"Lili...mama mau ngomong sesuatu"
"mama harap kamu bisa mengabulkan permintaan mama" imbuh sang mama sambil melihat kearah sang suami.
suaminya hanya mengangguk tanda ia setuju.
"apa mah.." tanya Lili kepada mamah nya
"Li apa kau tau bahwa perusahaan papahmu sedang masa kritisnya..."
Lili hanya mengangguk tanda setuju..
"perusahaan papahmu meminta pertolongan kepada perusahaan yang lain"
"lalu.." tanya Lili kepada sang mamah
mamahnya hanya menghela nafas mengatur kegugupan di dalam hatinya..
"perusahaan itu meminta mamah dan papah menjodohkan kamu dan anaknya...barulah mereka akan menyetujuinya"
Deg.
"mamah dan papah menyutujuinya?" tanya Lili kepada mamahnya..
mamahnya hanya menggeleng
"karena mamah tidak akan mengambil keputusan tanpa persetujuan kamu,karena kamu yang akan menikah"
"tapi mamah dan papah berharap banyak kepadamu sayang"
lili mengernyitkan alisnya berpikir....
ia tau persis bagaimana ayahnya tiap malam harus lembur...dan mamahnya yang selalu tertidur di ruang tengah karena kelelahan menunggu papahnya pulang dari pekerjaannya..
dengan sangat berat hati ia menyetujui permintaan mamahnya..
mamahnya menangis terharu karena anak semata wayangnya menyetujui...
"maafkan mamah sayang karena harus melibatkan perasaan kamu dan mama juga berterimakasih karena kamu mau menyetujui keinginan mama"
mama dan papa nya langsung keluar dari kamar anaknya...
Diluar kamar anaknya, Rena mamah dari lili memeluk rehan sambil menangis terisak karena harus melibatkan putrinya...
"semuanya akan baik baik saja sayang..."ucap rehan menenangkan istrinya
didalam lubuk hati rehan ia menangis sesak karena harus merelakan putrinya untuk perusahaan nya untuk bangkit dari keterpurukan.
'semoga anak yang akan dijodohkan dengan lili adalah seorang pria yang bisa membahagiakan lili' gumam rehan dalam hatinya..
'prov Lili'
aku melihat bagaimana hancurnya mamah dan papah pada saat ini...aku melihat sorot mata mama yang terlihat sedih dan juga harapan.
aku melihatnya sangat sedih tapi aku harus kuat karena jika bukan aku yang menguatkan mereka,harus siapa lagi...
aku tidak menampakkan bagaimana terkejutnya aku saat mama meminta aku untuk menyetujui perjodohan itu,tapi aku bisa menahannya dengan tatapan datar ku...aku menganggukkan kepalaku menandakan setuju bahwa aku menerima perjodohan itu tanpa syarat.
setelah mama dan papa keluar aku langsung mengunci kamar ku dan aku langsung masuk ke kamar mandi tanpa harus membuka bajuku, aku menghidupkan shower,aku membiarkan tubuhku basah dengan air dingin di malam hari ini...
jujur aku sakit tapi mau bagaimana lagi,mungkin inilah cara aku membalas kasih sayang mereka..
"mamah... aku hanya ingin mamah dan papah bahagia"
"jujur mah aku sangat sakit karena harus menerima perjodohan ini tapi tetap yang paling berharga adalah kebahagiaan kalian"
aku sangat suka menangis di tengah air yang mengalir seperti hujan ini...
karena menangis di bawah shower membuat aku tidak merasakan air yang mengalir dari kedua mataku...
aku terduduk,meratapi nasibku...bagaimana aku akan menjalankan kehidupan pernikahan dengan seseorang yang tidak aku kenal.
hiks..hiks...hiks...
"". "". "". "". "".
satu Minggu berlalu dengan sangat cepat tanpa sepengetahuan lili,kedua orangtuanya telah menetapkan tanggal pernikahan mereka. Lusa...
lili hanya mengangguk pasrah saat mamahnya mengatakan pernikahan yang telah ditetapkan...
"apa tidak usah fitting baju dulu mah"tanya lili penasaran.
"tidak sayang,karena calon suamimu sekarang sedang berada di luar kota jadi besok ia akan pulang..kan tidak sempat fitting baju sayang.."ucap sang mamah sambil mengusap sayang punggung putrinya.
mamahnya berbohong,ia tau persis kenapa sang menantu menolak fitting baju...
pernikahan tiba...
ijab kabul dilaksanakan dirumah lili...tanpa pesta besar,tanpa tamu yang banyak,tanpa adanya dekorasi,dan tanpa cinta yang dirasakan oleh pengantin yang akan menikah.
ijab kabul selesai...
lili dan calon suaminya mempunyai rumah sendiri,,rumah yang minimalis bertingkat...
"Anda mau mandi?"tanya lili ramah saat mereka berada dikamar mereka..
suaminya tidak menjawab,ia sibuk memainkan ponselnya,terlihat jelas bahwa ia sedang membalas chat dari seseorang..
"jangan mengajakku bicara.."ucap nya datar tanpa melihat lili...
lili tidak tau nama dari sang suami..
"baiklah.."
lili masuk kedalam kamar mandi menghidupkan shower.lagi ia menangis dalam hening..
'kenapa suamiku bersikap seperti tidak menginginkan ku...apa dia terpaksa menikah denganku tapi aku juga terpaksa,setidaknya ia seharusnya menghargai ku sebagai seorang istri seperti aku menganggapnya seperti seorang suami' gumam lili dalam hati..
lili keluar dari kamar mandi
lili melihat suaminya sedang bertelepon dengan seseorang...melihat suaminya tersenyum senang..
"bersabarlah sayang...."
lili mendengar pembicaraan suaminya...
'sayang..?" tanya lili dari dalam hati
setelah selesai bertelepon
"siapa yang anda panggil sayang?" tanya lili
"kekasihku.."jawabnya datar
"ke..kekasih"gumam lili terkejut
suaminya berjalan meninggalkan sang istri untuk pergi kekamar mandi,namun hanya beberapa langkah suaminya berbalik menghadap ke arah lili
"jangan memanggilku anda--"ucap suaminya sambil berjalan kearah lili dengan tatapan benci.
"tapi panggil aku tuan Alex,karena kamu adalah budakku bukan istriku...kamu itu sudah keluargaku beli dengan harga mahal karena orangtuamu mau meminjam uang tapi keluargaku memberinya secara percuma...kamu dan orangtuamu itu sama saja...MURAHAN"
Alex menarik rambut lili kasar....
"dan satu lagi,kamu harus pindah kamar..aku tidak mau jika harus menghirup udara yang sama dengan seorang budak sepertimu yang murahan"ucapnya datar dengan melempar kepala lili hingga tersungkur...
'jangan menangis' gumam lili menyemangati dirinya sendiri...
lili langsung mengambil kedua kopernya yang belum ia bereskan lalu masuk kekamar lain yang ada dilantai bawah...
didalam kamar lili
lili masuk kedalam kamar mandi..lagi ia menangis di bawah shower.
menangis dalam diam....
prov Alex
aku benci mendengar suara nya...
budak itu menyuruhku mandi..
"Anda mau mandi..?"
pertanyaan itu keluar dari budak itu..
aku akan memastikan ia akan menderita karena telah menyetujui pernikahan ini...
Share this novel
lanjut
hi
hi