Story 17

Fantasy Series 870

Raja yang sudah tiga hari berada di Istana Barat menyusun strateginya dengan matang untuk melawan Kerajaan Samantha.

"Apa Kerajaan Samantha masih ada di perbatasan?" tanya Raja ke Ali.

"Iya Raja, mereka masih ada di sana dan lebih parahnya lagi mereka malah menambah pasukan ke arah barat." jelas Ali.

"Itu artinya mereka benar-benar ingin peperangan ini terjadi dan sudah ridak ada niat untuk mundur! Bagaimana dengan pasukan kita! Apa mereka sudah siap? "

"Iya Raja, mereka hanya tinggal menunggu titah dari Raja saja."

"Baiklah, kita awasi pergerakan mereka dulu malam ini." jelas Raja.

*****

Ratu yang ada di Istana Utara merasa kesepian karena ketidakadaan Raja di sana yang selalu mengganggunya.

"Kenapa hari ini aku merasakan tubuhku lemah tak bertulang." gumam Ratu.

"Baru kali ini aku merasakan kesepian seperti ini. Oh tidak, ini tidak boleh terjadi. Ah sungguh menyiksa rasanya. Aku benci perasaan seperti ini." ucap Ratu pada dirinya sendiri.

Ratu yang tidak mau sibuk dengan pikirannya sendiri yang berkelana memikirkan sosok yang ia rindukan lebih memilih berjalan mengelilingi Istana.

Keyra yang melihat Ratunya berjalan tanpa semangat mencoba untuk mengajaknya berbicara.

"Ratu..." panggilan Keyra membuat Ratunya tersadar dari lamunannya.

"Hem." ucap Ratu tanpa semangat.

"Apa Ratu merindukan Raja?" tanya Keyra to the point.

"Apa terlihat sejelas itu?" tanya Ratu balik yang dianggukkan oleh Keyra.

"Iya aku merindukannya Keyra, bahkan sangat merindukannya." ucap Ratu sedih.
"Apa kita tidak bisa ke sana?" pertanyaan Keyra itu mendapatkan gelengan dari Ratu.

"Raja tidak mengizinkan kita ke sana, karena berbahaya. Lagi pula aku juga tidak mau mengganggunya." jelas Ratu.

"Sebenarnya, ada masalah apa Raja dengan Kerajaan Samantha?" tanya Keyra.

"Aku juga tidak tahu Keyra, karena Raja belum sempat memberitahuku." jawab Ratu.

"Berarti ini bukan masalah yang bisa di sepelekan, karena kita sekarang berada dalam masalah besar?" tutur Keyra.

Ratu yang mendengar penuturan Keyra merasa khawatir dengan Raja. "Keyra, coba kamu panggilkan aku Edwards dan suruh dia ke ruanganku?"

"Baik Ratu." jawab Keyra dan berlalu mencari Edwards.

Setelah Ratu memberi perintah ke Keyra ia pun berlalu ke ruangannya untuk menunggu kedatangan Keyra dan Edwards.

Tok
Tok
Tok

"Masuk." ucap Ratu yang mendengar pintu ruangannya di ketuk.

"Anda mencari saya Ratu?" tanya Edwards.

"Iya, ada yang mau aku diskusikan denganmu." ucap Ratu setius.

"Apa itu Ratu?"

"Begini Edwards....." ucap Ratu menjelaskan panjang lebar.

*****

Edwards keluar dari ruangan Ratu setelah mereka mendiskusikan, apa yang akan mereka lakukan nantinya untuk membantu Raja dalam peperangan kali ini.

Raja dan Ali yang ada di ruangannya di Istana Barat sedang sibuk menyusun strategi mereka berdua untuk pengintaian di perbatasan malam ini.

"Bagaimana, apa kamu sudah memahaminya?"

"Iya Raja, saya sudah mengerti."

"Baiklah, pokoknya rencana ini hanya kita berdua yang tahu." ucapan Raja itu hanya diangguki oleh Ali.

*****

Malam ini tibalah waktunya Raja dan Ali mempersiapkan diri mereka dengan sebuah penyamaran yang pastinya tidak akan di ketahui oleh musuh mereka.

Raja dan Ali menjalankan aksi mereka. Mereka berdua sudah berada di perbatasan dan bersembunyi di balik pohon yang cukup jauh dari musuh. Tapi mereka masih bisa melihat pergerakan pasukan Samantha di mana di sana terdapat banyak tenda dan api unggun yang menyala-nyala.

"Apa tidak sebaiknya kita mendekat sedikit?" tanya Ali yang mendapatkan anggukan dari Raja.

Mereka pun mulai mendekati tempat peristirahatan para musuh. Karena tidak ada prajurit yang berlalu-lalang jadi mereka aman.

"Tunggu Ali, kenapa tidak ada prajurit yang berjaga di sekitar sini?" tanya Raja menghentikan langkah mereka.

"Apa mereka tahu kalau kita akan datang?" tanya Ali menduga-duga.

"Aku rasa tidak, lihatlah." Raja menunjuk ke tenda yang ada di depannya dan di sana ada beberapa prajurit yang tepar karena mabuk.

"Jadi mereka pesta minum malam ini! Sungguh prajurit yang tidak siaga. Bagaimana jika seandainya malam ini kita menyerang mereka pasti mereka akan kalang kabut."

"Lebih baik kita kembali saja dulu." ucap Raja.

Setelah tahu dengan apa yang dilakukan oleh musuh mereka. Raja dan Ali memutuskan untuk kembali ke istana.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience