Story 22

Fantasy Series 870

Hari ini Raja dan Ratu sedang melakukan perjalanan ke Istana Barat karena nanti malam Ibu Suri akan merayakan hari ulang tahunnya di sana.

"Hadiah apa yang akan kita berikan ke Ibu Suri?" tanya Ratu.

"Ratu tidak usah memikirkan masalah itu." jawab Raja santai.

"Kenapa! Apa Raja sudah mempersiapkan hadiah yang tidak aku ketahui?" tanya Ratu curiga.

"Tidak, maksudku Ratu tidak perlu memikirkan hadiah apapun untuk Ibu Suri, karena Ibu tidak membutuhkan hadiah apapun hanya satu yang sangat ia nantikan dari Ratu." jelas Raja.

"Apa itu?" Ratu yang mengernyitkan dahinya tanda benar-benar tidak tahu.

"Nanti Ratu akan tahu sendiri." Raja yang memang sengaja membuat Ratu jadi penasaran.

"Apa Raja tidak bisa memberitahuku saja sekarang?" pertanyaan Ratu yang membuat Raja terkekeh.

"Nanti saja Ratu tahu dari yang bersangkutan." jawaban Raja yang membuat Ratu jadi tidak bisa tenang karena keingin tahuannya.

Raja yang melihat tingkah Ratunya yang tidak bisa tenang menyentuh tangan Ratu disertai senyuman lembutnya membuat Ratu jadi tenang. Ratu menyandarkan kepalanya di bahu Raja dan beberapa menit berlalu Ratu tertidur. Raja yang tahu jika Ratunya tertidur tidak mengganggunya.

*****

Ratu yang sudah ada di kamar terbangun setelah tidur beberapa menit. "Di mana aku! Eh sudah sampai yah! Siapa yang membawaku ke kamar?" tanyaya bingung.

"Sudah bangun?" tanya Raja yang baru datang.

"Iya, kenapa Raja tidak membangunkanku?" protes Ratu.

"Karena aku melihatmu terlihat lelah jadi aku tidak membangunkanmu." Raja yang sangat perhatian.

"Terus, siapa yang membawaku ke sini?" tanya Ratu sambil menunjukkan tempat tidur.

"Ratu maunya siapa?" pertanyaan Raja yang Ratu sudah tahu jawabannya.

"Apa aku tidak berat?" tanya Ratu dengan wajah khawatirnya.

"Siapa yang bilang Ratuku berat?" tanya Raja yang pura-pura marah.

Ratu yang melihat tingkah Raja tersenyum, karena ia tahu kalau Raja tidak mau jika ia mengkhawatirkan masalah berat badan.

"Kenapa para wanita sangat takut jika ia dikatai berat?" pertanyaan Raja yang justru membuat Ratu terkekeh.

*****

Raja, Ratu dan Ibu Suri sedang menyambut para tamu yang hadir pada acara malam ini.

"Raja..." panggil Putri Larrysma manja, yang memang juga hadir bersama dengan Ayah dan Kakaknya.

"Hei Putri." sapa Raja dengan biasa karena tidak mau membuat Ratunya jadi cemburu.

"Selamat Ulang Tahun Ibu Suri." ucap Raja Johannes dan Pangeran Jhonson bergantian.

"Iya terima kasih, silahkan masuk dan berbaur dengan para tamu undangan lainnya. Semoga kalian menikmati pestanya." ucap Ibu Suri ramah yang dibalas anggukan oleh keluarga kerajaan Joseph.

"Kalian juga sebaiknya masuk menikmati pestanya." ucap Ibu Suri ke Raja dan Ratu.
"Apa Ibu tidak papa jika kami tinggal?" tanya Ratu khawatir.

"Iya Ibu tidak papa." jawab Ibu Suri dengan senyuman lembutnya dan menenangkan.

"Baiklah kalau begitu Ibu, kami permisi dulu." ucap Raja yang dibalas anggukan oleh Ibu Suri.

Mereka berdua masuk dan ikut berbaur dengan para tamu undangan. Raja mengajak Ratu berdansa dan Ratu pun menyanggupi permintaan Raja. Mereka berdua berdansa dengan sangat baik sehingga mereka menjadi tontonan gratis dari para tamu undangan.

"Aku mencintaimu." bisik Raja.

"Aku juga mencintaimu." balas Ratu dengan senyuman manisnya.

Raja yang sangat gemas dengan Ratunya menciumnya di tengah para tamu. Para tamu sangat senang karena bisa melihat keromantisan Raja Samuel Adams dan Ratu Jessica Jakson yang tidak bisa mereka lihat setiapa saat. Ibu Suri yang juga menyaksikan mereka sangat senang.

"Bagaimana apa kalian menikmatinya?" tanya Ibu Suri saat melihat Raja dan Ratu yang menghampirinya.

"Tentu Ibu." jawab Raja bahagia.

"Ibu mau hadiah apa dari kami?" pertanyaan Ratu yang sedari tadi ia pendam.

Raja yang melihat tingkah Ratunya terkekeh sedangkan Ibu Suri hanya tersenyum lembut.

"Aku mau hadiah seorang calon pewaris dari kalian berdua." ucapan Ibu Suri membuat mata Ratu membulat.

"Jangan terkejut seperti itu Ratu, Ibu tidak minta sekarangkan! Tapi Ibu mau kalian mengusahakannya?" ucap Ibu Suri yang ingin menenangkan Ratu.

"Jangan terlalu dipikirkan. Kita akan usahakan semuanya dengan pelan-pelan." Raja menyentuh bahu Ratu dengan lembut sedangkan Ibu Suri hanya tersenyum lembut menanggapi tatapan Ratu kepadanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience