Story 2

Fantasy Series 870

Inilah isi surat dari Raja Samuel Adams untuk Ratu Jessica Jakson.

Dear Ratu Jessica Jakson

Aku adalah Raja Samuel Adams dari kerajaan barat, aku mau membuat sebuah kesepakatan denganmu, jika kamu ingin peperangan ini berakhir maka kamu harus menyetujui kesepakatan ini dengan syarat. Syaratnya akan aku sampaikan jika kamu menyetujui untuk bertemu denganku. Jadi untuk saat ini aku menarik pasukanku sampai keputusanmu tiba. Aku tunggu balasan darimu Ratu Jessica Jakson.

By Raja Samuel Adams

"Menyetujui kesepakatan dengan syarat. Syarat apa maksudnya?" bingungku dengan mengerutkan dahiku.

Aku benar-benar tidak habis pikir dengan tujuan si Raja licik itu, tapi bukankah ini kesepakatan yang bisa menghentikan peperangan ini. Lagiankan aku belum tahu apa syaratnya, jadi tidak ada salahnya mencoba.

Setelah berfikir panjang kali lebar sampai kepalaku pusing di buatnya. Aku pun memutuskan untuk membalas surat dari Raja Samuel Adams.

*****

"Ratu, Raja dari kerajaan Barat telah tiba di istana?" ucap Keyra memberitahuku.

"Baiklah persilahkan dia untuk duduk dan tunggu aku bersiap-siap dulu." jawabku kepada Keyra.

"Baiklah, saya permisi dulu." kujawab dengan anggukan.

Setelah Keyra keluar dari kediamanku, aku jadi gugup sendiri. "Aduh kok aku jadi gugup gini yah, inikan cuma pertemuan untuk sebuah kesepakatan bukannya pertemuan untuk lamaran." candaku pada diriku sendiri.

Berbeda dengan Raja Samuel Adams yang sedang duduk santai di ruang tengah istana, menunggu kedatangan Ratu Jessica Jakson.

"Selamat datang di istanaku Raja Samuel Adams." ucapku tanpa melihat kearahnya.

"Terima kasih, karena Ratu Jessica Jakson yang terhormat mau bertemu denganku." ucapnya.

Baru setelah itu aku menatapnya dan betapa aku sangat terkejut karena ternyata Raja Samuel Adams itu orangnya masih muda dan sangat tampan.

Aku terpesona oleh ketampanannya. Padahal tadi aku pikir kalau dia itu pasti sudah Kakek-kakek, jelek dan juga pasti mesum.

Karena terlalu asyik dengan pikiran sendiri sampai-sampai aku tidak mendengar apa yang dia katakan.

"Maaf Ratu, apa Ratu baik-baik saja?" tanya Keyra ke padaku.

"Aku baik-baik saja." jawabku.

"Ternyata Ratu Jessica Jakson sangat cantik kalau di lihat langsung daripada mendengar cerita dari orang lain?" ucapnya memujiku.

"Oh terima kasih, bisakah kita memulai pembicaraan kita yang anda bahas di surat itu?" tanyaku dengan serius.

"Baiklah, ternyata Ratu adalah orang yang tidak sabaran." jawabnya dengan memberiku sebuah kode bahwa masi ada Keyra yang berdiri di sana.

Karena aku tahu maksudnya itu, jadi aku pun mengizinkan Keyra untuk keluar dan dia juga mengizinkan pengawalnya untuk pergi.

Saat hanya tinggal kami berdua di sini aku pun menyimak semua, apa yang ia katakan. Tapi satu hal yang sangat membuatku terkejud dengan maksud dari Syarat yang ia ajukan.

"Apa maksud Raja dengan pernikahan sebagai kesepakatan ini?" tanyaku bingung.

"Pernikahan ini akan menjadi akhir dari peperangan kedua kerajaan kita. Jika Ratu setuju maka peperangan ini akan berakhir dan kerajaan kita akan bersatu, untuk melawan para musuh yang lebih tangguh." jelasnya.

Ternyata kegugupanku tadi benar kalau aku benar-benar di lamar olehnya. Lamunanku buyar karena mendengar ucapannya.

"Ratu tidak perlu memberikan jawabannya sekarang, aku bisa menunggu keputusan Ratu kapan pun Ratu siap. Jadi selamat berpacu dengan pikiran Ratu karena semua keputusan ada di tangan Ratu, termasuk kerajaan ini juga akan hancur jika Ratu salah langkah." ucapnya dengan senyuman liciknya.

Aku sangat kalut dengan pikitanku, apa maksudnya pernikahan sebagai akhir dari perang ini. Sungguh dia benar-benar Raja licik.

"Baiklah kalau begitu Ratu Jessica Jakson yang terhormat, saya permisi dulu?" pamitnya dengan senyuman yang mengejek.

Aku benar-benar benci dengan Raja licik itu ternyata wajahnya jauh berbeda dengan sifatnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience