TING!
[On-Chat]
Suho: Hana, awak di mana sekarang?
Hana: Kedai Serbaneka TanTan..
Suho: Oh, nanti saya ambil awak.
Hana: Tak apa, saya ada hal sebentar.
Suho: Oh okey, kalau ada apa-apa.. buat panggilan kepada saya.
Hana: OK.
Hana menghela nafas yang berat.
" Suho, apa yang patut aku buat? "
TING!
[On-Chat]
Chaelin: Hana, abang saya memberitahu bahawa terdapat sebuah bilik kosong di Apartment XXX.
Hana: Okey, terima kasih banyak-banyak!
Chaelin: Esok kita berjumpa bincang hal ini lagi.
Hana: Okey..
---------------------------------------------------------
DINGDONG
" Hana? Kamu dari mana tadi? " Mak Suho menegur Hana.
" Em, saya dari kedai tadi. Beli keropok sikit. "
" Oh, pergilah berehat dahulu. "
" Okey. "
PAP!
Hana membiarkan dirinya mendarat di atas katil.
" Apa kata aku kemas barang dulu? "
Semasa Hana sedang mengemaskan barangannya, tiba-tiba sebuah kotak terjatuh.
" Eh? Kotak apa ni? "
' Ji Chanwoo... '
' Chanwoo. '
" Bila masa aku kenal Chanwoo dulu? Adakah ini Ji Chanwoo yang lain? "
ZAPP!
Bagaikan satu panahan petir yang menembusi minda Hana menyebabkan Hana berasa pening.
" Argh! " Hana mulai hilang kawalan.
" Chanwoo, jom main bersama-sama! "
" Nanti kita beli kek okey? "
" Tak sabarnya nak balik! "
" Chanwoo, aku rindukan kau. "
" Arghhhhhh! "
TUD!
Dahi Hana terhantuk pada bucu meja menyebabkan dia pengsan.
--------------------------------------------------------
DI HOSPITAL MEMORIAL
TUT TUT TUT TUT TUT
" Huh? Su..ho? " Mata Hana berpinar-pinar.
" Baguslah awak sudah sedar. Nasib baik mak saya yang jumpa awak tengah pengsan dua hari yang lepas. "
" Dua hari?! "
" Tak apa, saya sudah memberitahu kepada Chaelin untuk berbincang dengan awak selepas awak sihat. "
" Oh, okey. "
" Boleh saya tahu mengapa awak boleh pengsan dan macam mana boleh ada lebam pada dahi awak? "
" Saya pun tak tahu. Saya rasa macam ada sesuatu yang menyengat kepala saya lalu pandangan saya menjadi kelam. "
" Hm, okey. Hana? "
" Uh, ya? "
" Adakah awak nak berpindah? "
" Mesti Chaelin yang beritahu, kan? Hm, saya tak nak menyusahkan keluarga awak lagi. "
" Tak, sebenarnya saya berasa senang kalau awak ada di sisi saya! "
" Eh? "
" Eh? "
Sepi.
" Ma-maafkan saya, saya pergi dulu! " Raut wajah Suho kemerah-merahan.
KLAK
" Hana. "
Hana mendongakkan wajahnya.
" Chanwoo? Macam mana.. awak boleh tahu saya berada di sini? "
" Saya ternampak awak dipapah oleh seseorang ke hospital dua hari yang lepas. "
" Oh, okey terima kasih kerana sudi melawat. " Hana menunjukkan wajah yang dingin.
" Hana, walaupun awak tak ingat siapa saya... saya berharap yang awak tak bencikan saya. "
" Chanwoo, sebenarnya saya rasa yang saya ingat... "
" Hah?! Betul?! " Chanwoo memegang bahu Hana.
" Saya pun tak pasti tapi yang saya ingat nama awak selalu muncul. "
" Hana, jom ikut saya balik. Saya boleh jaga awak. "
" Chanwoo, tolong jangan timbulkan masalah di sini. Tolong... lupakan saya. Walaupun saya akan ingat siapa awak yang sebenarnya, saya tak rasa yang saya mampu untuk membuka hati kepada awak. "
" Adakah awak pasti? "
" Ya. " Hana mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Chanwoo terus mengatur langkah meninggalkan bilik Hana.
" Maafkan aku Chanwoo, perasaan aku kepada kau tak pernah wujud. Aku hanya menilai kau sebagai seorang rakan yang amat aku sayang dan aku suka. "
--------------------------------------------------------
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
[On-Chat]
Hana: Chanwoo, boleh tak kita berjumpa di Sungai Han?
Chanwoo: Ok.
DI SUNGAI HAN
" Nah. "
" Apa ni? " Chanwoo mengerutkan dahi.
" Saya percaya yang barang ini sepatutnya menjadi milik awak. "
Share this novel