Story 5

Fantasy Series 870

Aku bingung harus bersikap bagaimana di hadapan Raja malam ini, apakah mungkin Raja mau jika aku mengatakan kepadanya untuk tidur di bawah lantai.

Pasti Raja tidak mau, mana kamar ini tidak ada sofanya lagi, seandainya sofanya ada aku pasti akan tidur di sana. Apa jangan-jangan, "Oh iya aku lupa inikan tradisi, tapi apa tradisinya juga tidak boleh ada sofa gitu." pikirku.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Raja yang membuatku terkejut.

"I-itu a-aku... " ucapku gugup karena Raja mendekat ke padaku dan semakin dekat.

"Kamu ini kenapa?" tanya Raja heran yang menyentuh kedua bahuku.

"Aku mau ganti baju." jawabku pura-pura tegas padahal sebenarnya aku sangat gugup.

Tapi saat aku akan melangkahkan kakiku ke kamar mandi Raja malah menghentikanku dengan memegang tangan kiriku dan menarikku kedalam pelukannya sambil berbisik di telingaku yang membuatku tambah merinding.

Aku tidak tahan lagi dengan pelukan Raja jadi aku dengan sedikit pemberontakan dan akhirnya Raja pun melepaskanku. Jadi aku dengan cepat pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi aku sangat gugup dengan kelakuan Raja apalagi mengingat dengan bisikannya yang mengatakan,"Jangan terlalu lama di kamar mandi karena aku mau bermain denganmu." itu benar-benar membuatku merinding.

Sementara Raja yang sedang berbaring di kasur senyam-senyum melihat tingkah Ratunya yang kalau lagi gugup itu lucu banget menurutnya.

Setelah beberapa menit di kamar mandi, akhirnya aku keluar dan aku sangat senang saat melihat Raja sudah tidur. "Akhirnya dia tidur juga." ucapku merasa lega.

Tapi bagaimana caranya aku bisa tidur, masa aku yang harus tidur di lantai sih. Kalau nggak tidur mana bisa aku. Satu-satunya tempat yang ada cuma di samping Raja.

Apa aku tes aja dulu kali yah, apa dia sudah tidur nyenyak apa belum. Aku mencoba mendekat ke tempat tidur dan naik keatas kasur dengan pelan di mana di sisi itu memang tempatku yang kosong.

Aku mencoba melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya, setelah memastikan kalau Raja beneran Tidur aku pun mencoba untuk turun lagi dari kasur. Tapi yang tidak aku sangka Raja malah menarik tanganku, sampai-sampai aku jatuh di atas dadanya yang datar itu dan dia malah memelukku dengan erat.

"Kamu mau kemana Ratu?"

"Lepaskan aku?" ucapku tegas.

"Aku tidak akan melepaskanmu." jawabnya dan menggulingkan badannya hingga aku yang ada di bawahnya.

"Apa yang mau kamu lakukan Raja Samuel Adams." ucapku marah.

"Aku mau membuat calon pewarisku denganmu malam ini? ." ucapnya yang semakin mendekatkan wajahnya.

Aku yang sudah tidak bisa bergerak hanya bisa menutup mataku. Tapi yang aku tunggu terjadi tidak terjadi karena Raja malah berbaring di sampingku dan memelukku.

"Aku rasa kita harus menunda membuat calon pewaris malam ini karena aku merasa lelah." ucapnya sambil menutup matanya dan semakin mempererat pelukannya padaku.

"Aku selamat." ucapku bersyukur.

Ternyata yang tidak aku ketahui itu Raja malah tersenyum melihat tingkahku yang pastinya menurutnya kekanak-kanakan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience