jam 7 malam....
Alex langsung keluar..
menaiki mobilnya dengan kecepatan sedang...
ia memarkirkan mobilnya didepan hotel berbintang 5
Alex berjalan santai memasuki kamar no 234.
belum sempat Alex membuka pintu kamar hotel...
drrrt drrrt
ponsel Alex bergetar...
''semuanya sudah saya siapkan pak...'' ucap si penelepon
''kerja bagus bima''
Tut
sambungan terputus..
Alex membuka pintu kamar hotel...
cekrek cekrek cekrek...
Alex memotret pemandangan di kamar hotel saat ini...
pemandangan yang sangat menjijikkan bagi Alex....
kini kekasih hatinya tengah bercumbu mesra dengan musuh perusahaannya...
Dina menoleh..terkejut melihat Alex yang memotretnya saat telanjang bulat di atas pangkuan seseorang yang notabene nya adalah musuh bagi Alex...
'' kita berakhir disini....'' ucap Alex seraya pergi..
Dina mengejar Alex dengan memakai selimut yang menutupi tubuhnya...
''alex tunggu....'' panggil Dina
''aku bisa jelasin ini semua'' sambung Dina..
Alex menoleh
Alex menggelengkan kepalanya.
''jika kau sampai mendekat maka akan aku pastikan foto ini akan tersebar di dunia Maya...'' ancam Alex penuh amarah...
Alex berlalu meninggalkan Dina
aaaaaakkkkkkkhhhhhhh
Dina kesal, bagaimana bisa ia tertangkap basah oleh Alex dalam keadaan seperti ini....
flashback
''ikuti Dina kemanapun ia pergi...walau itu harus kelubang semut sekalipun...dan pastikan kau merekam semua pembicaraannya jika perlu kau jadikan video''
perintah Alex
''baik pak...'' sahut Bima menunduk hormat
2 hari kemudian direstaurant cepat saji
Alex menemui Bima...
Bima menyerahkan isi video dimana Dina sedang melakukan panggilan dengan seseorang....
''iya sayang...akan aku berikan semuanya kepadamu....'' ucap Dina kepada penelepon seberang
''.......''
''iya nanti malam kita ketemu dihotel biasa...
jam setengah 7 malam...''
''.......''
''iya kamar kita, 234''
''.......''
'' I love you too''
flashback end
*************
prov lili....
aku ingin marah...
setiap kali aku bangun,selalu ada Alex di samping ku....bahkan tangannya selalu berada di milikku...
aku ingin marah, tapi aku takut jikalau alex berbuat lebih...
akhir akhir ini dya selalu bersikap aneh...
jujur aku sangat senang saat aku sudah tidak mendapati Alex yang selalu marah....
jika Alex pulang aku akan memberanikan diri mengatakannya....
*************
Alex sampai dirumah...
ia langsung menonton tv diruang tengah..
sesekali Alex menghembuskan nafas berat...
lili yang menyadari Alex ada di ruang tengah langsung menghampiri nya...
"tuan...."panggil lili gugup
"hem.."Alex mendongakkan kepalanya
"ada hal yang harus saya bicarakan tuan..."
"sini bicaralah....."ucap Alex menepuk sofa disebelahnya...
lili menggelengkan kepalanya...
"jika kau tidak mau duduk maka aku tidak akan mengizinkanmu bicara..."
lili langsung duduk di samping Alex...
Alex melihat intens wajah lili...
lili yang menyadari tengah di tatap oleh Alex langsung menunduk...
"begini tuan..."ucap lili semakin gugup
"ada apa,? katakanlah"jawab Alex memajukan wajahnya mendekat ke wajah lili...
lili memundurkan wajahnya...
"bisakah kita bercerai tuan...."pinta lili menundukkan wajahnya ....
Deg
hati Alex seakan berhenti berdetak...
"tidak bisa...!!" bentak Alex setengah berteriak membuat lili kaget...
"saya tau bahwa tuan telah membeli saya...
tapi saya akan berjanji tuan...saya akan menggantinya walau sangat banyak,saya akan tetap berusaha melunasinya tuan" jawab lili menundukkan wajahnya...
"kita bisa bercerai jika kamu sudah membayar hutangmu kepadaku..." ucap Alex berdiri...
ke esokan paginya....
lili sudah rapih dengan setelan jas kantornya...
keluar dari kamarnya seraya membuat roti panggang untuk Alex...
''kau mau kemana?'' tanya Alex tiba tiba dari arah belakang...
''saya mau kerja tuan...''jawab lili seraya membalikkan badannya...
''tidak bisa'' Alex datar
''jika saya tidak kerja...lalu saya akan membayar hutang saya dengan apa...?''
Alex berlalu pergi...meninggalkan lili..
tanpa sepatah kata pun
prov lili...
hatiku merasa sakit saat aku di acuhkan oleh Alex...
entah kenapa ada rasa berbeda yang aku rasakan...biasanya jika Alex membentak ku atau mendiamkan ku...aku tidak pernah merasakan hal ini...
tapi sekarang,ia berlalu pergi saat ia sendiri menanyakan aku mau pergi kemana...
aku sudah berjalan mencari pekerjaan...
setiap perusahaan aku datangi,entah itu kecil atau besar...
tapi aku selalu ditolak...
hingga pada saat, dimana aku melihat sebuah gedung yang masih dalam proses pembangunan...aku masuk...
disana terlihat jelas aku melihat orang orang yang bekerja keras...keringat membasahi tubuh mereka,bahkan ada anak perempuan juga,jika diperkirakan ia lebih muda 2 tahun dari pada aku....
aku menghampiri seorang bapak bapak yang seumuran dengan papahku
"bisa saya bertanya sesuatu pak" tanyaku
bapak itu melihat wajahku...
"ada apa ya neng..."
"saya mau ngelamar kerja disini pak..."
bersambung
Share this novel