"tante...maafkan aku...aku benar benar tidak bisa... karna dia adalah pembunuh papaku..."

"kalian berdua kelewatan licik!"

"terserah dia mau bilang apa deh...uda tahu pembunuh...malah mau diselamatkan..gila tu orang"

alyna tersenyum...

"aku harus minta bantuan dari siapa lagi nih?"

"amanda?"

"hah!,joyce?,ada apa?"

"manda..kenapa kamu bisa terkejut gitu?,ada apa?"

"eee...em..itu...nggak...nggak apa apa.."

"kok gk apa apa?,katakan saja sama aku.."

"aku ingin membebaskan Wilian dan ternyata kedua keponakanmu itu tidak mau membantu.."

"ya iyalah mereka gak mau...yang mereka lakukan itu benar...lagipula dalam hal kasus pembunuhan papa mertua dan papa mereka itu wilian tersangka dan benar benar dia pelakunya.."

"tapi..joyce...dia itu sahabat kita juga kan dari dulu"

"stop!,aku tidak anggap Wilian menjadi sahabatku lagi mulai hari ini sampai seterusnya"menyingkirkan tangan amanda dari bahunya

Amanda terkejut...

"cari saja cara lain..aku tidak bisa.."lalu masuk kamar

amanda terjongkok dan menangis di depan kamar joyce...

maafkan aku,wilian...aku tidak bisa membantumu bebaskan diri dari balik jeruji besi itu..*joyce sambil jongkok di balik pintu sambil menangis*

Wilian menangis di dalam penjara sambil jongkok di pojokan sambil mengingat kenangan bersama kedua sahabatnya...

aku benar benar merindukan masa masa ketika kita bertiga bersama sejak SMA hingga setahun lalu*dalam hati wilian sambil sedih*

"Ricky..ngapain kamu kembali kesini?"

"Alyna gorman..akhirnya kita bertemu lagi.."

dylan yang baru kembali dari Jerman menghampiri..

"lepaskan aku!,aku ini istri Dyson frankle.."

"aku tidak peduli..ikutlah denganku.."

"lepaskan aku!"

"lepaskan kakak iparku.."

"kamu ini siapa?"

"nggak tahu diri!"

dyson mendengar keributan langsung datang...

"berani sekali kau menyentuh istri Dyson frankle!"dyson sambil mencekik mantan alyna

"kamu pikir aku takut denganmu?"

dyson langsung menjatuhkan mantan alyna...

alyna gemetar ketakutan sambil menangis...

"jangan takut,lyn.."dylan menenangkan alyna

"dasar Pebinor"dyson langsung berdiri di sisi alyna

"Ricky...kamu tidak perlu susah payah mendapatkan aku kembali..karna jiwa beserta ragaku hanya untuk Dyson frankle,pria yang disampingku ini.."

dyson tersenyum sinis melihat Ricky...

"ayo masuk,say.."dyson ke alyna lalu mereka masuk

ricky dengan kesal langsung memukul mukul tanah..

"kenapa bisa mantanmu itu kembali lagi?!"

"dyson...aku juga tidak tahu..kenapa ini bisa terjadi"

"bukan kamu yang memanggilnya?"

"dyson...kamu tidak percaya sama aku?,kenapa bisa bisanya kamu tidak percaya perkataan istrimu ini?!"

"sayang...jangan menangis...aku bukan salahkan kamu..apa salahmu?"

alyna menoleh ke arah lain...

"jadi..kenapa kamu terlihat seperti marah sekali?"

"kan..kan...ini nih..kamu salah paham..aku tanyakan sekali lagi ke kamu...apa kamu yang panggil mantan kamu ke sini karna aku bersalah sama kamu?!"

"sejak aku menikah denganmu dan menjadi nyonya muda keluarga frankle,aku tidak pernah berhubungan lagi sama Ricky!,harusnya kamu paham perasaanku!"

"sorry...aku tidak sengaja berprasangka buruk ke kamu..sorry.."

alyna tersenyum kembali setelah dipeluk dyson...

"sorry...membuatmu marah,nyonya Alyna Gorman Frankle.."

alyna hanya mengangguk sambil tersenyum di pelukan dyson...

dylan mengintip dari luar dengan cemburu...

aku benar benar ingin jika hubunganku dengan zafrina bisa seharmonis hubungan dyson dengan alyna...*dylan sambil mengintip