Bab 29 Bos Apa Salah Saya
Jagat sudah sampai di lantai 8 disana sedikit orang yang makan ruangannya sangat luas dan di luar terlihat ada kolam renang.
Ada 3 kolam renang di luar rumah makan, karena ini hari Minggu maka banyak orang yang ada di kolam renang tersebut dan kebanyakan dari kalangan orang kaya.
Di atas restoran ini ada 5 kamar hotel VVIP dan 1 kamar pribadi yang di pakai untuk pemilik hotel Arssad ini.
Waktu kemarin lusa jagat sudah berkeliling di hotel Arssad ini tetapi dia belum pernah ke kamar pribadi karena dia harus menyelesaikan misi di kamar 110.
Dan sekarang dia mau bersantai di kamar Hotel pribadinya, jagat mendatangi kassa dan memesan makanan sambil mengeluarkan kartu hitam.
Kartu itu adalah kartu black gold dan hanya ada 6 buah, dan kartu ini tanda bahwa dia keluarga dari pemilik hotel ini.
Jagat memperlihatkan kartu tersebut di kassa "Berikan aku makanan dan minuman yang enak, dan nanti Raya akan kesini dan suruh dia bawa makanya ke kamar hotel pribadi ku.
Dan kalau ada yang menanyakan aku dan ciri-ciri ku bilang saja tidak tahu dan tidak ada yang berpenampilan seperti ku, ingat aku tidak mau di ganggu.
Hanya Raya saja yang boleh tahu aku ada di kamar hotel pribadi dan kartu itu serahkan nanti kepada Raya dan makanannya apa kamu mengerti"
Penjaga kassa itu melamun dan hanya menatap jagat dengan aneh karena dilihat penampilannya bukan seperti orang kaya.
Tetapi karena jagat menyebutkan nama Raya, penjaga Kassa itu pernah mendengar gosip bahwa Raya telah memarahi tuan muda pemilik hotel.
Karena tuan muda pemilik hotel memakai pakaian yang urakan dan memakai baju murahan dan seperti orang miskin yang meminta sumbangan.
Mendengar gosip ini penjaga kassa pun menyadari bahwa orang yang berbicara di depannya tersebut adalah tuan muda Arya Pemilik Hotel Arssad ini.
Dia pun tersadar dari lamunannya dan mengangguk "i...iya tuan muda saya mengerti, silahkan menikmati waktu anda"
Jagat pun menyeringai kemudian berbalik "ya kalau begitu Terima kasih saya pergi dulu"
Jagat pergi keluar dari Rumah makan mewah tersebut dan berjalan keluar kemudian naik tangga.
Kamar hotel VVIP tidak ada lift yang sampai kesana, satu satunya jalan adalah melalui tangga luar karena kamar VVIP langsung menghadap ke kolam renang dan bisa melihat orang berenang di sana.
Jagat naik dan sampai di depan pintu kamar hotel pribadi kemudian dia mengeluarkan kartu khusus untuk membuka pintu kamar hotel tersebut.
Kartu kamar hotel pribadi hanya ada 4 buah yang di pegang oleh kakek Badar, jagat, ayahnya dan adik jagat.
Tetapi hanya kakek badan lah yang sering digunakan kamar pribadi tersebut dan yang ke dua ini adalah jagat.
Sedangkan ayah dan adiknya jagat belum pernah tidur di kamar hotel pribadi ini meskipun mereka sering berkunjung ke hotel ini.
Di lantai bawah Mira sudah melapor ke Raya bahwa Tuan muda mereka ada di sini dan dia pun bergegas menuju ke lantai 8.
Di lantai 8 sendiri sekarang sudah banyak keamanan berkumpul ada hampir 30 orang satpam yang bertugas sudah berada di restoran ini.
Cakra yang memimpin mereka pun langsung memerintahkan kepada para satpam tersebut "Cari si OB itu dan bawa ke hadapan ku segera"
Semua satpam mengangguk kemudian berpencar mencari di seluruh ruangan lantai 8 ini.
Dari mulai tangga darurat, toilet sampai ke dalam dapur dan gudang penyimpanan mereka geledah.
Tetapi hasilnya adalah nihil, Jagat yang Cakra kira seorang office Boy tidak di ketemukan dan dia pun merasa geram.
"Agh ...kemana si OB itu, padahal aku sudah melihat bahwa dia berhenti di lantai 8 ini" Cakra kesal.
Semua satpam kembali berkumpul setelah beberapa lama mencari dan melaporkan bahwa ob yang di cari tidak ada.
Dan beberapa orang satpam ada yang membawa ob yang sedang bekerja, dan di paksa ikut untuk menghadap Cakra.
"Bos saya hanya menemukan OB ini apakah dia yang bos maksud" ucap satpam yang membawa ob.
Kemudian salah satu satpam berteriak sambil membawa seorang OB "Bos saya menemukannya, ini dia orangnya"
Setelah ke 2 OB itu menghadap Cakra ke 2 OB itu langsung berlutut dan bersimpuh.
"Bos apa salah saya, mengapa saya di tarik kemari, apakah bos akan memecat saya" ucap OB itu
OB satunya lagi memohon "Bos jangan pecat saya, saya tidak melakukan kesalahan apa pun, saya hanya bekerja seperti biasanya"
Ke 2 OB itu bersimpuh dan sambil di kelilingi ke 30 orang satpam dan para pengunjung menjadi tidak nyaman meskipun mereka hanya menonton dan tidak tahu kronologis nya
Cakra melambaikan tangannya "bukan mereka berdua yang aku cari"
Ke 2 OB itu pun bernapas lega, kemudian Cakra membentak ke 2 OB tersebut "Pergi dan lanjut bekerja"
Ke 2 OB itu pun langsung bangkit dan melarikan diri dari sana sambil berkata "terima kasih bos"
Semua satpam pun menundukkan kepalanya karena takut di marahi oleh Cakra.
Kemudian Cakra berjalan kearah kassa dan bertanya "Apa kamu melihat Ob lain yang memakai jaket jeans berwarna abu"
Penjaga kassa itu teringat perkataan jagat, kalau ada yang mencarinya dengan ciri-ciri disebutkan seperti jagat bilang tidak tahu dan tidak ada. Itu yang terngiang di ingatan penjaga kassa itu.
"Dari tadi yang masuk ke area Rumah makan ini hanya para pelanggan saja dan tidak ada Ob yang berciri ciri seperti apa yang bos katakan" penjaga kassa berucap dengan tenang meskipun hatinya berdebar.
Cakra menggelengkan kepalanya "Kurang ajar aku tidak mungkin salah lihat, apakah aku menghalusinasi"
Kemudian Cakra menoleh kearah semua satpam "Bubar dan beraktifitas seperti biasa"
Semua satpam pun membubarkan diri dan sebagian ada yang memasuki lift untuk turun kelantai bawah.
Cakra hendak pulang karena orang yang di cari tidak ketemu Dangan perasaan yang sangat kesal.
Dia pun menekan tombol lift supaya lift naik keatas pas kebetulan ada beberapa orang yang menuju lantai ke 8 ini.
Pintu lift pun terbuka dan keluar 3 orang salah satunya adalah pasangan muda yang kaya dan satu orang lagi adalah Raya
Raya berpapasan dengan Cakra ketika Raya keluar dari lift dan Cakra masuk keduanya saling tatap heran.
Dan ketika Cakra mau melangkah keluar dari lift untuk mengejar Raya pintu lift keburu tertutup dan Cakra terperangkap di dalam lift menuju kelantai bawah.
***
*Bersambung
Share this novel