Story 19

Fantasy Series 870

Raja yang sudah kembali dari Istana Utara merasa sangat bahagia dengan pertemuannya kemarin dengan Ratu. Apalagi Ratu yang sudah bisa menerimanya.

Raja yang lagi duduk di ruangannya sedang melamun. Ia melamunkan kegiatan yang ia lakukan kemarin dengan Ratu.

Flashback

Ratu melepaskan pelukannya ke Raja dan memukul dada Raja dengan kesal. "Aku benci dengan Raja." Ratu yang ingin pergi dari hadapan Raja.

"Aku salah apa lagi Ratu?" Raja menarik tangan Ratu dan memeluk pinggangnya.

"Apa kau suka membuatku malu?" kesal Ratu.

"Ratu malu karena apa?" Raja yang pura-pura tidak tahu.

"Sudahlah." ucap Ratu yang tambah kesal.
"Iya iya aku minta maaf." Raja tidak mau membuat singa betinanya ngamuk lagi.

"Maafmu tidak di terima." ucap Ratu judes.

"Hah, kenapa tidak?" tanya Raja, sambil memajukan dirinya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Ratu.

"Tidaak." teriak Ratu sambil membenturkan dahinya ke dahi Raja.

"Aw sakit." rintih Ratu yang ingin kabur keluar kamar tapi Raja tidak membiarkannya.

"Apa, jadi aku belum di maafkan?" tanya Raja yang semakin memerangkap Ratu didinding dengan kedua tangannya.

"Aku tidak mau?" ucap Ratu dengan tegas.
"Oh seperti itu yah?" tanya Raja menantang Ratu.

"Iya hmpt." Raja mencium bibir Ratu, awalnya Ratu tidak mau membalasnya karena masih marah tapi karena Raja yang sepertinya tidak akan melepaskannya jadi mau tidak mau ia membalasnya.

Cukup lama mereka melakukannya sampai Ratu kehabisan oksigen jadi Raja menghentikan ciuman mereka.

"Bagaimana, apa aku sudah di maafkan?" Raja yang menggoda Ratu. Ratu yang di goda oleh Raja mencubit pinggangnya sampai Raja berteriak kesakitan.

"Rasakan itu." ledek Ratu yang berjalan menjauh dari Raja.

Raja yang semakin gemas dengan tingkah Ratu menariknya ke tempat tidur dan menindih tubuh Ratu. "A-apa yang R-raja mau lakukan?" tanya Ratu gugup.

"Tidak perlu bertanya Ratu, kau sudah tahu." jawab Raja yang membuat pipi Ratu memerah.

"Tu hmpt." Raja yang sudah tidak bisa menunggu terlalu lama langsung saja membungkam bibir Ratu dengan bibirnya.

Ratu yang mendapat perlakuan tak terduga dari Raja tidak mempermasalahkannya lagi, ia pun membalas ciuman Raja dan akhirnya malam itu adalah malam pertama bagi hubungan mereka.

Flashback End.

Saat Ali masuk ke ruangan Raja, ia melihat Raja yang lagi senyum-senyum sendiri.

"Raja..." panggil Ali, tapi tidak mendapat respon oleh Raja.

"Raja..." panggil Ali lagi dengan tangannya yang ia lambai-lambaikan di depan wajah Raja.

"Eh iya, ada apa Ali?" tanya Raja saat ia tersadar dari lamunannya.

Raja yang ketahuan lagi melamun merasa malu, apalagi yang ia lamunkan adalah aksinya dengan Ratu yang bergulat di Ranjang.

Ratu yang juga ada di Istana Utara pun tak kalah bahagianya dengan yang dirasakan oleh Raja.

"Ratu..." panggil Keyra.

"Iya Keyra, ada apa?" tanyanya dengan perasaan bahagia.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Ratu."

"Siapa?" tanya Ratu bingung.

"Silahkan Ratu lihat sendiri." Keyra yang tidak mau berbicara banyak.

*****

Ratu yang melihat siapa yang datang, sangat senang karena kebetulan saat ini dia mau berjalan-jalan dan mengobrol.

"Pangeran." panggil Ratu dengan senang.

"Ratu." panggil pangeran balik.

"Kenapa baru datang?" tanya Ratu dengan wajah cemberut.

"Maaf, baru ada kesempatan." jawab pangeran dengan sedikit penyesalan.

Ratu mengajak pangeran berjalan-jalan di sekitar Istana sambil membahas masalah Kerajaan Barat dan Kerajaan Samantha.

"Apa masalah Raja dengan Kerajaan Samantha sampai-sampai harus melibatkan perang?" pangeran yang tidak mengerti dengan peperangan itu.

"Aku juga tidak tahu pangeran, karena Raja belum sempat memberitahuku." Ratu yang memang dari awal tidak tahu-menahu masalah dari peperangan itu.

Ratu dan pangeran yang sedang asyik mengobrol sedangkan Raja yang ada di Istana Barat sedang serius mendengarkan penjelasan dari Ali mengenai strategi baru mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience