Bab 26 Beribu ribu Terima Kasih

Others Series 29947

Bab 26 Beribu ribu Terima Kasih

Setelah berbincang lama pak Bambang kembali menyuruh istrinya untuk memanggil mang Maman

"Bu cepat panggil mang Maman ke mari pasti jam segini dia ada di ladang kita" perintah pak Bambang.

Istrinya pun mengangguk "baik pak sebentar ibu panggil dulu dia"

Istrinya pak Bambang pun bangkit dari sofa dan berjalan ke luar rumah dengan tergesa-gesa, setelah beberapa lama istrinya pak Bambang datang dengan mang Maman.

"Mang tolong berikan toples ini sama nak Jagat dan bilangin beribu ribu Terima kasih ku untuk dia, karena sudah membuat Ajeng sembuh" ucap pak Bambang.

Mang Maman kaget Mendengar Ajeng sembuh "Apa pak, Ajeng sudah sembuh"

Mang Maman melirik kearah istrinya pak Bambang dan ke pak Bambang sendiri, dan mereka berdua pun mengangguk.

Mang Maman mengangkat kedua tangannya dan mengusapkan kemukanya dengan ucapan syukur "Syukurlah Ajeng sudah sembuh seperti sedia kala"

Mang Maman ikut senang karena dia juga sudah menganggap Ajeng seperti anaknya sendiri, karena sejak dari kecil Ajeng di asuh oleh Ceu Rodiah dan dirinya.

Serta mang Maman juga yang ikut membantu mengantarkan pak Bambang kesana kemari mencari orang pintar dan pemuka agama untuk kesembuhan Ajeng.

Tetapi dengan kedatangan Jagat yang menyewa rumah pak Bambang, dia telah menyembuhkan Ajeng tanpa meminta uang sepeser pun.

"Cepat berikan kepada nak jagat toples ini dan jangan sampai terjatuh serta undang dia nanti siang kita akan adakan syukuran dan undangan juga semua ibu ibu dan bapak bapak untuk Hadir di acara syukuran kita" suruh pak Bambang.

Mang Maman pun langsung mengambil toples dari tangan pak Bambang dan segera keluar dari dalam rumah untuk bergegas menuju rumah kontrakan yang di huni oleh jagat.

Di jalan mang Maman melihat isi didalam toples itu dari balik kaca dan dia terkejut melihat isi didalam toples itu.

Mang Maman tahu yang kemarin di masukan ke dalam toples itu adalah gelang yang di pakai Ajeng dan di tambah dengan garam cabai dan bawang putih.

Dan sekarang dia melihat seperti ekor ular kecil yang melingkar di dalam dan setengah badan ular itu adalah tubuh kecil mungil dengan rambut panjang terurai.

"Astaga makhluk apa ini sebenarnya, bisa bisanya orang menzolimi Ajeng sampai gila dengan makhluk mengerikan seperti ini " gumam mang Maman.

Mang Maman sambil berjalan dia menggeleng gelengkan kepalanya "Pemuda yang seperti orang biasa dan mengaku seorang mahasiswa kedokteran itu sangat hebat, siapa sebenarnya dia.

Apakah benar-benar calon dokter atau paranormal yang sangat hebat " mang Maman terus berbicara sendiri dan mengagumi jagat dengan kehebatannya.

Ya sekarang mang Maman sangat kagum dengan jagat karena sudah puluhan orang pintar seperti dukun kampung dan paranormal yang terkenal di YouTube dan tiktok semua dia datangi bersama pak Bambang.

Tetapi tidak seorang pun yang mampu mengobati Ajeng, bahkan sudah banyak uang mengalir untuk membeli sesajen untuk ritual yang harganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, tetapi Ajeng tidak kunjung sembuh.

Tetapi Jagat dia hanya dengan mengobrol dengan pak Bambang, kemudian Ajeng keluar dan menghampiri jagat, dia sudah tahu sumber masalah yang menyebabkan Ajeng gila.

Jagat hanya menyuruh mengambil toples dan bumbu masak serta merayu Ajeng untuk membuka gelang yang dia pakai, kemudian gelang itu di masukan kedalam toples dan Ajeng merasa mengantuk. Hingga dia terbangun, Ajeng sudah kembali normal dan sembuh total.

Di rumah kontrakan jagat sudah bersiap dengan memakai sepatu taktikal yang sering dia pakai dan keluar rumah, jagat berbalik dan hendak mengunci pintu.

Ada suara yang tidak asing memanggil "Nak jagat tunggu"

Jagat yang sudah mengunci pintu kemudian berbalik dan melihat mang Maman yang berlari mendekati dengan tergesa-gesa.

"Ada apa yang mang, mamang kelihatannya tergesa-gesa, apa ada perlu dengan ku" tanya jagat.

Mang Maman mengangguk sambil terengah-engah, dia tidak bisa bicara karena berlari dan merasa capek.

"Tenang mang, coba tarik napas" perintah jagat.

Mang Maman pun mengikuti instruksi dari jagat, mang Maman menarik napas panjang.

"Ya bagus, kemudian hembuskan" perintah jagat.

Mang Maman menghembuskan nafasnya secara berlahan dan dia sudah sedikit tenang.

"Sekali lagi tarik napas...." Ucap jagat.

Mang Maman kembali menarik napas panjang dan jagat memerintahkan lagi "Ya tahan sebentar...."

Mang Maman menahan napasnya sampai raut wajahnya memerah karena menahan napas.

"Ya bagus kemudian keluarkan dari belakang...." Jagat memberi perintah.

Tanpa sadar mang Maman pun ngeden dan mengeluarkan suara kentut dari pantatnya.

"Du....ut.....t"

Jagat pun tertawa terbahak-bahak "hahaha.... bagus, sekarang sudah rileks kan"

Mang Maman pun tersenyum kecut karena menahan malu karena sudah kentut di depan jagat dengan suara yang sangat menggelegar.

"Nak jagat bisa aja, membuat mamang menjadi kentut" ucap mang Maman.

"Ada apa mang, kok manggil aku sambil berlari apa ada sesuatu yang penting " tanya jagat.

Mang Maman mengangguk sambil tersenyum "pak Bambang mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena Ajeng sekarang sudah sembuh total, dan mamang kemari di suruh memberikan ini"

Mang Maman Menyerahkan toples yang dia pegang dan berbicara kembali " pak Bambang juga mengundang nak jagat untuk kerumahnya, dia akan mengadakan syukuran siang ini"

Jagat mengambil toples ditangan mang Maman kemudia dia berbicara "Syukurlah kalau Ajeng sudah sembuh, tapi untuk nanti siang aku tidak bisa hadir, karena paling aku pulang nanti sore"

Mang Maman mengangguk "Baiklah aku akan kasih tahu sama pak Bambang, kamu tidak bisa hadir karena ada keperluan, kalau begitu Maman permisi dulu mau lanjut kembali ke rumah pak Bambang "

Jagat pun mengangguk "ya terima kasih mang sudah memberitahukan kabar ini kepada ku"

Mang Maman pun kembali pergi dan jagat pun tersenyum sambil melihat toples yang ada di tangannya. Kemudian dia merogoh tas selempang yang selalu dia bawa dan mengeluarkan 1 kartu arwah.

Jagat membuka tutup toples itu dengan cepat kemudian menempelkan kartu Arwah pengganti tutup tersebut.

Berlahan makhluk yang ada di dalam toples itu berubah menjadi asap dan tersedot masuk kedalam kartu Arwah.

Setelah selesai toples itu pun diletakan jagat di pinggir pintu rumah dan melihat keterangan kartu tersebut.

Arwah membalik Sukma, level 9, dan keterangan lain pun tertera di dalam kartu tersebut.

Jagat melihat itu malah tersenyum "level 9 ternyata ini masuk ke hantu tingkat menengah dan sedikit lagi masuk ke dalam tingkat tinggi.

Pasti orang yang menggunakan makhluk ini memiliki ilmu yang lumayan kuat sehingga bisa menaklukkan hantu pembalik arwah ini.

Bahkan levelnya lebih tinggi 1 level dari pada hantu pemakan arwah yang berada di level 8" jagat sangat senang bahwa yang dia miliki adalah hantu tingkat menengah.

Jagat pun bergumam "aku bisa menjualnya di Forum supernatural yang ada di Fac dan bisa mendapatkan uang yang banyak.

Lumayan di level 6 saja pernah ada orang yang membeli sampai harga 10 juta rupiah ini level 9, mahluk ini bisa di gunakan untuk menghipnotis orang kalau dia sudah di taklukan "

Setelah dia berbicara sendiri dia pun menaiki motornya dan menyalakannya serta melajukan ke arah jalan raya.

***
*Bersambung

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience