'' saya mau ngelamar kerja disini pak...''
lili membuat bapak itu terkejut...
''aduh neng...disini tuh kerjaannya berat neng...'' cemas bapak itu...
lili tersenyum mendengarnya...
''nggak papa kok pak...lagian saya kuat...''
ucap lili meyakinkan bapak tersebut...
bapak itu hanya manggut manggut...
''mari ikut saya neng...bapak akan mempertemukan Eneng sama mandor disini'' ajak bapak itu...
saat diperjalanan
''nama saya lili pak...''
''oh..nama bapak,Asep neng...''
lili mengangguk beberapa kali...
akhirnya setelah lili bertemu dengan mandor bangunan,sekarang lili resmi bekerja disana...
''kamu bisa bekerja mulai besok..'' ucap mandor itu...
''makasih pak''
tepat jam 2 siang lili sudah sampai dirumahnya...
lili merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tengah...
lili memejamkan matanya sejenak...
''udah pulang...''suara bariton yang sangat familiar membuat lili menegakkan tubuhnya seketika
''iya..''sahut lili menundukkan wajahnya...
''udah dapet kerjaan?'' tanya Alex dengan datar seraya duduk disamping lili...
lili mengangguk,menggeser bokongnya menjauh dari Alex....
Alex yang menyadari lili menjauhkan diri, dengan cepat Alex menarik tangan lili hingga membuat wajah lili mencium dada bidang Alex...
pipi lili memerah seketika...jantungnya berdegup dengan kencang...
'ada apa ini?' batin lili menundukkan wajahnya...
''kenapa wajahmu memerah...'' tanya Alex mengangkat wajah lili dengan kedua tangannya...
lili langsung menutupi wajahnya...
malu saat wajah merahnya diketahui Alex..
Alex tersenyum melihat wajah lili..
''cantik..'' gumam Alex
gumaman Alex terdengar di telinga lili...walau samar, lili bisa mendengar kata kata yang terlontar dari mulut Alex....
wajah lili tambah memerah...
lili langsung berlari menuju kamarnya...
Alex tersenyum melihat lili yang berlari..
Alex menghembuskan nafas beratnya,memegang dadanya yang berdegup kencang dua kali dari biasanya...
''apa dia mendengar detak jantungku...?'' tanya Alex sendiri memegang dadanya seraya menarik nafas menstabilkan detak jantungnya....
prov lili...
kenapa dengan tubuhku....
kenapa aku berkeringat dingin..
kenapa tubuhku panas dingin...
kenapa wajahku memerah...
kenapa dengan detak jantungku...
ada apa ini...
perasaan ini...
apa jangan jangan...
ahhhh
"sudahlah,aku tak mau memikirkannya.."
aku memejamkan mataku...
namun saat aku memejamkan mataku..
bayangan Alex berputar di kepalaku...
saat ia tersenyum...
saat ia berbicara...
saat ia tertidur di sampingku...
akkkhhhhh
"pergi....aku tak mau memikirkan mu...."
aku masuk kekamar mandi...menghidupkan shower...
bukan menangis seperti biasanya kulakukan...tapi aku hanya ingin menstabilkan suhu tubuhku dan detak jantungku...
ada rasa aneh yang tak seharusnya ku rasakan...
aku ingin mengenyahkan bayangannya...
aku tidak mau mempunyai perasaan lebih kepadanya...
kurasakan detak jantung ku dengan tangan ku...
kini jantungku sudah berdetak dengan sewajarnya...
aku keluar dari kamar mandi..
memakai pakaian...
perutku lapar...kulirik jam di dinding kamarku,jam sudah menunjukkan pukul 3 sore... makan siang tadi aku melewatkannya..
aku hendak keluar rumah ingin membeli bakso pinggir jalan di dekat taman...
''mau kemana..'' suara bariton itu lagi lagi membuat jantungku berdetak kencang...
aku menoleh
''terserah saya...''
dengan jutek ku jawab pertanyaannya...sengaja ku lakukan, karena aku tak mau ia melihat kegugupan ku saat ini...
''aku sudah membeli mu...jadi kau harus memberitahuku...''
seketika kurasakan hatiku sakit karena ucapannya...
''aku akan mengganti uangmu...jadi kau tak usah mengucapkan bahwa kau sudah membeli ku...atau memanggilku dengan sebutan budak...'' bentak ku...
aku tak percaya jika aku membentaknya..
ada rasa sakit dan lega saat aku mengucapkan kata kata itu...
aku melihat Alex yang tertegun saat aku membentaknya...aku berlalu keluar,meninggalkan Alex dengan ketertegunan nya...
aku berlari kencang...
kenapa ini...kenapa aku merasa sakit melihat ekspresinya seperti itu....
aku terus berlari...ingin meninggalkan perasaan ini..
saat aku berhenti berlari...aku terduduk di trotoar jalanan sepi..
nafasku Ter engah engah....ku rasakan detak jantungku dengan telapak tanganku...
berdetak begitu kencang...
aku tau bahwa jantungku berdetak kencang karena aku berlari...tapi kenapa rasa sakit ini masih aku rasakan...
sejenak ku terdiam...
hmmmphhh
kurasakan tangan kekar membekap mulutku dengan sapu tangan...
hingga pada akhirnya aku tak sadarkan diri...
*******************
dirumah Alex
Alex mondar mandir di depan pintu...
jam sudah menunjukkan pukul 9 malam
"seharusnya ia sudah pulang..." gumam Alex sendiri...
drrrt drrrrt drrrrrt....
ponsel Alex bergetar...
''halo...''
*hai sayang..*
"kenapa kau menelfon ku...apa kau mau aku menyebarkan foto itu...."
*oh sayang...jika kau mau, silahkan saja...tapi semua yang akan kau lakukan padaku..kau akan juga akan mendapatkan balasannya sayang...*
"aku tidak takut dengan ancaman mu...jadi lebih baik kau pergi,sebelum aku melenyapkan mu..."
*takyut.....apa kau berani mengancam ku, sedang di sini aku sedang memegang pisau*
jawab Dina kesal
"aku tidak ada urusannya dengan pisaumu.."
*tentu ada...karena di pisau ku bukan sayuran yang akan aku potong....tapi leher istrimu yang akan aku penggal....*
deg
deg
deg
Alex mengusap wajahnya kasar...
"apa mau mu...."
*kesini lah...akan aku katakan apa mau ku....*
Tut...
sambungan terputus....
akkhhhh
alex menarik rambutnya kasar...
Alex mencari nama bima di kontak hp nya..
Tut Tut...
sambungan terhubung..
bersambung
Share this novel
=u6u6677i7i78u7I6i7iii77ii7iiiiooo7o8778