Bab 5

Romance Series 7034

" Maira Haziqah "

Arr sudah dia sebut nama aku . Perasaan bercampur baur bila nama disebut oleh ketua pengawas . Pasti ada masalah lagi ! Kenapa lah aku pula yang bertugas minggu ni dengan dia ?

" ye .. "

Jawab Maira . Dia memberi fokus pada apa yang Aiman mahu sampaikan .

" mana awak simpan kertas aduan tingkah laku pelajar ? "

Soal Aiman .

" kat kelas .. "

" awak tahu , awak bertugas minggu ni . Kenapa simpan kat kelas ? "

Memang ada je masalah Maira dimata Aiman . Kadangkala , Maira pun hairan .

Maira diam .

" jadi apa tunggu lagi ? pergi ambil . "

Arahan sudah diberi , jadi ? Mesti lah kena ikut . Tak ada kuasa nak lawan dia .

" saya pergi ambil kejap . "

Sejurus selepas Maira beredar , Kharil datang menemui Aiman .

Khairil kawan baik Aiman .

" Man , kau jangan nak berkasar sangat dengan Maira tu . Maira kan perempuan "

Bahu Aiman ditepuk beberapa kali .

" kau ingat kalau kau selalu marah dia , dia happy ke ? "

Tambah Khairil pula . Dia kesian lihat Maira selalu dimarahi Aiman .

" biarlah dia . "

" biar je ? " Man , Maira kan kawan kau . Takkan lah setiap apa kesalahan dia buat kau nak marah - marah dan tengking dia "

" dah itu masalah dia . Biar je lah . "

" kau ni , Man . Tak berubah , asyik nak menang je "

" suka hati kau lah "

Aiman tak suka kalah . Baginya , semua tindakan dan keputusan yang dia buat adalah yang terbaik .

*
* *

" mana aku simpan kertas aduan ni ? "

Maira bertanya sendiri . Dia tercari - cari kertas aduan yang dia patut beri pada Aiman .

" ni hah .. "

Kertas aduan telah dijumpai dan kena hantar pada ketua pengawas annoying .

Saat ingin turun dari tangga ..

Bukk !

Boleh pula tergelincir kat tangga .

" aduh ! "

Maira mengerang kesakitan . Kaki dia terseliuh .

Dalam pada masa yang sama , Irshad lalu disitu .

" awak okey ke ni Maira ? "

Soalnya . Kebetulan dia lalu di situ . Apabila melihat Maira terjatuh . Dia terus tolong .

" kaki saya sakit "

" saya kena buat apa ni ? "

Entah kenapa dia pula macam terlebih risau .

" panggil Qistina . Lagi satu , bagi ni dengan Aiman . Dia minta ni "

Kertas itu diberikan kepasa Irshad untuk dia serahkan pada Aiman .

" awak jadi macam sebab Aiman suruh awak cepat ke ? "

" tak . Saya tak hati - hati tadi . Awak tolong panggil Qistina kejap , lepastu hantar kertas tu pada Aiman "

" tapi .. "

" tolonglah Irshad , kaki saya sakit ni ! "

" okey - okey .. Saya panggilkan sekarang "

Tanpa berlengah lagi Irshad mencari Qistina . Sementara Maira masih lagi terduduk di tangga .
Beberapa minit kemudian .

Qistina mendapatkan Maira .

" apa dah jadi kat kau ni Maira ? "

" tergelincir . Hehe "

" boleh bangun ke tak ? "

" dah dari tadi aku duduk tak bangun - bangun . Kau boleh tanya lagi , aku boleh bangun ke tak ? "

" sorry , sorry .. aku nak hantar kau pergi bilik kesihatan erk "

Qistina menggapai tangan Maira . Membantu Maira menyeimbangkan badan agar dia boleh berjalan dengan stabil .

" yelah , perlahan tau . Sakit kaki ni "

" ye , aku tahu lah "

Qistina pun menghantar Maira ke bilik kesihatan . Sementara itu , Irshad menghantar kertas aduan tingkah laku pelajar kepada Aiman aka pengawas annoying bagi Maira .

Irshad melangkah masuk bilik kaunseling dan disiplin sekolah . Perasaan marah itu ditahan . Mahu saja dia pecahkan muka poyo Aiman tu .

" ni kertas kau minta . "

Irshad menyerahkan kertas itu kepada Aiman . Kasar sekali sehingga kertas itu jadi keronyok .

" kenapa kau yang hantar pula ? Setahu aku , aku suruh Maira yang hantar "

" kau suruh dia hantar cepat - cepat kertas ni . Dan kau tengok , sekarang ni dia ada kat bilik kesihatan . "

" hah ? "

Aiman terkejut . Dia tak sangka Maira boleh jadi macam tu .

" tak payah nak terkejut lah , kau suka kan dia jadi macam tu . Kaki dia terseliuh sebab kau ! "

Irshad bersifat dingin terhadap Aiman .

Aiman tak terkata apa - apa . Dia rasa bersalah

" kau ni sebenarnya ketua pengawas atau pembuli ? Boleh tak buat tanggungjawab jangan pilih kasih ? "

" kau nak kata aku tak boleh jadi ketua pengawas ? "

Perasaan marah Aiman membuak - buak .

" rileks lah , korang tak payah lah gaduh "

Khairil yang berdiam diri dari tadi cuba meredakan keadaan ..

" baik aku blah dari sini daripada tengok muka kau ni ! "
Irshad berlalu pergi ..

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience