Story 23

Fantasy Series 870

Ratu terbangun paginya dengan tangan Raja yang ada di atas tubuhnya, Ratu melihat Raja yang tertidur dengan sangat nyenyak karena lelah atas pesta Ulang Tahun Ibu Suri semalam.

Ratu memiringkan tubuhnya menghadap ke Raja dan menatap wajah Raja dengan kagum. "Kenapa aku baru menyadari kalau ternyata Raja sangat tampan." batin Ratu.

Ratu menyentuh bibir Raja yang sangat lembut dengan jari telunjuknya. Raja yang merasakan sentuhan jari Ratu memegang tangan Ratu dan membuka matanya.

"Apa aku membangunkan Raja?" tanya Ratu terkejut saat Raja menyentuh tangannya.

"Aku akan menghukummu karena telah membangunkanku." jawab Raja yang paling suka membuat Ratunya jadi gugup.
"Apa hukumannya?" tanya Ratu menantang Raja, padahal dia juga merasa takut.

"Jadi Ratuku sudah tidak takut yah dengan hukumanku." ucapan Raja yang benar-benar bisa membuat dada Ratu jadi berdetak cepat.

"B-bukan begitu..." Ratu yang tidak menyelesaikan ucapannya karena Raja yang sudah ada di atas tubuhnya.

"Apa yang Raja mau lakukan! Bukannya kita sudah berjanji semalam bahwa kita akan melakukannya besok malam?" tanya Ratu yang mau memastikan apakah dugaannya benar.

"Apa yang Ratuku ini pikirkan." jawab Raja yang pura-pura tidak tahu.

"Terus maksud Raja yang berada diatasku apa?" tanya Ratu bingung.

"Aku mau ini." jawab Raja dan mencium Ratu cukup lama.

*****

Ratu dan Raja yang telah selesai berpakaian keluar dari kamar dan menuju ke ruang tengah bergabung dengan Ibu Suri yang sudah ada di sana.

"Selamat pagi Ibu." sapa Raja dan Ratu.

"Pagi, ayo sini duduk." jawab Ibu Suri sambil menepuk sofa di sebelahnya.

"Kegiatan kalian apa hari ini?" tanya Ibu Suri.

"Aku mau memeriksa dokumen istana yang sudah menggunung." jawab Raja.

"Kalau Ratu?"

"Aku tidak ada, apa yang Ibu Suri mau lakukan?"

"Ibu mau mengajak Ratu jalan-jalan."

"Oh tentu Ibu, aku suka jalan-jalan."

"Baiklah kalau begitu mari kita pergi." ajak Ibu Suri.

Sebelum Ratu sempat melangkahkan kakinya Raja menghentikan langkah Ratu dengan memegang tangannya.

"Ada apa?" tanya Ratu bingung melihat Raja yang tiba-tiba saja mencegahnya.

"Hati-hati." ucap Raja dan memeluk Ratu, Ibu Suri yang melihat tingkah anaknya hanya geleng-geleng.

"Kita nggak mau kemana-mana Raja, kita cuma mau jalan-jalan dan itu pun cuma di dalam istana." ucap Ratu menjelaskan.

"Iya aku tahu Ratu, tapi kamu harus tetap hati-hati bagaimana jika nanti kaki Ratuku tersandung dan jatuh. Pasti sakitkan?" ucap Raja perhatian.

Ibu Suri yang ada di sana tidak dianggap oleh mereka berdua jadi gemas melihat tingkah mereka berdua. "Sudahlah, kalian ini kalau seperti ini tidak pergi-pergi kita." ucap Ibu Suri mengganggu mereka berdua.

"Eh Ibu, maaf." ucap Raja yang nyengir kuda.

"Ayo Ibu kita pergi." ucap Ratu mengajak Ibu Suri.

Ibu Suri mengajak Ratu ke sebuah kebun bunga, di mana di sana terdapat banyak sekali pelayan yang menjaga pertumbuhan bunga di sana.

"Wah, aku baru tahu kalau ternyata di istana ini banyak sekali kejutan." Ratu yang terkagum-kagum dengan kebun bunga.

"Sini biar Ibu tunjukkan cara menanam tanaman dan merawatnya."

Ibu Suri mengambil satu bibit bunga kemudian ia menanamnya di sebuah pot yang sudah disediakan oleh pelayannya setelah itu ia menyiramnya dengan air.

"Bagaimana apa Ratu sudah tahu caranya?" Ratu hanya mengangguk mengerti.

"Kalau begitu lakukanlah." ucap Ibu Suri mempersilakan Ratu melakukan hal yang sama.

Ratu pun melakukannya dengan cara yang sama, Ibu Suri yang melihatnya kagum dengan Ratu yang mudah sekali memahami. "Ini pengalaman baru untukku?" senang Ratu dan Ibu Suri tersenyum senang menanggapinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience