Chapter 3 : Girls Problem

Vampire Series 3362

*Mark POV

"Syukurlah, akhirnya pekerjaan ku selesai juga. Sekarang barulah bersih apartemen ini" (Pintaku)

Setelah membersihkan Apartemen, aku memasukkan semua kotoran tersebut dalam plastik sampah. Dan tanpa menunggu lagi aku akan segera membuangnya. Mana tahan diriku melihat sampah-sampah ini disini lagi. And then aku segera mengangkat semua kantung plastik ini dan menggiringnya keluar apartemen ku.

"Wah suasana disini indah juga, aku jadi excited untuk menjalani hariku disini" (Pikirku)

Aku kemudian masuk ke lift dan memilih lantai dasar, karena aku udah tanya sebelumnya saat datang dimana ruang pembuangan sampah di apartemen ini. Dan kata security itu ruang nya dekat dengan koridor lantai dasar. Itulah diriku, sebelum melakukan sesuatu aku haruslah mencari tahu supaya ngga tersesat ataupun salah.

Setelah sampai di lantai dasar, aku segera berjalan di koridor dengan kantong plastik di tanganku. Aku terkejut karena tiba-tiba ada gadis yang bejalan dari arah samping dan langsung menabrak ku. Kemudian dia meminta maaf sambil menjelaskan alasannya bla bla bla dan aku diam tak merespon ucapan dirinya.

"Cih, gadis ini cerewet banget sih. Tapi tunggu sepertinya aku mengenal suara ini. " (Pikirku)

Dan sekarang dia sedang mencoba membantuku mengumpulkan kembali plasik sampah ini yang jadi berceceran di koridor, which is itu emang sepantasnya iya lakuin toh ini karena ulahnya sendiri.

Namun lihatlah apa yang dia buat saat ini kenapa dia malah menyentuh tanganku, apa dia hendak melakukan trik modus? Dan sekarang ini dia semakin merapat ke arahku. Aku tak terbiasa dengan situasi ini, aku tiba-tiba refleks mengatakan

"pergi sana, ngapain kau mencoba mendekati ku"

Damn, aku terkejut dalam hati. Ternyata ini gadis yang sama dengan cewek yang mencoba sok akrab dengan ku tadi siang. Aku langsung segera mengambil kantung plastik sampah yang ada di tangannya dan segera bergegas menuju ruang pembuangan sampah meninggalkan dia yang sepertinya sedang melamun disana.

Lihat sekarang dirinya bagaikan hama yang mulai meracuni hidupku. Aku mulai menggerutu sendiri. Sial dia benar-benar merusak hariku.

Sekarang aku menuju kembali ke apartemen ku. Ah sial aku melihat dirinya lagi, dia sedang berada di balkon apartment nya. Aku berusaha memelankan langkah aku dan bersegera mungkin untuk kembali ke apartemen ku. Aku ngga mau lagi ketemu dengan perempuan yang tidak jelas seperti dirinya.

Namun sialnya takdir tak berpihak padaku, dia merasakan langkah kaki ku dan sekarang ia berlari kearah ku dan langsung menggenggam lenganku. Sontak aku marah dan mengatakan padanya

"Hei, dasar wanita gila. Apa yang sedang kau lakukan? Tolong menjauh dariku sana"

Sepertinya ia tak mendengar ucapanku, saking emosinya aku membentak dia habis-habisan tetapi dia masih juga belum melepaskan tangannya dariku.

"Apa yang dilakukan cewek ini? Kok dia seenaknya sih memegang tangan aku? Mengapa dia ngga membalas semua perkataan ku? Apa jangan-jangan dia ngga waras yah seperti cewek gila di film-film?" (Pikirku)

Kenapa sih susah melepaskan tangannya dariku? Apa yang terjadi padaku rasanya kepalaku sedikit pening? Tanpa berpikir panjang lagi, Aku segera mendorong nya (walau tak kuat) hanya sekedar tuk menjauhkan dirinya dariku. Aku berhasil lolos dan segera masuk dan mengunci pintuku.

Aku mulai merasa lelah, sepertinya aku terlalu semangat dalam membersihkan apartemen ini hingga sampai ke loteng nya. Plus ada juga cewek gila yang dari tadi terus mengusik dan membuatku repot. Aku tak ingin melakukan hal lain lagi, aku hanya ingin segera mandi untuk membersihkan diriku dan langsung segera tidur.

Berapa jam kemudian,

*Sacha POV

"Astaga Sacha apa yang terjadi pada dirimu, kenapa bisa aku bertindak sebegitu bodoh nya? Ah sial habislah aku ini, dia pasti telah mengecap ku sebagai wanita yang tidak baik. Bagaimana jika dia membeberkan hal ini pada orang lain? Mampus matilah aku, apalagi jika sampai tersebar ke tetangga dan orang tuaku. Mereka pasti berpikir aku cewek yang tak mempunyai moral" (Pikirku)

Hal-hal ini benar-benar sangat menggangu, aku jadi tak bisa tidur dibuatnya. Kenapa dirinya selalu muncul setiap kali aku mencoba menutup mata. Mana besok adalah hari pertama aku akan di sekolah lagi. Aku mencoba tuk menenangkan diriku, sambil berkata

"sacha, kamu ini cantik. Jadi wajarlah jika banyak pria bisa naksir denganmu, sekali kedipan matamu saja para pria bisa langsung klepek klepek ditanganmu. Lagi pula siapa yang akan percaya ucapan seseorang seperti cowok tetangga sebelah yang dingin dan kelihatan seram itu. Yang ada orang-orang akan memaklumi keadaan ku, namun jika ia tetap ngotot maka aku harus bersiap ngeluarin jurus ampuh setiap wanita yakni drama air mata (hahaha) Ia aku harus berani menghadapinya"

Ku teguk segelas air dan langsung segera kembali ke tempat tidur, lagipula waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam dan aku harus segera tidur jika aku tak ingin terlambat bangun. Ia jangan heran para vampir masa kini juga sudah mirip dengan manusia, kami tetap harus tidur untuk memulihkan energi kami. Namun saat-saat seperti ini terkadang aku jadi kangen merasakan kemampuan Vampir di masa lalu yang sama sekali ga butuh tidur, but anyway Vampir masa kini juga ngga begitu buruk. It's time for sleep see you tomorrow!

(Keesokan harinya)

Gawat, aku ternyata bangun telat. Waktu menunjukkan pukul 07.30 dan 30 menit lagi kelas pertama ku akan dimulai, mana aku belum mandi dan bersiap-siap lagi. Aku pun juga ngga bakal sempat buat sarapan padahal aku sangat lapar.

Tak perlu buang-buang waktu lagi, aku terpaksa harus menggunakan salah satu kemampuan spesial Vampir walau ini bakal menguras tenaga di karena kan aku juga sedang lapar tapi aku akan mencoba sebisaku. Kemampuan rahasia ini mampu merubah sebagian energi yang ada padaku untuk menyegarkan diriku sendiri. Dengan kata lain aku tak akan memerlukan mandi, tubuh aku akan otomatis memancarkan sinarnya dan aku akan terlihat segar dan wangi seperti seolah aku telah habis mandi. Dan sekarang aku hanya perlu segera bersiap.

(20 menit kemudian)

Aku telah siap dan rapi sekarang tinggal harus berangkat ke sekolah. Namun ini akan membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit kesana kalau menaiki kendaraan umum. Dan waktu aku sekarang udah ngga cukup, aku hanya punya 10 menit. Emang sih sekolah aku ngga begitu jauh dari tempat tinggalku, namun perjalanan kesana pastilah kena sedikit macet. Namanya LA, kota sebesar ini sangat lumrah untuk terjadi macet. Lalu aku memutuskan untuk menggunakan kemampuan Vampir sekali lagi, aku akan melompati gedung-gedung tinggi ini dengan cepat sehingga pergerakan ku ngga akan terasa oleh manusia. Aku segera menyiapkan langkah ku lalu mulai melesat secepat kilat, karena aku tak ingin telat. Menurut ku impresi pertama itu sangatlah penting, karena dari situlah orang-orang akan menilai dirimu.

Sesampainya di sekolah,

Aku berhasil masuk dengan aman, sepertinya tak ada yang melihat ku. Aku masih memiliki waktu sekitar 5 menit sampai kelas dimulai. Aku memanfaatkan waktu ini untuk memperbaiki penampilan ku yang mungkin cukup berantakan akibat aku melesat tadi. Aku juga melihat kantin diarah kiri, dan aku sangat lah lapar. Aku tak bertenaga lagi rasanya. Aku segera membeli roti dan susu dan membayarnya dengan cepat lalu aku langsung bergegas ke kelas.

"Wah selamat, aku tepat waktu." Ucapku dalam hati sambil menyapu dadaku sebagai tanda syukur

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa sih penting harus masuk tepat waktu?, Yah karena di US itu sangatlah berbeda, disini praktek disipilin itu sangat di tekankan apalagi dalam hal-hal yang sifatnya formal. Kau tak akan mendapatkan maaf atau kompensasi atas kesalahan apapun yang kau perbuat dalam hal ini. Begitu pula halnya di sekolah, merasa takkan mau menerima atau mendengar alasan yang akan kau katakan sekalipun kau telat walau hanya semenit saja.

Well,, tak lama setelah aku masuk pak guru juga langsung memasuki kelas. Tak ada waktu bagiku untuk berbincang-bincang dengan teman sekelas. Namun karena ini hari pertama maka kami disuruh untuk memperkenalkan nama dan asal masing-masing. Pak guru yang mengajar ternyata cukup asik, beliau bernama Mr. Jade, dia juga terlihat cukup tampan untuk usianya yang baru menginjak 40. Dia pasti tipikal papa idaman buat ibu-ibu diluar sana. Wait wait, kok aku jadi melamun dan muji-muji Mr. Jade sih. Apa sih yang terjadi padaku? Semenjak ketemu cowok tetangga itu aku mulai ngaco dah

Tapi aku ngga melihat dia yah tadi pagi, apa dia masih tidur? Tapi kayaknya nggak mungkin sih, soalnya dia kelihatan masih seperti anak SMA juga. Apa mungkin dia berangkat pagi-pagi yang ke sekolahnya? Well sedih sih aku dan dia nggak akur padahal kitakan ttetangga-aan. Namun siapa juga sih yang bakal betah dekat cowok dingin kayak dia, pasti orang ngga bakal lama bertahan disekitarnya. (Kesalku)

(Treeng, Treeng, Bel istirahat berbunyi)

Wah aku dengan mode lapar yang gila seperti ini harus segera keluar dari kelas dan mencari tempat sepi untuk memakan semua roti yang tadi sudah ku beli. Aku sengaja memilih untuk menghindar dari teman-teman kelasku karena aku tak ingin mereka tuk melihat sifat buasku ketika sedang lapar (hehe)

Aku melihat sebuah pohon di sudut sana yang tak jauh dari kelasku dan sepertinya disana cukup sepi, aku segera berlari ke sana untuk mengisi perutku ini.

Tak kenal ampun aku melahap semua makanan yang ku beli tadi, jika kalian melihat tingkah ku kalian pasti akan terheran-heran. Aku makan seperti seorang yang sedang kesurupan. Well itulah sisi lain dari diriku. Yang namanya mahluk ciptaan Tuhan ga ada yang sempurna "nobody's perfect" ceh elah aku sok-sokan pakai bersikap bijak. But it's true hanya Tuhan lah yang maha sempurna. Okay That's It.

Astaga, aku menoleh ke arah kananku dan betapa terkejutnya diriku. Dia? Dia? Ngga mungkin, aku melihat cowok itu tetangga ku dari arah yang lumayan jauh. Seketika aku panik, apa dia melihatku? Oh NO NO, habislah diriku. Kalian tak perlu mempertanyakan penglihatan ku karena aku adalah seorang Vampir dan aku mampu melihat dengan sangat baik walau jaraknya itu cukup jauh.

"Aku harus tenang!! Mungkin saja dia tak melihat diriku, aku harus segera membereskan semua ini dan langsung segera meninggalkan tempat ini. Aku akan bersembunyi. Yah ini ide yah baik" (pikirku)

Setelah membereskan bekas makanan ku, aku langsung berlari meninggalkan lokasi TKP. Cih aku kayak buronan yang sedang di kejar polisi dah, Cowok itu benar-benar bisa membuat ku dalam masalah.

Sekarang dari tempat persembunyian, aku dapat melihat dia lewat bersama kelompok boys lainnya. Ternyata dia beneran sekolah disini, namun dari pin yang temanya kenakan sepertinya itu adalah logo senior deh.

"Wah ternyata dia udah siswa akhir disini. Yes pasti tak lama lagi dia bakal segera lulus dari, dan jiwaku akan merasakan kedamaian yang hakiki. Waktu 3 tahun ke depan ku akan segera aman. Aku hanya perlu memastikan bahwa aku bisa lolos darinya tahun pertama ini" (Ucapku)

Btw ternyata dia punya temen yah di sekolah, ku pikir karena dia bersikap dingin maka takkan ada yang tahan mendekatinya. Tapi ya udahlah, bodo amat mau dia punya temen atau kaga itu juga bukan urusan aku.

(Ting Ting, Bel masuk telah berbunyi)

Aku segera balik menuju kelas. Yah aku masih memiliki satu kelas lain yang harus aku ikuti hari ini. Betapa senangnya sekolah disini, jadwalnya benar-benar ga menyiksa. Kurikulum yang dipakai benar-benar sangat efesien. Para siswa hanya perlu mengikuti sejumlah kelas tertentu saja dalam setiap semester. Untuk semester awal ini, karena aku masih freshman year (Siswa Baru) kami hanya di wajibkan untuk mengambil kelas matematika, Bahasa, Sejarah, ilmu alam dan ilmu sosial. Sisanya terserah bebas untuk kita pilih sendiri sesuai dengan minat dan bakat. Beban yang diberikan juga terbilang cukup ringan, para siswa hanya diberi beban minimal 8 yang terdiri dari 5 kelas wajib dan 3 kelas peminatan sebagai dasar minimal untuk naik ke tingkat berikutnya. Namun bagi siswa yang ingin ambil lebih dari 8 juga di izinkan kok selama dia tak melewati batas beban maximal (15).

"Andai saja aku tak mengenal Cowok dingin itu, atau andai saja dia tak bersekolah di sekolah yang sama denganku, pasti kehidupan hari-hari ku akan benar-benar sempurna" (Gumamku)

Kenapa aku bilang demikian, karena sejak tadi aku melihat selama aku berada di sekolah ini, para cowok itu tak bisa berhenti memandangi ku. Dan aku juga lupa yah tuk mengatakan pada kalian bahwa beberapa senior kelas atas sampai ikut-ikutan loh untuk mendekati diriku hanya demi mendapat kontak ku.

Jujur aku sudah tau hal seperti ini bakal terjadi karena sejak Mid school (SMP) selalu aja ada cowok yang mendekati ku. Tak pernah semenit pun ada terlewatkan langkah ku tanpa sapaan dari para cowok di sekolah ku. Makanya aku selalu populer semasa sekolah dulu waktu aku masih tinggal di DC (Washington).

Tak terasa bel pun sudah berbunyi, aku mengucapkan sampai jumpa pada temanku dan segera keluar kelas. Aku tak ingin berpapasan dengannya, yah siapa lagi yang aku harus hindari selain cowok itu yang sepertinya selalu tau setiap tingkah buruk ku.

"Aww!!!" (Jeritku)

Sial, aku malah bertabrakan dengan Cowok dingin itu di depan pintu gerbang keluar dan dia juga ngga sendirian, dia sedang bareng dengan teman Boys nya.

"Mati aku, habislah diriku" (Ujarku)

Sekarang aku benar-benar ketakutan setengah mati, aku tak bisa menghindar lagi. Padahal aku berharap tak bertemu dengannya selama disekolah, tetapi sepertinya takdir tak sedang berpihak denganku.

"Kamu! Ternyata benar itu dirimu! Aku yakin bahwa aku tak salah" (Ucapnya)

Dia mulai start mengoceh, Namun refleks diriku bergerak dan menghentikan mulutnya yang sedang berbicara dengan tanganku. Dan seketika atmosfer disekitar ku terasa berubah 180 derajat, lalu orang-orang yang sebelumnya sibuk dengan urusan mereka masing-masing kini tengah malah menatapi diriku. Semua mata tertuju pada kami. OMG APA YANG SEDANG TERJADI??

.

.

.

.

.

Bagaimana episode kali ini menurut kalian? Aku harap kalian suka dan terus membacanya!

(Karena mereka bersekolah di sekolah Publik (Negeri) maka tak ada ketentuan seragam yang ditetapkan, berbeda dengan sekolah Privat (Swasta) yang memang ada kewajiban untuk memakai seragam.)

.

.

.

.

Next Episode :

Apa yang terjadi? Ada apa dengan mereka? setiap orang yang ada disini kini sedang memandangi mereka, tingkah bodoh apa yang barusan dia lakukan? Tak ada yang terucap, dia membisu 1000 kata.

TBC

Enjoy Guys

Salam dari Author

See ya in the next Episode

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience