p r o l o g

Drama Completed 691

"PERGI DARI HIDUP GUE! DASAR CEWEK MURAHAN, NGAK TAU DIRI! MANJA! CAPER!" bentak pria tampan dengan penekanan di setiap kata-katanya lalu melemparkan satu bucket bunga tepat pada wajah gadis di hadapannya.

Sedangkan gadis di hadapannya merunduk serta mencengkram ujung rok-nya seraya menahan air mata yang kapan saja bisa meluruh.

"Gue capek, lo ngerusak hari-hari indah gue. Jadi pengacau yang selalu bikin gue kesel. Kapan sih lo nyadar kalau kehadiran lo itu justru bikin gue menderita?" tanya pria tadi dengan nada yang tidak setinggi tadi namun dingin, sangat dingin.

"Kalau gue ngomong, tatap mata gue!" lanjut pria itu.

Detik berikutnya gadis dengan rambut kuncir duanya itu mengadahkan kepalanya, sekarang ia menatap tepat pada manik mata pria itu.

Sangat dalam dan menusuk.

"Ngomong! Jangan cuma gue yang ngomong kayak orang gila!" tegas pria tadi.

Gadis itu tersenyum miris, air mata mulai mengalir dari mata turun ke pipi. "Selama ini ... gue terima kalau lo kasarin gue, terima kalau lo buang kotak bekal yang selalu gue bawain. Gue selalu sabar dan tetap perjuangin lo dengan harga diri yang diinjak-injak," ucapnya miris, sembari sesegukan ia melanjutkan kalimatnya.

"Tapi sekarang ... terimakasih udah nyadarin gue bahwa gue itu hanya pengganggu. Terimakasih juga ... udah buat gue sakit hati. Dan gue rasa ini terakhir, gue pergi Tha. Maaf atas segalanya dan semoga hari-hari lo indah tanpa gue." lanjut gadis itu sebelum benar-benar pergi.

Pria bernama lengkap Attaya Ekada Putra itu menatap punggung gadis yang lama-kelamaan menjauh. Ia mengusap wajahnya gusar. Apakah ia sudah keterlaluan?

"Menggapaimu sama halnya dengan keinginan menggapai bintang, hal paling bodoh yang sering dilakukan banyak orang. Termasuk aku."
-Adora Najma Orlin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience