Story 6

Fantasy Series 870

Besoknya, saat aku bangun aku tidak melihat Raja ada di sebelahku. Apakah dia ada di kamar mandi, ah aku tidak tahu. Atau mungkin dia sudah pergi.

"Maaf Ratu sekarang anda harus bersiap-siap?" ucap Keyra yang menyadarkanku.

"Bersiap-siap untuk apa Keyra?" tanyaku.

"Ratu harus bersiap-siap untuk perjalanan ke Istana Raja." Jawab Keyra yang membuatku terkejut.

"Buat apa aku ke sana dan Raja di mana? " tanyaku.

"Ratu harus ke sana untuk bertemu dengan keluarga Raja kalau Raja sudah ada di sana menunggu Ratu." jelasnya.

"Oh seperti itu yah?" yang di jawab anggukan oleh Keyra.

Aku tidak masalah jika Keyra bersikap tidak sopan kepadaku. Karena aku sudah menganggap dia sebagai temanku.

"Harus gitu yah tunggu aku di sana, kenapa coba kita tidak pergi bareng?" gumamku kesal.

*****

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Akhirnya kita sampai juga.

"Selamat datang Ratu di kediaman kami?" ucap Ibu suri yang menyambutku.

"Terima kasih, Ibu suri tidak perlu memanggilku dengan Ratu panggil saja Jessica." ucapku ramah.

"Baiklah, dan kamu juga panggil saja aku Ibu tidak perlu Ibu suri?" balasnya.

"Baiklah Ibu."

"Mari kita masuk, tidak baik kalau kita terus berdiri di sini." ucapnya yang memegang tanganku dan menuntunku masuk ke dalam.

"Sebaiknya Ratu tinggal saja di sini malam ini karena Ratu pasti lelah." ucap Ibu suri.

"Baiklah Ibu, karena perjalanan ke sini sangat melelahkan."

"Sebaiknya Ratu istirahat saja dulu, sini biar Ibu yang antar."

"Aku tidak mau merepotkan Ibu."

"Siapa yang merasa di repotkan, tidak ada, inikan kemauan Ibu?"

"Baiklah Ibu kalau begitu." ucapku pasrah.

Ibu suri mengantarku untuk beristirahat dan aku sangat terkejut saat tahu kalau kamar itu adalah kamar Raja. Tidak mungkin aku komplen di depan mereka.

"Ratu istirahat saja dulu." ucap Ibu suri.

"Terima kasih Ibu, sudah merepotkan."

"Tidak apa-apa Ratu." ucapnya dan berjalan keluar dari kamar.

Aku sangat lelah hari ini, lagiankan aku juga tidak tahu di mana Raja sekarang berada jadi, aku bebas untuk istirahat sebentar. Aku pun naik keatas tempat tidur dan merebahkan diriku diatas kasur yang sangat empuk itu.

Baru beberapa menit aku istirahat, aku merasa ada langkah kaki yang mendekat, aku pikir itu pasti Keyra jadi, aku tidak membuka mataku sedikit pun.

Tapi langkah kaki itu kok sudah tidak terdengar lagi. Apa jangan-jangan Keyra pergi lagi, daripada penasaran mending aku buka mata saja.

"Aw sakit." ucapku merintis kesakitan dibagian dahi.

"Aduh Raja, bisa tidak kamu itu tidak menggangguku." ucapku kesal.

"Siapa yang mengganggumu, aku cuma mau memastikan apa tadi kamu itu sudah tidur atau belum. Tapi Ratu sudah bagun duluan jadinya kepala kita saling membentur." jelasnya.

"Terus sekarang Raja mau ngapain." ucapku penuh selidik.

"Karena kamu belum tidur jadi... " ucapnya dan mengecup bibirku lalu kabur keluar.

"Rajaaa....." teriakku marah.

Raja yang sudah mencuri ciuman dariku malah kabur dengan tersenyum. Sedangkan aku hanya bisa pasrah karena ciuman pertamaku telah diambil oleh Raja licik itu.

Sampai malam aku menunggu Raja kembali tapi, dia tidak kembali-kembali juga, padahalkan aku mau marah-marah sama dia. Kemana sih Raja licik itu, apa dia sudah tidak berani lagi kembali ke sini. Baguslah kalau begitu jadi, aku bisa tidur dengan nyenyak.

"Akhirnya aku bisa juga istirahat dengan tenang." ucapku dan beranjak ke tempat tidur dan merebahkan tubuhku.

Saat Pagi, aku terbangun karena aku merasa susah bernafas seperti ada benda berat diatas tubuhku. Tapi saat aku melihatnya aku sangat terkejut karena ternyata benda berat itu adalah tangan Raja yang memelukku.

Aku berusaha melepaskan pelukan Raja padaku tapi bukannya lepas pelukan itu malah tambah erat. Aku berfikir bagaimana cara melepaskan tangan kekar ini di tubuhku, sampai akhirnya aku menemukan ide.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience