Story 10

Fantasy Series 870

Setelah mengobati lukaku aku pun keluar dari kamar dan memcari keberadaan Raja. Aku mengelilingi istana tapi tidak juga menemukan keberadaannya.

"Keyra, Raja di mana?"

"Apa Raja tidak memberitahukan kepada Ratu bahwa Raja kembali ke istana Barat pagi ini."

"Dia tidak memberitahuku."

"Bagaimana Raja bisa berpamitan sama Ratu, kalau Ratu selalu saja marah sama Raja."

"Siapa juga yang bisa bertahan dengan sikapnya itu."

"Memangnya sikap Raja kenapa Ratu?"

"Ah sudahlah, lebih baik kamu beritahu yang lain kalau aku mau ke istana Barat sekarang juga." perintahku.

"Baik Ratu."

*****

Sesampainya aku dan rombongan di sana aku disambut oleh Ibu suri seperti biasanya.

"Selamat datang Ratu."

"Iya, terima kasih Ibu."

"Ratu pasti lelah, lebih baik Ratu istirahat saja dulu?"

"Baiklah Bu."

Setelah istirahat beberapa jam, akhirnya aku memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar istana.

Ini adalah pertama kalinya aku melihat segala sisi dari istana ini, karena pertama kedatanganku dulu, aku tidak memiliki waktu untuk melakukannya.

"Ibu, Ratu di mana?" tanya Raja.

"Tadinya dia istirahat di kamar."

"Baiklah kalau begitu Ibu, aku pergi dulu." Ibu suri menganggukkan kepalanya tanda mengizinkan.

Raja mencari Ratu ke kamar tapi dia tidak menemukan keberadaan Ratu. Raja berkeliling istana untuk mencari keberadaan Ratu.

Raja bisa saja memerintahkan pelayan istana untuk mencari keberadaan Ratu, tapi dia lebih memilih mencari sendiri daripada harus mengganggu aktivitas pelayanannya.

Raja sudah mengelilingi semua sisi istana, tapi dia belum menemukan keberadaan Ratu.

"Di mana dia! Perasaan aku sudah menjelajahi semua sisi istana ini." pikir Raja.

"Ku pikir masih ada satu tempat yang tidak ku ingat keberadaannya dan itu adalah surga dari istana ini, yang tentunya kalau Ratu melihatnya pasti tidak akan mau meninggalkan istana." gumam Raja.

Setelah mengingat tempat itu Raja pun ke sana dan benar saja di sana, Ratu sedang menikmati indahnya taman belakang istana yang di mana di sana terdapat banyak bunga dengan berbagai warna dan kupu-kupu yang beterbangan di atasnya, pepohonan dan sebuah sungai yang airnya begitu jernih, bebatuannya menyebar ke seluruh sungai sehingga menciptakan bunyi air yang mengalir yang begitu menenangkan di tambah lagi dengan kicauan burung.

"Apa yang Ratu lakukan di situ?" tanya Raja yang mengagetkan Ratu.

" Ih mengagetkan saja." ucap Ratu kesal.

"Bagaimana menurut Ratu dengan keindahan Istana ini?" tanya Raja yang menghampiri Ratu dan memeluknya dari belakang, Ratu yang di peluk oleh Raja tidak marah seperti biasanya.

"Aku baru tahu kalau ternyata istana ini memiliki sebuah taman yang mirip dengan surga." jawab Ratu.

"Masih ada satu tempat yang lebih indah dari ini."

"Di mana itu?" tanya Ratu penasaran.

"Aku hanya akan memberitahumu apabila saat itu kamu sudah memberikan hatimu kepadaku."

Aku pikir saat ini, aku sudah mulai menyukaimu Raja tapi aku belum bisa memberitahukannya kepadamu, karena aku belum bisa memastikan apakah perasaanku ini nyata ataukah hanya perasaan sesaat saja.

"Ratu, apa kau mendengarku?" tanya Raja yang menyadarkan Ratu dari lamunannya sambil melepaskan pelukannya dan membalik tubuh Ratu menghadapnya.

Raja menatap wajah Ratu yang lagi mendung.

"Ada apa Ratu?" tanya Raja khawatir.

"Tidak, aku tidak papa." jawab Ratu yang langsung mendapatkan pelukan dari Raja.

Aku hanya khawatir jika perasaanku ini nyata. Aku tidak bisa mencintaimu Raja, aku takut bagaimana jika aku mencintaimu nanti dan aku harus ditarik kembali ke duniaku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience