencari makanan, itu dari pak Bambang, dia khawatir kalau nak jagat keluar malam.
Di sini ada legenda Celirongreng, hantu yang suka membawa dan menculik orang setelah malam tiba, sehingga para penduduk kampung tidak berani keluar malam"
Jagat menerima kotak nasi tersebut "terima kasih mang, maaf telah merepotkan"
"Tidak apa-apa, mamang permisi dulu takut kemalaman tar ada yang ngikut lagi di motor mamang, hayu ah mamang pergi dulu" mang Maman tergesa-gesa untuk pulang.
Jagat kembali menutup pintu setelah mang Maman pergi kemudian dia menyimpan kotak nasi tersebut dan mengambil spidol merah kemudian kembali kepintu.
Jagat menuliskan simbol dan tulisan Jawa kuno di pedangan pintu masuk dan pintu keluar.
Jagat melakukan hal tersebut sebagai tolak bala dari macam-macam makhluk jahat yang mungkin mengganggunya.
Dia pun kembali dan duduk sambil membuka kotak nasi tersebut yang berisi satu porsi nasi dan lauk pauk seperti dada ayam goreng, tahu, tempe, sambel dan lalapan.
Jagat tersenyum dan bergumam "kebetulan sekali aku sedang lapar tapi sebelum makan aku ingin mandi dulu"
Jagat menutup kembali kotak nasi dan beranjak pergi menuju kamar mandi dan melanjutkan mandinya.
Setelah mandi jagat pun kembali membuka kotak nasi dan memakannya dengan lahap.
Uhuk ...uhuk...
Jagat batuk karena terselek. "Kurang ajar...aku lupa tidak beli air minum, mang Maman juga hanya ngasih nasi kotak ini saja tanpa memberikan air minum"
Jagat tidak bisa menelan nasi karena tenggorokannya seret, dia ingat ada sesuatu di tasnya yang bisa dia minum.
Ya itu adalah sebotol minuman yang dibawanya dari club malam hotel Arssad, jagat pun mengambil tasnya dan membuka tutup botol minuman tersebut dengan menggunakan gigi.
Setelah terbuka dia tanpa ragu langsung meminumnya, "geleguk.... geleguk....ah ....mantap"
Setelah mendapat minum jagat kembali melanjutkan makan sampai habis dan meminum minuman tersebut sampai habis setengah botol.
Setelah makan jagat berniat untuk cuci tangan dan buang air kecil, ketika dia bangkit dunia ini terasa bergoncang.
Jagat dengan sigap pegangan ke tembok "Kenapa gempa kali ini besar dan dunia merasa berputar kaya gini, apa ini akhir dari dunia dan apa ini yang di sebut dengan kiamat"
Jagat terus berpegangan, ketembok dan setelah beberapa waktu jagat tersadar "Goblok, ini bukan gempa tapi aku sedang mabok"
Ya karena tadi jagat minum minuman berkadar alkohol 40 persen yang di bawanya dari Club malam, dan dia habis setengah botol sendirian.
Dia pun berusaha merayap ke kamar mandi untuk cuci tangan dan buang air kecil. Setelah itu dia pun berbaring untuk menghilangkan pusing efek samping dari minuman tersebut.
Malam pun sudah larut suasana hening, hanya hembusan angin menerpa pohon bambu dan suara jangkrik dan katak yang bersangkutan.
Kampung ini bernama kampung Hoe, di beri nama kampung Hoe karena banyaknya pohon bambu di kampung ini bahkan penghasilan utama dari penduduk kampung ini selain bertani mereka membuat tusuk sate dari bambu yang mereka tanam.
Adat istiadat di kampung ini masih kental dan masih percaya dengan adanya pantrangan, sehingga setiap malam Jumat dan malam Selasa selalu tercium bau kemenyan yang penduduk bakar.
Selain itu mereka takut keluar malam karena mereka yakin makhluk astral keluar di malam hari dan beraktivitas seperti manusia pada umumnya di kampung ini.
Mereka takut keluar malam karena pernah terjadi seorang warga yang berada di sawah sedang membetulkan aliran air tetapi tidak kembali dalam beberapa hari.
Setelah satu Minggu warga yang hilang itu ketemu dia berada di pematang sawah sedang berbaring lemah, tetapi masih hidup.
Dan setelah warga itu sembuh dia pun bercerita bahwa dia di culik oleh makhluk halus yang di sebut Celirongreng, dan warga itu di sekap di alam gaib dan berusaha melarikan diri.
Dan pada akhirnya dia berhasil kabur dan kembali kedunia nyata melalui portal gaib, dan berita pun menyebar di kampung.
Sehingga mereka takut keluar rumah di malam hari, bahkan warga kampung yang kerja pulang malam mereka memiliki menginap di teman mereka atau menyewa rumah kos untuk di jadikan rumah singgah mereka.
Hari ini tepat hari Sabtu, tetapi aroma bau kemenyan tercium, di sekitar Rumah kontrakan yang di huni jagat.
Rumah kontrakan yang di kelilingi pohon bambu dan banyak pohon lain yang tinggi sehingga, suasana sangat mencekam dan sedikit horor.
Daerah sekitarnya sangat gelap dan hanya cahaya lampu 5 Watt yang menerangi di depan rumah kontrakan yang di huni jagat.
Di tengah kebun bambu terlihat sesosok putih dengan ikat kuncung di kepalanya, mendekati Rumak kontak dengan cara melompat lompat.
Semakin lama semakin dekat dengan Rumah kontrakan, aura intimidasi yang di keluarkan sosok putih tersebut membuat bulu kuduk berdiri.
Sosok putih dengan kuncung di kepala pun berdiri di depan pintu dan suara ketukan beberapa kali terdengar.
Tok....tok.... tok.....
Orang yang ada di dalam rumah tidak menyatu karena jagat masih pusing dan sedang tidur. Ketukan pintu terdengar lagi.
Tok....tok....tok....
Masih tidak ada orang yang merespon di dalam rumah, kemudian ketukan pintu yang ke 3 kalinya sedikit lebih keras dan membangunkan jagat.
Tok.... tok....tok....
"Eagh ....siapa sih yang mengetuk pintu gak sopan banget...." Ucap jagat sambil menggosok matanya.
Kemudian dia meraba handphone yang ada di sampingnya "Beuh....Jam 12 malam gak ada kira kira ngetuk pintu malam malam begini"
Dia pun berdiri dengan sempoyongan karena masih dalam keadaan pusing akibat meminum minuman keras.
Jagat membuka kunci pintu dan mengokang pegangan pintu sambil membuka pintu tersebut dan berkata "siapa malam malam begini datang"
Setelah membuka pintu secara penuh jagat melihat sosok putih yang berhadapan dengan dirinya. Jagat pun mematung tidak bergerak menatap makhluk yang ada di depannya tersebut.
***
*Bersambung
Share this novel